Kiara terkekeh kecil. "Kalau begitu kau harus bekerja keras, supaya nantinya bisa membahagiakan wanita yang kau cintai."
Dan wanita yang ku cintai itu kau, Kia. Jerit Matius dalam hati.
--
London, Britania Raya
Setelah mengudara selama beberapa jam. Kini, pesawat jet yang membawanya pergi telah mendarat dengan gagahnya.
Sean bergegas membimbing Kiara turun dari pesawat. Lelaki itu pun mengulurkan sebelah tangan membantu wanita pujaan menuruni anak tangga. Sial, uluran tangan tak juga disambut melainkan dilempari tatapan tajam mematikan.
Hembusan nafas lelah mengiringi deru nafasnya. Sudah putus dari, Calvino. Kau tetap saja jual mahal, baby Kia. Geram Sean dengan mengepalkan kedua tangan.
Dengan penuh penghormatan mempersilahkan kepada Kiara untuk segera turun dari pesawat. "Silahkan, Nona Kia."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください