Alona pun benar-benar menangis meluapkan segala perasaannya yang sulit di ungkap setelah kedua matanya harus di hiasi denga pemandangan yang tak pernah dia inginkan lagi. Bertemu dengan Kenzo dan saling bertatapan adalah hal yang selalu dia takutkan jika saja suatu hari akan terjadi, dan itu benar-benar terjadi.
Hingga hari terus berjalan tiga hari lamanya, tiba-tiba saja Kenzo mendapatkan pesan singkat dari seseorang yang tidak dia duga sebelumnya.
'Ken, bisakah kita bicara di telepon sebentar?'
Kenzo yang seketika mengetahui siapa pemilik nomor pribadi yang mengirim pesan itu padanya, mengerutkan kening dan menarik napas panjang.
"Akhirnya kau menyapaku lebih dulu, Alona."
Namun, dia sengaja mengabaikan pesan singkat itu dan meletakkannya kembali di atas kasur serta melemparnya sementara dia melangkah masuk menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Meski begitu, dia mandi dengan terburu-buru lantaran ingin melihat reaksi Alona selanjutnya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください