"Meyer, aku tidak bohong kepadamu. Seorang vampir yang memiliki kekuatan api menghancurkan rumah dan telah membunuh putriku,
"Aku mohon katakanlah kepada Hector!" ujar Fransisco yang berlutut di depan Meyer kepercayaan Hector.
Meyer pria muda yang sudah berumur ribuan tahun hanya mendengus di singgasananya. Ia lebih memilih tinggal di sebuah kastil tua milik keluarganya di bagian Pegunungan Rocky.
Meyer hanya memandang ke arah Fransisco, "Bukankah Tuan Hector selama ini memberikan hak lebih kepadamu?
"Sehingga kau menjadi seorang senator di bagian Toronto?! Kau terlalu bersenang-senang begitu juga dengan putrimu Serry."
Meyer memandang Fransisco dengan perasaan muak, "kau selalu saja mengiba jika kau dirundung masalah," sambung Meyer.
"Seharusnya kau membersihkan semua kekacauan yang kau buat. Bukan langsung lari kemari!" bentak Meyer.
Fransisco hanya diam saja, ia menyadari kesalahannya. Namun, di balik semua itu ia melakukan hal itu karena perintah Hector Sang Ketua Vampir mereka.
Hector ingin menciptakan tentara vampir untuk menguasai Toronto. Ia mendukung Fransisco menjadi senator agar memudahkan mereka.
Untuk merengrut manusia untuk pergi ke pesta yang selalu mereka adakan setiap 3 atau 6 bulan sekali.
Selama ini usaha yang dilakukan oleh Fransisco benar-benar berhasil, sudah banyak vampir muda ia kembangkan dan mereka bawa ke Roma.
Membuat Hector semangkin memuji dan menyayanginya, membuat kebencian di hati Meyer. Padahal, ialah tangan kanan Hector selama ini.
Meyer lebih hebat daripada Fransisco, tetapi ia tidak diberikan wewenang melebihi apa yang diterima oleh Fransisco.
Meyer ingin sekali pergi dari sisi Hector. Ia sudah menemani Hector selama ribuan tahun, tetapi tidak pernah diperbolehkan menikmati dunia luar.
Ia hanya menanti dan mengawasi peti mati Hector selama dia berhibernasi. Meyer menjadi muak dan benci ia selalu menjadi pesuruh saja, selama ribuan tahunnya.
"Katakanlah kepada Tuan Hector. Aku ingin bertemu. Selain itu semua tentaranya di hutan Signpost Forest telah siap.
"Aku tidak ingin vampir itu menghancurkan basecamp itu juga. Tolong, katakan! Aku tidak ingin mendapat masalah.
"Akan tetapi, jika kau menginginkan masalah silakan," ancam Fransisco.
Ia memahami jika ia meminta tolong atas nama dirinya. Meyer selalu akan memlersulit keadaannya.
Namun, jika ia menggunakan nama Tuan Hector. Meyer tidak akan pernah mampu untuk menolaknya.
Meyer mendengus marah, ia tidak lagi bisa berkata apapun lagi. Fransiscolah yang bertanggung jawab akan tentara yang sedang mereka latih di Signpost Forest.
"Baiklah. Ayo, aku akan menemanimu. Sebaliknya, kau sendiri yang mengatakannya." Meyer turun dari singgasananya.
Berjalan secepat kilat ke arah Fransisco. Keduanya melesat pergi bak kelelawar menembus malam pekat.
***
Andre dan Alan melesat ke gudang bawah tanahnya, di belakang mereka Gwendolyn mengikuti keduanya.
Gwendolyn penasaran dengan apa yang telah keduanya lakukan di ruangan bawah tanah mereka.
Ia tidak pernah mau tahu apapun yang akan dilakukan oleh putra dan putri mereka. Ia tahu kedua anak yang ia sayangi adalah anak-anak yang baik dan bertanggung jawab.
Begitu pun dengan suaminya, Andre. Kali ini, ia benar-benar penasaran atas apa yang dilakukan kedua vampir itu di ruang bawah tanah mereka.
Gwendolyn terperanjat melihat semua isi gudang mereka. Penuh dengan berbagai jenis senjata yang terbuat dari perak asli.
"Ya Tuhan ... Kau benar-benar akan perang, sayang?" ujar Gwendolyn.
Andre hanya tersenyum menanggapi keterkejutan Gwendolyn. Andre tidak pernah memberitahukan kepada istrinya apa saja yang ia lakukan di gudang bawah tanah mereka.
Selama ini Gwendolyn hanya berpikir suaminya hobi bertukang dan berbengkel saja. Gwendolyn membiarkan suaminya sepanjang waktu menghabiskan waktunya di sana.
"Papa sungguh luar biasa sekali, Mam! Awalnya, juga aku terkejut dengan segala alat perang yang dilakukan oleh Pap," kata Alan.
Ia merangkul Gwendolyn yang masih syok dengan apa yang ia lihat. Ia hanya mampu memandang suami dan putranya.
"Kalian benar-benar ingin memusnahkan vampir?" tanya Gwendolyn tidak oercaya.
"Sayang aku hanya ingin membunuh vampir yang kejam dan brutal. Bukan vampir yang baik dan kalem!" balas Andre dengan senyuman.
"Lalu, apa yang akan kalian lakukan pertama kalinya?" tanya Gwendolyn tidak mengerti.
Ia benar-benar tidak memahami jika mereka benar-benar harus berperang.
"Kita cukup mempersiapkan diri. Apalagi, Fransisco sudah kabur. Percayalah, ia pasti menemui Hactor dan melapor semua ini.
"Kita cukup menantikan mereka. Percayalah, mereka pasti datang," tukas Andre.
Alan hanya tersenyum saja, "Sebaiknya kita menghancurkan basecamp mereka, di Signpost Forest. Sebelum Hector melepas mereka," kata Andre.
"Aku setuju, Pap!" balas Alan bersemangat.
Gwendolyn hanya mengeleng-gelengkan kepalanya saja, ia memahami kedua pria di depannya bila sudah menginginkan sesuatu sulit untuk dipatahkan.
Selain itu ia pun mendukung, ia juga tidak rela bila bumi dikuasai oleh vampir yang kejam. Mereka akan kehilangan segala sesuatu mengenai kehidupan yang indah.
Malam harinya, ketiganya melesat ke Signppost Forest. Ketiganya lengkap dengan senjata mereka. Gwendolyn dengan busur di punggungnya dan pistol.
Mereka benar-benar ingin menghancurkan basecamp vampir Hector. Di mana mereka mengembangkan vampir muda yang mereka rengrut saat pesta yang dilakukan oleh putri Fransisco Serri.
Ketiganya mendarat memasuki sebuah gedung luas berpagarkan besi dan kawat tinggi. Mereka melesat masuk.
Di dalam gedung mereka melihat banyaknya vampir muda yang sedang berteriak-teriak histeris.
Menggedor-gedor jeruji dan bergulingan karena rasa haus yang mereka derita.
Fransisco memberi mereka makan dengan memasukkan manusia sebagai umpan dan membuat mereka menjadi vampir selanjutnya.
Andre langsung menembakkan peluru peraknya ke arah mereka. Sedangkan Alan menebaskan pedangnya. Gerombolan vampir mengerang mereka berusaha untuk menerjang ketiganya.
Vampir muda yang masih belum mampu untuk mengendalikan kekuatannya bermata merah berusaha untuk melesat mengeroyok mereka.
Andre menembak dengan senjata juga pistolnya, Gwendolyn memanah dengan busurnya. Ia kehabisan busur sehingga ia harus menggunakan cakar dan pedangnya.
Alan membakar sebagian vampir yang sudah terluka, vampir yang terbakar berlarian bergulingan berusaha untuk memadamkan api mereka.
Namun, api semangkin menjalar ke seluruh ruangan gedung membakar semuanya. Ketiganya melesat ke luar gedung mengamati jika ada vampir yang akan melarikan diri.
Mereka membunuh setiap vampir muda yang ingin melesat kabur. Ketiganya benar-benar ingin membumihanguskan basecamp pengembangan yang dikelola oleh Fransisco.
Malam itu kebakaran di basecamp milik Fransisco, menewaskan semua vampir muda yang sedang ia kembangkan.
Mereka tidak meninggalkan satu bukti pun tentang keberadaan vampir tersebut, dan siapa yang sudah membunuhnya.
Ketiganya melesat pulang secepatnya, mereka tidak ingin salah satu vampir mengenali mereka dan melaporkan tentang segala hal kepada Hector.
Tanpa mereka ketahui sepasang mata mengawasi ketiganya di saat mereka memasuki basecamp dan membumihanguskannya.
Akan tetapi, ia tidak berani mendekat karena ia tidak ingin menjadi sasaran selanjutnya. Ia menunggu ketiganya melesat pergi, baru ia keluar dari persembunyiannya.