webnovel

The Life Of The Supreme Beings

Pada suatu dunia yang telah dikuasai oleh keserakahan Manusia, Kini Raja Iblis telah berhasil dikalahkan dan manusia menjadi lebih menggila dan menganggap jika semua Ras lebih rendah dari manusia. Dunia yang dulu damai, kini telah menjadi Dunia yang jahat dan tidak bisa berkembang menjadi Dunia yang Damai seperti dulu. Perbudakan menjadi hal yang wajar, Penindasan Legal, hingga kejahatan adalah hal yang lumrah(Biasa). Bagaimanakah cara agar dunia menjadi damai seperti dulu, Itulah Misteri yang harus di pecahkan oleh Ryu dan teman-temannya.

Hikaru_Ryu · アニメ·コミックス
レビュー数が足りません
10 Chs

Go To Another World

Perkenalkan, namaku Hikaru Ryu. Remaja yang Hoby Main Game, sampai mendapatkan Gelar sebagai Gamers Terkuat pertama. Yah, aku juga bukan Hikikomori atau Neet. Aku mempunyai 5 Teman Setia, Tapi 3 lainnya pindah sekolah karena kerjaan ayah mereka. Ada juga yang pindah Rumah ke Negara lain.

Hari ini adalah hari yang paling membosankan dalam hidupku. Yaitu Sekolah. Kenapa membosankan, karena sekolah di hari senin sangatlah panjang. Sampai-sampai aku ingin tidur dengan Tenang tanpa memikirkan apapun. Jika di suruh pilih Game atau Sekolah, aku lebih memilih Game.

.................

Saat ini, aku sedang menimati mimpi indah. Tapi tidurku lari entah kemana karena suara yang imut tengah menggerayangiku dengan Sifat kejamnya.

"Onii-Chan, Bangun!" *Bugh* Adikku melompat ke atas kasurku, dan mendarat tepat di Perutku dengan tumitnya.

*Uagghhhh* Aku terbangun secara tiba-tiba, dengan mulutku yang muncrat air liur. Aku pun langsung menutupi kepalaku dengan selimut dengan kesal.

"Onii-Chan, bangun! Kalau tidak, aku akan membakar Seluruh catatan Game milikmu!" Ancam Adikku.

"I-Iya, aku akan bangun. Tapi jangan sentuh catatanku. Tanpa itu, aku akan kalah Game!" Aku pun langsung bangun dan pergi kekamar mandi lalu bersiap.

Setelah selesai bersiap, aku langsung menuju ke ruangan makan. Disitu, aku melihat Adikku yang tengah menyiapkan makanan di atas meja makan. Saat dia melihatku, dia memperlihatkan Muka kesal kepadaku.

"Jangan cemberut napa? Ntar wajah imutmu hilang loh" Ucapku pelan, lalu menuju ke meja makan.

*Humph* Adikku mengalihkan pandangannya dariku.

Aku pun mengusa kepalanya sambil berkata "Maaf ya ..."

"Hehehehe, Nee Onii-Chan, aku membuatkan makanan kesukaanmu lho!" Ucap Adikku penuh ceria.

'Adikku berubah sifatnya cepat sekali, mungkin dia sangat suka di Elus?' Gumamku dalam batin dengan Bingung.

Tapi, aku sangat senang karena bagaimana pun adikku Rela bangun pagi untuk membuat makanan faforitku. Aku pun tersenyum hangat saat melihatnya tersenyum karena Elusanku.

Wajar saja jika adikku selalu mencari Perhatianku, karena aku dan adikku tinggal hanya berdua. Itu karena kedua Orang Tuaku meninggalkan kami sejak kecil. Bahkan, waktu itu adikku kecil sekali, karena masih berumur 5 Tahun. Dan sekarang, sudah umur 12 Tahun.

Nama Adikku adalah Hikaru Nagisa. Namanya diambil saat kami pergi liburan ke Bali. Ibuku sangat mencintai Pantai, sampai dia memaksa Ayahku agar nanti yang lahir jika Perempuan akan dinamakan Nagisa. Sedangkan Aku, Ayahku maniak Anime dan manga oleh karena itu, namaku Ryu.

(NN : Nagisa = Pantai

Ryu = Naga)

Setelah kami habis makan, kami berangkat ke sekolah bersama. Di tengah perjalanan, kami membicarakan hal yang menyenangkan dan bersenda gurau. Itulah yang kami lakukan saat orang tua kami tengah terlena dengan pekerjaan tanpa mempedulikan kami anak mereka. Meskipun kami selalu mendapatkan uang banyak perbulannya, tapi tetap saja aku kasihan sama Nagisa yang hampir tidak mengenal orang tuanya sendiri karena kurangnya perhatian sejak dini. Itulah yang membuatku agak kesal pada orang tuaku.

Saat sampai di sekolah Nagisa, Nagisa langsung memelukku. Tatapan semua orang kepadaku membuatku risih. Tapi tak peduli, karena aku juga bukan lolicon atau pun siscon

"Sampai Jumpa Onii-Chan" Ucap Nagisa.

"Sampai jumpa. Nagisa. Belajar yang baik yah, Ntar malam aku akan membeli lagi es krim kesukaanmu," Ucapku sambil tersenyum kepada Nagisa.

"Umn, Terima kasih Onii-Chan!" Balas Nagisa Senang.

"Jaa, Ittekimashu" Ucapku sambil mengangkat tangan kananku.

"Itte Dasai Onii-Chan!" Jawab Nagisa.

Aku pun berjalan berlalu meninggalkan Nagisa, aku pun berjalan pelan menuju sekolahku. Saat di depan sekolah, aku langsung di sambut oleh kedua sahabatku Tarou dan Harin.

"Yoo, Ryu!" Sapa Rou kepadaku.

"Wah, Ryu-Kun daa!" Sapa Har setengah mengejek.

"Jangan pake KUN! *Tak*" Ucapku dengan kesal lalu menggetok kepala Har.

"Hehehe, maaf maaf" Ucap Har tertawa hambar sambil memegangi kepalanya yang sakit.

"Udah, ayo masuk, Keburu Bell ntar!" Sela Rou.

Kami pun menuju ke kelas kami di lantai 2. Di perjalan menuju kelas, semua pandangan wanita mengarah ke kami. Sedangkan para lelaki memandang kami dengan Benci. Yah, Kami bertiga adalah orang terpandai di sekolah ini. Walau kami bertiga Murid yang terkenal Nakal, tapi kami selalu mendapatkan Dispensasi dari sekolah karena kepintaran kami.

Saat kami tiba dikelas, kami langsung disambut hangat oleh Perempuan dikelas kami. Sedangkan para lelaki dikelas kami hanya memandang kami dengan iri. Tapi, entah kenapa setiap hari selalu saja paling banyak wanita yang mendekatiku.

Kami bertiga adalah orang terpintar dari yang terpintar. Hanya kamilah yang menduduki 3 Peringkat berturut-turut. Bahkan kami sampai di juluki Trio Genius. Karena yang menduduki Juara umum pertama aku, Kedua Tarou, dan terakhir Harin.

Intinya, kami bertiga adalah penguasa disekolah itu. Entah dalam pelajaran, Turnamen Cerdas cermat, ataupun dalam perkelahian. Bahkan para lelaki banyak yang segan kepada kami sampai meminta kami untuk mengajarkan mereka. Karena aku Blasteran Indo-Japan, aku memiliki Ketampanan natural. Aku Lahir di Indonesia, tapi saat aku berumur sekitar 3 Bulan kami pindah ke Jepang. Nama Ayahku adalah Haryanto Dondo termasuk pemuda Tampan dan sukses di Masanya, Dia Asli Orang Indonesia. Dia bekerja di Jepang sebagai Teknisi dalam salah satu Produksi Anime. Yah, ayahku itu maniak Anime dulunya.

Sedangkan ibuku bernama Furukawa Hotaru. Dia Jepang Asli. Ibuku juga bekerja ditempat Ayahku sebagai Asisten. Dan karena Ayahku jenius komputer, dia diangkat sebagai Manager. Dan saat mereka menikah, mereka pun melahirkanku. Saat aku besar, ibuku mengandung lagi yaitu Nagisa. Dan saat Nagisa berumur 5 Tahun, Ayah dan Ibuku berpindah kerja ke Amerika. Tapi, Karena sibuknya bukan main, Ibu dan Ayahku tidak mengajak kami dan meninggalkan kami di Rumah berdua.

Hummm, Soal ayah dan ibuku akan aku ceritakan di Spesial Chapter aja.

"Jadi Ryu, Kita akan merayakan Tahun baru di mana?" Tanya Rou.

"Ummmm, Terserah kamu?" Balasku.

"Bagaimana kalau dirumahmu Rou?" Tanya Har.

"Ahhhh, Maaf Rumahku tidak bisa, kami akan kedatangan tamu dari Inggris, jadi rumahku bakal rame. Bagaimana denganmu?" Tanya Rou kepada Har.

"Ummm, Rumahku kecil. Gak bisa" Jawab Har lesu.

"Kalau Ryu bagaimana?" Tanya Har dan Rou bersamaan.

"Ummm, Ntar aku tanyakan kepada Adikku" jawabku Ragu.

"Tunggu dulu?" Sela Rou tiba-tiba.

"ke-kenapa Rou?" Tanya Har tergagap karena kaget.

"Kenapa kamu tidak pernah bilang jika kamu punya adik!" Tanya Rou berteriak.

"Karena kalian tidak pernah tanya" Jawabku datar.

"Hei, sudah cepat duduk guru sudah datang" Ucap Har berlalu meninggalkan kami lalu duduk di tempatnya.

Kami pun beranjak dari tempat Har dan menuju Tempat duduk kami masing-masing. Dan inilah awal dari Hari yang panjang.

2 Bulan berlalu, Sekarang adalah bulan Desember, Tepatnya tanggal 20. Hari ini adalah hari yang menyenangkan karena akhir dari sekolah. Aku pun berangkat bersama adikku seperti biasanya. Tapi kami kepagian karena adikku yang terlalu bersemangat.

Setelah mengantar adikku kesekolah, aku menuju ke sekolahku sedikit terburu-buru. Tapi, saat sampai disekolah, aku merasa seperti ada yang janggal. Saat aku mencoba mengingat apa yang kurang, ternyata Har dan Rou tidak menyambutku di tempat biasa.

'Tumben, mereka gak nungguin aku?' Gumamku sambil berjalan masuk ke gerbang dengan santai. Saat aku hampir masuk ke area sekolah, aku melihat seorang perempuan berlari keluar gerbang. Sebelum dia keluar, aku langsung memegang tangannya dan menatapnya serius. Tapi, malah mukanya memerah sambil memandangku dengan malu.

"Kamu kenapa lari, mau joging?" Tanyaku setengah bercanda.

"Ada perkelahian di sebelah, murid sekolah ini dan murid sekolah lain!" Ucap Cewe itu dengan 1 tarikan nafas panjang.

"Baiklah ayo kesana!" Jawabku dan langsung menarik tangannya menuju sebelah sekolah.

"Umn" Angguk cewe itu malu-malu.

Saat sampai di tujuan, aku tidak bisa melihat tempat perkelahian, karena semuanya telah dikerumuni oleh Anak murid kami. Tapi, samar-samar aku melihat anak sekolah lain tengah memukuli anak kami dengan Ganas. Tampaknya perkelahian ini terlalu berat sebelah, tentunya anak murid lain lebih unggul karena Fisik mereka. Bahkan anak murid kami memandang mereka dengan ngeri sampai tidak berani menolong Teman mereka yang tengah dipukuli.

Anak murid dari sekolah lain berjumlah 10 orang dengan fisik yang mumpuni. Bahkan kalau dibandingkan antara tubuhku yang agak pendeng dengan badan yang agak kurus, tentu saja tubuh mereka yang lebih besar. Tangan yang besar, dengan badan seperti olahragawan. Tapi, dalam sisi kekuatan aku yang lebih unggul sih.

Sekitar 15 menit aku aku menonton pertandingan berat sebelah itu dari belakang, Kedua murid sekolah kami tampak tak berdaya. Aku menduga, pasti mereka berlumuran darah dengan badan yang penuh lebam.

Semua orang menatap kedua murid kami dengan rasa iba. Tentu saja, mereka takut. Apalagi melihat badan mereka yang kekar, tentu saja siapapun bakal ciut nyalinya. Tapi, aku melihat kedua murid sekolah kami masih berusaha untuk berdiri. Dan aku samar melihat sebuah topi hitam yang terletak dengan Tulisan (The Three Stronger - RTH).

Seketika aku merasa jika pandanganku menjadi kabur, dan rasa panas yang terasa dari kaki sampai kepala menjalar di tubuhku. Aku pun tertunduk sambil berjalan kedepan. Dan aku terhenti saat salah satu murid sekolah lain menginjak tubuh Rou sambil memandang kami dengan rendah.

"Adakah, yang mau maju? Jika mau menjadi seperti dia, Majulah kemari" Ucap orang itu sambil menginjak Rou.

Aku pun tiba-tiba tidak bisa mendengar suara mereka. Aku pun melihat mereka seperti melihat semut. Kecil sekali. Aku pun maju kearah mereka dengan kepala tertunduk.

"Hei, anak kecil apakah kamu tersesat? lebih baik kamu pulang dan menetek pada ibu lacurmu!" Ucap Orang itu, menghina ibuku lalu menginjak kepala Rou dengan Kuat.

Saat mendengar dia menghina ibuku, aku langsung berlari dan memukul kepala orang itu hingga terpental sekitar 2 meter. Aku melihat dia meringis dan mencoba untuk berdiri. Saat dia berdiri, aku pun kembali berlari, dan memutar tubuhku, sambil mendaratkan kaki kananku di bawah rahang orang itu. Orang itupun langsung tumbang dengan mulut yang mengeluarkan darah. Orang itu langsung pingsan.

Saat melihat pemimpin mereka jatuh, mereka semua langsung berlari kearahku. Aku pun langsung memukul mereka dengan membabi buta. Aku saling bertukar pukulan dengan mereka hingga tubuhku berlumuran darah, dan badanku juga muncul lebam.

Saat ini, sembilan orang teman orang kekar tadi sudah tumbang. Aku pun berdiri menatap keatas langit dengan muka lebam dan baju yang kotor dan berlumuran darah. Aku pun mendengar suara Raungan dari seseorang. Ternyata itu adalah Pemimpin Anak murid sekolah lain. Aku pun menatapnya dengan aura membunuh dan mulai menduduki perutnya dengan seringaiku yang tiba-tiba keluar.

Aku pun memukuli orang itu tanpa peduli dengan sekitar. 20 menit aku memukuli orang itu, aku mendengar dengan samar ada yang meneriakkan namaku. Tapi, itu tidak menghentikan aku dan aku tetap terus memukuli orang itu hingga tampilannya yang sangat mengenaskan.

"Onii-Chan, hentikan sudah hentikan!" Teriak seseorang dibelakangku, sambil memelukku dengan air mata yang berlinang.

Saat aku mencoba menggerakkan tanganku lagi, terasa badanku tidak bergerak. Aku pun melihat kebelakang dan terlihat adikku yang tengah menatapku dengan air mata yang berlinang.

"Ryu, kamu gak apa-apa?" Tanya Rou sambil memegang kepalanya.

"A-apa yang aku lakukan disini?" Tanyaku yang belum mengerti apa yang sedang terjadi. yang aku ingat terakhir adalah aku sedang melihat perkelahian murid sekolahku dengan murid sekolah lain.

"Ayo kita ke kantin dulu, kita duduk disana" Ajak Har sambil memegang peritnya dan juga membopong Rou.

"Onii-Chan, Ayo" Ajak Nagisa dengan pandangan Khawatir.

Aku pun mengangguk dan mulai mengikuti mereka ke kantin. Saat tiba di kantin, Nagisa mengobati Luka di wajahku. Aku pun sedikit meringis saat Alkohol itu membasahi pipiku. Tapi, Rou dan Har malah memandangku dengan tatapan iri. Karena Rou dan Har mengobati diri mereka masing-masing.

"Dasar siscon" Ucap Har tiba-tiba.

"Hahhhh! apa katamu barusan!" Teriakku kepada Har.

"Siscon" Ucap Har mengalihkan pandangannya.

"Hah!?" Tanyaku lagi langsung berdiri dan mendekati Har.

"Onii-Chan!" Teriak Nagisa sambil menahan tanganku khawatir

"Hentikan!!" *Bugh* Rou langsung memukul kepala kami berdua.

"Aduh! Gomennasai" Teriakku dan Har bersamaan sambil meminta maaf.

Kami pun mulai bercanda lagi. Dan saat kami tengah mengobrol di kantin, kami mendengar suara Bell pelajaran terakhir. Kami pun ingat jika hari ini di Aula sekolah kami harus berkumpul karena ada pengunguman penting.

Aku memberikan Seragam olahraga kepada Nagisa agar dia tidak dicurigai. Yah, walau sedikit dengan paksaan, dia pun akhirnya mau memakainya.

Kami berempat bersama menuju ke Aula. Walalupun pengunguman nanti tidak penting, tapi aku menurut saja karena Nagisa melarangku untuk tidak pergi membolos. Kami pun mengambil tempat duduk di pertengahan, sambil mendengarkan pengunguman dari kepala sekolah.

"Yang pertama, kalian akan libur selama 2 minggu. Setelah itu kita akan masuk seperti biasa" Jelas Kepala sekolah yang di sambut dengan tepuk tangan semua murid.

"Yang kedua, pemberian hadiah kepada 3 jenius yang telah mengikuti lomba cerdas cermat sedunia yang diikuti oleh berbagai orang terpilih dari berbagai Negara. Dan mereka bertigalah yang berhasil mendapatkan juara Satu, dua dan tiga. Merekalah kebanggaan sekolah yang berhasil mencapai juara 1, 2 dan 3 berturut-turut di sekolah ini selama 3 tahun dengan hasil yang sangat memuaskan" Jelas Kepala sekolah dengan senyum bangga di bibirnya.

"Wah, Pasti mereka bertiga adalah orang terpandai disekolah ini. Gak seperti Onii-Chan yang taunya malas-malasan lalu berkelahi, Lalu Game mulu Kerjaannya." Ucap Nagisa sambil menatapku dengan sinis.

Aku yang melihat tatapan Nagisa, hanya bisa membuang nafas kasar sambil mewajarkannya.

"Juara umum Ketiga di Tempati oleh Fujibayashi Harin. Selamat atas pencapaiannya, silahkan maju untuk menerima Hadiah anda!" Ucap Pak kepala sekolah yang langsung di sambut dengan Tepuk tangan yang meriah dari semua yang ada di Aula.

"Wah, Ternyata Harin pandai juga yah," Tatap Nagisa Kagum.

"Yang telah memegang juara umum ke-2 selama 3 tahun, Dengan Predikat yang mengagumkan. Silahkan maju, Ichinose Tarou-Kun. Silahkan maju kedepan" Panggil Pak kepala sekolah dengan Bangga.

"Hebattt, Ternyata Tarou juga sangat pandai. Kenapa Onii-Chan berteman dengan orang yang jenius semua ?" Tanya Nagisa kesal.

"Yah, Mungkin aku beruntung aja mereka mau berteman dengan orang sepertiku ..." Ucapku Datar.

"Dih, seharusnya Onii-Chan belajar dari mereka !"Tukas Nagisa kesal, lalu mengalihkan pandangannya dariku.

"Baiklah, Yang terakhir adalah siswa kebanggaan sekolah, yang berhasil menyandang peringkat satu umum, dan telah berhasil memenangkan seluruh juara 1 cerdas cermat dalam tingkat Nasional maupun Internasional, Hingga mendapatkan julukan The Genius man" Kata kepala sekolah dengan mata berbinar.

"Wooooooo!!!" Teriak seluruh siswa semangat, dengan tepuk tangan yang sangat meriah.

"Wah, The Genius man sekolah disini yah, aku tidak sempat melihat wajahnya waktu lomba cerdas cermat sedunia 1 bulan yang lalu. Padahal, waktu itu sudah ada kesempatan tapi sangat ramai orang. Onii-Chan aku ajak, tapi kerjaannya molor sama game mulu. HUMPH!" Kata Nagisa senang, lalu melengus kesal kepadaku.

"Langsung saja, kita panggil. HIkaru Ryu!" Panggil Kepala sekolah dengan semangat.

"A-apa!? Onii-Chan adalah The Genius Man, Gak mungkin!" Kata Nagisa tak percaya.

"Jangan nilai orang dari covernya ..." Ucapku lalu maju kedepan.

Berbagai sorakan dan tepuk tangan terdengar di sekitar, Bahkan, Para anak perempuan berkata tidak jelas seperti 'Ayo menikah' dan lain-lain.

Saat aku, Rou dan Har berdiri di didepan podium, Pak Kepala sekolah memberikan sebuah papan yang bertuliskan sebuah Nominal uang. Aku mendapatkan 1 Miliar, Rou 750 juta dan Har 500 juta.

"Sesuai perjanjian, Hadiah kemenangan kalian aku berikan saat mendekati Tahun Baru" Ucap kepala sekolah Tersenyum.

"Yaps, Terima kasih Os-san" Ucap kami bertiga.

"Aku tidak setua itu!" Teriak kepala sekolah tiba-tiba.

"UKhum! Baiklah karena semuanya sudah selesai, silahkan bubar" Ucap kepala sekolah.

"Terima kasih sensei!" Ucap kami bertiga membungkuk, lalu melangkah keluar Aula.

Setelah kami mengambil tas kami masing-masing, kami langsung pulang. Har dan Rou katanya mau mampir kerumah ku. Kami pun pulang ke rumahku.

"Ummm, Nagisa-Chan, bolehkah kami merayakan Tahun Baru di rumah kalian?" Tanya Rou Ragu.

"Tentu saja, aku akan menyiapkan makanan yang enak-enak jika kalian datang!" Kata Nagisa ceria.

"Yeay, Arogatou Nagisa-Chan" Kata Rou dan har melompat kegirangan.

"Yaps, kita sudah sampai, ayo kita masuk" Ajakku.

"Ehhh, inikah rumahmu?" Rou.

"Iya, kenapa?" Tanyaku.

"Sugee, besar sekali" (Har)

Didalam apartemenku, kami menghabiskan waktu dengan bermain Game di ruangan komputer ayahku, atau memainkan Gitar lalu bernyanyi bersama. Selama liburan, kami terus berada di kamarku. Entah Game atau apapun, semuanya dikamarku.

Beberapa hari berlalu, akhirnya hari yang paling kami tunggu tiba. Nagisa menyiapkan banyak makanan untuk kami, sedangkan aku membuat Dekorasinya. Sambil kami menunggu, aku dan Nagisa bersenda Gurau sedikit.

|Ting Tong|

Suara Bell berbunyi, Rou dan Har sudah datang. Aku pun membuka pintu, lalu menyambut kedatangan mereka berdua. Kami pun duduk makan, lalu bercanda sambil menunggu datangnya Tahun Baru.

"Ryu, Aku membawa Anggur. Hehehe" Ucap Rou tersenyum jahat.

"Aku membawa Anggur dari amerika lho!" Sambung Har.

"Aku juga beli. Anggur Vodka. Cuma untuk 12 Botol habis 50 juta sialan!" Ucapku kesal.

"Saa, Ore Tachi no Party Hajimemasho!" Teriak Rou senang.

Kami pun menuju ke Ruang Tamu dengan Futon hangat yang berada di depan kami. Kami pun menikmati Anggur yang telah kami Beli. Adikku Ragu untuk meminum Anggur yang telah kami beli. Dia hanya menatap Anggur di gelasnya. Dia pun menggeleng keras, dan langsung meminum habis minumannya. Wajah Nagisa langsung memerah, lalu duduk dipangkuanku. Kami pun tertawa melihat tingkah Nagisa yang seperti itu.

Saat Lonceng jam 12 menggema, kami menuju ke atap apartemen kami untuk melihat kembang api yang besar dan indah itu. Kembang api yang sangat kami nantikan, kami Nikmati bersama Anggur yang menemani malam kami.

♦♦♦♦

"Cepat, lakukan Pemanggilannya sebelum para ksatria datang!" (???)

"Baik, Tuan!" (???)

"Hei, Cepat bunuh mereka sebelum pemanggilannya selesai!" (???)

"Sialan, kita terlambat" (???)

Sebuah Altar dengan gambar octagram itu bersinar terang, lalu meredup kembali. Para ksatria itu membantai seluruh Ras Iblis di tempat. Para ksatria dengan senyum kemenangan pergi meninggalkan mayat-mayat iblis yang tergeletak tak bernyawa.

♦♦♦♦

Malam yang sangat indah ini, kami nikmati dengan bahagia. Kami pun saling menatap, lalu tersenyum senang. Saat kami kembali menatap kembang api yang melayang bebas dilangit, secara tiba-tiba tercipta sebuah Octagram yang bersinar terang di kaki kami.

Nagisa langsung memelukku Erat, Rou terkejut setengah mati, sedangkan Har memeluk Box Es yang berisi Anggur yang kami Nikmati barusan, sambil berteriak tidak jelas. Setelah itu, kami terhisap kedalam octagram itu.

Setelah itu, kami terbangusn disebuah Altar yang hancur, dengan pemandangan yang sangat asing. Di sekeliling Altar itu, kami melihat Manusia bertanduk, yang terbujur kaku. Bahkan dari mereka, ada yang sudah terpisah dari tubuhnya, dan Anggota badan yang tidak pada tempatnya.

Saat kami tengah terduduk di Altar itu, ada seorang wanita yang mendekat kearah kami, lalu langsung menunduk hormat dihadapan kami.

"Selamat Raja dan Ratu sekalian, Saya Liana. Ayo ikut saya menuju Istana" (Liana)

"Siapa kamu!?" Aku menatapnya dengan tajam sambil memasang persiapan.

"Kalian adalah Raja dan Ratu Iblis yang telah berhasil kami bangkitkan kembali. Walaupun kami tidak menduga jika kami akan memanggil 4 Makhluk Terkuat, Tapi saya akan menjelaskannya nanti saat di istana." (Liana)

Kami pun mengikuti Liana dengan terpaksa, karena kami tidak mengetahui Situasi sekarang. Saat di istana, kami melihat Istana yang sangat megah. Kami mengira jika Kastil Raja Iblis itu sangat menyeramkan, tapi yang kami lihat ini malah bertolak belakang dengan yang kami lihat barusan. Seperti ini bukan Kastil Raja Iblis.

"Baiklah, Raja dan Ratu, Saya akan menunjukkan Kamar kalian. Lebih baik untuk kalian jika kalian istirahat dulu" (Liana)

Saat LIana menunjukkan kamar kami, kami langsung masuk ke dalam kamar tersebut. Kamar ini bisa terbilang sangat mewah. Sangat mewah bahkan. Karena Tempat tidur yang besar, dengan balutan Emas layaknya kamar bangsawan. Lalu, ada juga kamar mandi dengan Shower, Sofa Mewah dan kamar ini juga sangat luas.

Saat aku tengah menikmati kasur Super Empuk itu, Ada orang yang mengetuk Pintu kamarku.

|Tok...TOK...TOK|

"Masuk!" Teriakku dari dalam.

"Onii-Chan, Boleh aku tidur denganmu?" Tanya Nagisa sambil membawa Bantal tidur.

"Tapi kenapa, apakah kamarmu tidak nyaman?" Tanyaku.

"Tidak, sangat nyaman. Tapi aku tidak bisa tidur" Jelas Nagisa.

"Baiklah, Ayo sini Disampingku" Ajakku.

"Benarkah? Terima kasih Onii-Chan" Ucap Nagisa langsung berbaring di sampingku.

"Ayo, tidur. Besok pasti kita akan sibuk" Ucapku.

"Nee, Onii-Chan. Menurutmu kita bisa kembali ke bumi?" Tanya Nagisa sambil memandangi langit-langit kamar.

"Lebih baik, kita nikmati saja kehidupan di dunia ini. Kita kembali ke Bumi, belum tentu ayah dan ibu akan kembali bersama kita ..." Jawabku juga memandangi langit-langit kamar.

"Kamu benar, Onii-Chan. Lebih baik, kita saling menjaga dan melindungi di dunia ini. Karena disinilah tempat kita sekarang ..." Kata Nagisa, lalu berbalik memelukku.

"Iya Nagisa, aku akan berjanji akan melindungi mu dari apapun .." Jawabku sambil mengelus kepala Nagisa lembut.

"Terima kasih, Onii-Chan. Oyasumi..." Ucap Nagisa tersenyum, lalu membaringkan kepalanya di dadaku.

"Iya, oyasumi.." tatapku kepada Nagisa dan tersenyum.

New Story, aku harap kalian menyukainya. Selama

New Story' aku harap kalian menyukainya. Terima kasih bagi yang sudah membaca

Hikaru_Ryucreators' thoughts