Deanisa meraba lagi kening Putri yang masih demam tinggi. Ia sudah tertidur akibat obat yang disuntikkan oleh dokter keluarga beberapa saat lalu. Tapi Nisa masih mengompres Putrinya malam-malam seperti ini. Mila dan Izzy sampai pulang karena adik mereka sakit.
"Gimana Putri, Mom?" tanya Mila sambil berlutut di dekat ibunya di samping ranjang. Nisa menghela napas dan menggelengkan kepalanya.
"Belum turun. Masih tinggi," jawab Nisa pelan. Mila lalu mengambil pengukur suhu dan menempelkan pada Nisa sampai alat itu berbunyi dan lampunya masih merah. Tangan Mila yang sebelahnya lagi lantas menggenggam tangan ibunya, Nisa.
"Biar Mila yang ngomong sama Jupiter," ujar Mila menawarkan dirinya. Nisa lalu menggelengkan kepalanya.
"Jangan. Nanti Putri bisa sedih. Kamu kan kenal Putri. Dia gak suka mengumbar masalahnya." Mila jadi meringis sendiri. Nisa lalu menarik Mila agar ikut berdiri meninggalkan Putri sehingga ia bisa istirahat.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください