webnovel

The Kingdom of NETERLIANDIS

NETERLIANDIS sebuah kerajaan yang melibatkan bentuk mata dan fantalis sihir dalam penentuan kasta dari takdir seseorang. Hingga pada suatu ketika, lahirlah seorang bayi yang akan merangkai takdirnya sendiri. Seorang bayi pemilik fantalis berbeda yang akan mencoba menciptakan perubahan di kerajaan Neterliandis. Percintaan, pemberontak, penghianatan serta ribuan rahasia akan terungkap dalam perjalanannya membentuk keadilan. Akankah keadilan benar-benar tercipta di tangan seorang bayi yang akan menjadi dewasa nantinya? Atau malah kehancuran yang akan di dapat oleh kerajaan Neterliandis. Note: Cerita ini belum direvisi, bisakah kalian membantu saya untuk mencari paragraf yang mana typo dan sebagainya dalam cerita ini? jika iya kalian hanya perlu memberi komentar pada paragraf yang sebaiknya perlu saya revisi. 07 Oktober 2021

Aksara_Gelap · ファンタジー
レビュー数が足りません
40 Chs

Perselingkuhan di Depan Mata

Putri Liliana terlihat begitu bahagia dengan sekeranjang bunga yang sudah ia petik. Liliana terus mengintari hutan untuk mencari lebih banyak bunga-bunga liar yang cantik.

Setangkai bunga berwarna merah muda yang selalu hidup sendiri dan termasuk tanaman langka, sekarang ada di hadapan Liliana menebarkan keharuman yang memikat.

"Lencena? Sepertinya saya sedang beruntung akhir-akhir ini, sudah yang ke 2 kalinya saya melihat tanaman langka seperti Lencena. Tapi waktu pertama melihat Lencena....." Liliana kembali terbayang saat dia masuk ke taman pribadi Pangeran Dinata dan tak sengaja melihat air kolam yang membeku.

------

"Sedang apa kamu di sini, Putri Liliana?"

Liliana sontak menoleh ke belakang, ia melihat sosok Pangeran Dinata yang sedang melotot tajam padanya.

Liliana sama sekali tak mempedulikan tatapan itu, ia masih sangat terkejut dengan apa yang ada di dekatnya kini.

"I... Ini membeku?" Tunjuk Liliana ke arah kolam air yang sama sekali tak dapat mengalir lagi.

"Iya, tapi saya minta tolong jangan katakan apa yang kamu lihat ini pada orang lain."

"Mengapa demikian, Pangeran Dinata? Bagaimana dia bisa membeku seperti ini? Cepat katakan, saya begitu penasaran!" Tanya Liliana bertubi-tubi dengan wajah penasarannya.

"Saya tidak bisa menceritakan semuanya padamu saat ini. Tapi sekali lagi saya mohon jangan beritahu siapapun."

Liliana berpikir keras atas permintaan dari Pangeran Dinata, yang dia sendiri tidak tahu apa alasannya.

"Baiklah saya tidak akan memberitahu siapapun, namun ada syarat khusus untuk itu," ucap Liliana yang menemukan ide bagus untuk masalahnya.

"Terserah, apapun syaratnya saya akan berusaha penuhi. Katakanlah!"

Liliana diam sejenak sebelum angkat bicara, "syaratnya, kamu harus membatalkan perjodohan kita. Saya tidak mau dinikahi oleh kamu, saya sudah memiliki kekasih, Antoni namanya," ucap Liliana dengan tegasnya.

"Baiklah saya akan meminta ayah untuk segera membatalkan perjodohan ini, lagipula saya juga tidak mau merusak hubungan siapapun di sini," jawab Pangeran Dinata menerima tawaran dari Putri Liliana.

-----

Hmmm... Sepertinya saya terlalu berburuk sangka pada Pangeran Dinata dulu, sampai mengancamnya. Saya pikir Pangeran Dinata orang yang haus kekuasaan dan bertingkah sewenang-wenangnya saja, ternyata salah. Sekarang saya tahu Pangeran Dinata ternyata seorang yang baik dan bijaksana, tak seperti yang saya pikirkan dahulu.

"Apa kamu sudah mencari tahu tentang rahasia dari Raja Indra?"

Sebuah suara percakapan dua orang terdengar jelas di telinga Liliana, suaranya berasal dari arah Utara.

Tampak dua orang yang cukup familiar di mata Liliana tengah bercakap-cakap dengan seriusnya. Satu orang wanita dan satu orang lagi pria paruh baya. Dua orang ini tampaknya memiliki hubungan spesial, karena si lelaki dengan lembutnya mengelus pipi dari perempuan itu.

Putri Liliana sedikit mendekat dan bersembunyi di balik semak untuk memastikan wajah kedua orang itu.

"Ratu Diana? Perdana Menteri Suliam? Itu ternyata benar mereka. Apa yang sedang mereka lakukan di hutan ini?" Gumam Liliana sambil terus mengawasi gerak-gerik mereka yang tampak mencurigakan.

"Tentu, apa yang tidak untuk kamu, Suliam," jawab istri Raja Indra itu dengan nada bicaranya yang terkesan manja pada Perdana Menteri Suliam.

"Ah Diana, apa yang sudah kamu ketahui?"

Perdana Menteri Suliam tampak tak sedikitpun terganggu dengan sikap Ratu Diana padanya, malahan ia terlihat menikmati dan menyukai tingkat Ratu Diana yang sedikit menggoda.

"Sepertinya ada yang aneh pada fantalis sihir Pangeran Dinata, keanehan itulah yang ditutup-tutupi oleh Raja Indra. Saya sempat beberapa kali melihat kristal es di pakaian Raja Indra, saya curiga Pangeran Dinata sebenarnya pengguna dari fantalis sihir kristal es. Tapi Suliam, hal ini belum pasti karena saya tidak pernah melihat secara langsung Pangeran Dinata mengeluarkan fantalisnya," tutur Ratu Diana yang kemudian bersandar di pundak Perdana Menteri Suliam dengan manja.

"Diana, apa kamu tahu kenapa Pangeran Dinata tidak terlihat saat rapat darurat dulu, apakah dia benar-benar sedang sakit?"

"Ehm, sepertinya begitu," ucap Ratu Diana tak terlalu peduli, "waktu itu sering terlihat beberapa tabib yang keluar masuk kamar Pangeran Dinata. Tapi sekarang dia telah membaik, sudah terlihat pergi berlatih dalam beberapa hari bersama Gandara."

"Kamu memang yang terbaik, Diana. Kalau bisa kamu cari kepastian tentang sihir Pangeran Dinata untuk saya yah," Perdana Menteri Suliam mengelus pelan punggung tangan Ratu Diana.

"Iya, apa yang tidak bisa saya turuti untuk kamu, Suliam. Saya akan cari tahu sepuanya, asal kamu berjanji akan memanjakan saya terus! Saya sudah lelah dengan lelaki kaku dan dingin seperti Raja Indra."

Tentu, Diana Tentu..."

Liliana tampak tak percaya dengan apa yang ia lihat dan dengar sekarang, Perdana Menteri Suliam tengah berselingkuh dengan istri dari Raja Indra. Ia tak habis pikir bisa-bisanya Perdana Menteri Suliam ingin menjatuhkan adiknya sendiri dengan bantuan dari Ratu Diana.

Bagaimana ini, apakah saya harus mengatakan yang saya lihat ini pada Raja Indra dan Dinata? Atau lebih baik saya diam agar tidak menjadi masalah untuk saya. Bisa-bisa Pangeran Dinata bertengkar lagi dengan Antoni jika mendengar hal ini. Arghh.... Saya harus bagaimana?!

Ctrakk.... Tak sengaja Liliana menciptakan suara dari ranting yang diinjaknya. Sialan...

Terlihat Perdana Menteri Suliam dan Ratu Diana panik dan sontak mencari asal suara tadi. Mereka berjalan dengan cepat mencari-cari ke arah suara tadi.

Tinggal beberapa langkah lagi Ratu Diana mencapai semak yang menjadi tempat Liliana bersembunyi. Ketegangan terus menyelimuti Liliana, pasalnya sihir teleport yang ia lakukan belum juga berhasil.

Grapp... Semak itu dibukak oleh Ratu Diana, matanya langsung melihat liar ke segala arah tapi memang tak ada lagi siapapun di sana. Liliana telah berhasil melakukan sihir teleport udaranya dan berpindah entah kemana.