webnovel

The King Ghost Wife

Gia gadis berusia 27 tahun yang berkerja sebagai agen rahasia tiba-tiba mengalami kecelakan mobil ketika melakukan misinya. Namun, ketika ia membuka matanya dia terbangun ditubuh Putri Jialin yang tidak memiliki kekuatan, dia dibenci saudara tertuanya dan Kaisar mengasingkannya, hanya saudara kembarnya dan pelayannya yang selalu disampingnya. Gia mulai hidupnya yang baru dengan membuat benda-benda yang membuat takjub semua orang, namun sangat umun didunianya dulu. Semua orang kagum dan mencoba mendapatkan benda-benda ajaib dari Putri Jialin. Namun, yang masih membuat Gia bingung adalah kenapa tubuh Putri Jialin bisa dia gunakan sesuka hatinya seakan tubuhnya sendiri didunianya dulu? *** "Kamu harus bertanggung jawab telah mencuri bungaku" Seorang pria duduk bermalas malas sambil menatap Gia. "Siapa yang mencuri bungamu?!?!?" *** "Berhenti mengikutiku pria sinting!" "Aku tidak bisa, aku telah kencanduan tubuhmu karena kamu mencuri bungaku" *** "Istriku kamu jangan jauh-jauh dari suamimu, kamu harus sering-sering menemaniku untuk menghangatkan ranjang kita" "AKU BUKAN ISTRIMU!!!" *** "Istri jangan mendekati pria lain! Kamu hanyalah milikku!" 'Seseorang tolong singkirkan pria tak tahu malu ini! Aku menyesal telah mencuri bunganya' *** *pencuri bunga = pemerkosa *mencuri bunga = mengambil keperawanan/keperjakaan

Destiyana_Cindy · ファンタジー
レビュー数が足りません
96 Chs

Chapter 6 - Akan Bertemu Lagi

Tanpa disadari penduduk dan penjaga Kekaiaran Xue Ying, 3 orang berpakaian gelap melompati atap atap bangunan tanpa mengeluarkan suara dan dengan cepat melesat menuju hutan terlarang. Ketika melewati istana Kekaisaran Xue Ying, pemimpin mereka berhenti dan berdiri tegap sambil memejamkan matanya.

Kedua bawahannya menatap Sang Master bingung karena menghentikan perjalanan mereka, salah satu dari mereka memberanikan diri untuk bertanya. "Master ada apa?"

"Shutt~~~ diamlah." Masih dengan memejamkan mata dia memerintahkan kedua bawahannya untuk diam.

Kedua bawahan itu saling pandang melihat sikap aneh Sang Master.

"Suara siapa ini? Sungguh indah sekali walaupun makna lagunya penuh amarah." Sang Master membuka matanya dan menatap tajam kearah taman bunga kekaisaran, dia dengan cepat melesat menuju kesana dan melewati penjaga istana dengan mudah.

Kedua bawahannya tanpa daya mengikuti kemanapun Masternya pergi.

Sang Master tanpa khawatir ketahuan penjaga istana segera pergi ke asal suara tersebut secepat mungkin agar suara tersebut tidak berhenti menyanyi, ia sangat penasaran siapa yang bernyanyi dengan suara seindah itu.

Dia hinggap dibatang pohon dan bersembunyi dibalik dedaunan yang lebat sambil melihat ke arah panggung pertunjukan. Ia melihat gadis yang sedang bermain sitar sambil bernyanyi dengan suara yang indah.

"Ternyata gadis itu." Tanpa sadar ia tersenyum. "Suaranya indah sekali." Ia memejamkan matanya menikmati lagu yang ia nyanyikan.

"Dia sangat cantik walaupun mengenakan pakaian yang sederhana." Tanpa sadar ujung telinganya memerah melihat penampilannya.

Akhirnya kedua bawahannya sampai tepat saat gadis itu menyelesaikan nyanyianya, mereka tidak bisa secepat Sang Master, dan harus berhati-hati dari penjaga istana yang menjaga ketat istana karena ada acara ulang tahun Kaisar.

Tanpa mengalihkan pandangannya dari gadis itu Sang Master memerintahkan bawahanya. "Banzhou tinggalah disini dan delidiki siapa gadis yang menyanyi disana!"

"Baik Master." Dengan patuh Banzhou mematuhi perintah Masternya.

"Zhouming, kita kembali ke istana!" Seolah tidak rela meninggalkan gadis itu, mata Sang Master terus mengawasinya.

"Baik Master."

"Tunggu saja gadis manis pasti kita akan bertemu lagi."

o0o

Setelah Putri Jialin menyelesaikan penampilannya semua orang terdiam karena terpukau dengan nyanyian Sang Putri, irama musik yang ia mainkan cukup asing bagi mereka namun unik dan enak didengar ditambah dengan lagu yang ia nyanyikan menambah penampilannya semakin memukau.

Mereka sadar lirik yang dinyanyikan Sang Putri tersurat makna yang sangat jelas.

Gia yang merasakan pandangan kagum dari semua orang tidak memperdulikannya, matanya fokus pada sebuah pohon disebelah kanan tempat ketiga orang tersebut bersembunyi.

Ketika ia sedang bernyanyi ia merasakan kehadiran sosok yang tengah bersembunyi dibalik pohon disana, mengawasinya dalam diam seperti elang yang melihat mangsanya. Namun, sekarang ia hanya merasakan 1 sosok saja yang hanya bersembunyi disana.

"Siapa mereka? Mengapa harus mengwasiku dari balik pohon." Gia dengan waspada mengawasi pohon itu. "Orang yang baru saja pergi itu memiliki aura yang sangat mencengkam."

Banzhou sedikit terkejut melihat pandanganya terus berada dipohon tempatnya bersembunyi, apakah ia berhasil mendeteksi keberadaannya?

Tidak mungkin!

Bahkan puncak King Realm akan kesulitan untuk menyadari keberadaannya!

"Junzhi mari kita kembali ke Paviliun Teratai Hitam." Suara Gia menyadarkan semua orang dan mereka melihat Putri Jialin yang berjalan keluar dan diikuti pelayannya.

"Astaga apakah itu Putri Jialin seperti rumor yang beredar?"

"Astaga bagaimana bisa suara Putri sangat indah."

"Dan Putri menyanyikannya dengan nada yang sangat tinggi sungguh luar biasa."

"Aku tidak pernah mendengar suara yang sebagus ini selama hidupku."

"Siapa bilang Putri tidak berbakat lihat saja dia bernyanyi dan membuat orang terkagum-kagum."

"Kurasa hilang ingatan malah berdampak baik bagi Putri Jialin."

Suara pujian dilontarkan para tamu undangan setelah melihat penampilan Sang Putri, mereka sangat terpukau dengan penampilannya yang menakjubkan. Dia bisa memainkan musik dengan melodi yang indah dan diiringi nyanyian yang emosial yang dapat menggetarkan hati mereka. Tak henti-hentinya mereka terus memberikan pujian walaupun Sang Putri telah meninggalkan taman bunga kekaisaran.

"Jialin sialan! Beraninya kamu mengambil semua pujianku. Lihat saja akan kubalas kamu." Dengan marah ia menggepalkan tangannya dan melihat kepergian Putri Jialin.

Kaisar yang melihat kepergian Putri Jialin tersenyum lembut setelah melihat penampilannya sekarang. Dia seakan diingatkan dengan mendiang istrinya yang sangat pandai menyanyi. Mungkin hilang ingatannya membawa keberuntungan baik untuk Jialin.

o0o

"Tuan Putri anda sangat bagus dalam bernyanyi, nubi hampir tidak percaya dapat mendengar suara indah anda lagi. Saya kira setelah hilangnya ingatan anda, anda akan melupakan cara bernyanyi nu...nubi... nubi... sangat senang mendengar suara anda lagi." Junzhi menangis tersedu-sedu ketika mengingat Putri Jialin sebelum hilang ingatan. Walaupun semua beranggapan bahwa hilangnya ingatan Sang Putri berdampak baik, namun dia selalu merasa lebih baik Putri Jialin yang dulu, apalagi dia sangat suka menyanyi.

(Nubi = Cara pelayan wanita memanggil dirinya sendiri a.k.a aku)

"Hei... hei... mengapa kamu malah menangis." Gia memeluk Junzhi yang tengah menangis. "Mungkin karena ini adalah kebiasaan sehingga aku tidak lupa walaupun hilang ingatan." Sejak kecil Gia juga sangat menyukai menyanyi, tak satu hari lewatpun dia tidak bernyanyi seolah tanpa bernyanyi dia tidak bisa hidup.

"Mungkin anda benar Tuan Putri, syukurlah anda tidak melupakan cara bernyanyi, salah satu hal yang nubi sukai dari anda adalah nyanyian merdu yang keluar dari bibir anda." Puji Junzhi.

"Berhentilah memujiku, dasar kau ini." Gia melepaskan pelukannya dan tersenyum pada Junzhi.

Junzhi hanya tertawa kecil menanggapinya.

"Oh ya Junzhi apakah kau merasakan kehadiran seseorang dipohon dekat gazebo sebelah kanan?" Gia bertanya apakah ia merasakannya juga.

"Eh tidak Tuan Putri." Junzhi menggelengkan kepalanya.

"Lalu siapa yang kurasakan tadi, aku sangat yakin merasakan 3 orang yang tengah bersembunyi disana, namun setelah aku menyanyi hanya ada 1 orang saja yang kurasakan. Siapa sebenarnya mereka? Dan apa tujuan mereka mengawasiku?"

"Kuharap tidak akan bertemu lagi, salah satu sosok itu membuatku takut."

o0o

Disebuah hutan yang gelap seorang pria berjalan melewati pepohonan yang menyeramkan dan suara-suara hewan yang sesekali terdengar. Dia berjalan melewati hutan tanpa rasa takut seolah olah itu rumahnya sendiri. Dia berhenti disalah satu pohon yang hampir mirip dengan yang lain namun pohon itu memancarkan warna yang sama seperti giok yang ia pegang.

Dia meletakkan batu giok tersebut dilubang pohon dan mendorongnya masuk. Pohon tersebut bergetar dan terbelah menjadi dua hingga terlihatlah sebuah portal, pria itu masuk kedalam portal dan mengambil kembali batu gioknya yang menjadi kunci dari portal tersebut.

Setelah ia melewati portal ia melihat sebuah Istana Besar yang berdiri diatas tanah Hutan Terlarang bagian dalam, bagian hutan yang tak pernah dimasuki manusia karena Hutan Terlarang adalah hutan paling berbahaya di seluruh benua. Tak ada yang berani memasuki Hutan Terlarang apalagi masuk hingga bagian terdalam.

Namun, pria itu seolah-olah tidak perduli dan melanjutkan langkahnya memasuki istana besar nan menyeramkan itu. Ketika melewati gerbang, gerbang itu terbuka sendiri dan ia memasuki istana tersebut menuju aula utama istana. Terlihatlah seseorang berjubah hitam dengan rambut putih yang mencuat keluar dari tudungnya tengah duduk ditahta megah itu.

"Master bawahan ini sudah menyelesaikan misinya." Pria tersebut berlutut dihadapan sosok Masternya.

"Siapa gadis itu?"

"Dia adalah Putri pertama dari Kaisar Gao Ming dan mendiang Permaisuri Zhang Junda dari Kekaisaran Xue Ying, dia terlahir tanpa kekuatan hingga menjadikannya lelucon di seluruh Kekaisaran" Jelas Pria itu singkat menjelaskan asal-usul gadis itu.

"Namun sekarang Putri Jialin telah kehilangan ingatannya karena insiden pembunuhan pada Sang Putri. Putri Jialin yang dulu sangat berbeda dari sekarang, dulu Putri Jialin yang lemah lembut dan mudah ditindas sekarang berubah menjadi sangat berani dan membalas semua perbuatan orang yang berani memprovokasinya" Jelas pria tersebut.

"Dia hilang ingatan? Tidak itu tidak seperti hilang ingatan, kurasa itu adalah dirinya yang sebenarnya" Gumanan Sang Master membuat pria itu bingung.

"Katamu dia tidak memiliki kekuatan?" Sang Master bertanya lagi.

"Iya Master."

"Hahahahahahahaha... Sungguh orang-orang bodoh hahahaha..... bagaimana harta sebagus itu menjadi sampah, mata mereka pasti buta." Sang Master menertawakan semua orang yang menghina Putri Jialin, meereka tidak sadar ada berlian sangat indah berdiri diantara mereka.

"Berharga?" Pria itu bingung dengan respons Sang Master dia juga merasa bahwa Putri Jialin tidak memiliki kekuatan apapun.

"Mereka hanyalah orang-orang bodoh yang melihat puncak gunung es, mereka tidak menyadari harta berharga berada disamping mereka" Sang Master sangat senang karena tidak ada yang menyadari betapa berharganya Putri Jialin.

(Puncak gunung es = melihat dari sudut pandang kecil)

"Apa maksud Master, bawahan ini tidak mengerti." Pria itu menanyakan maksud sebenarnya karena ia tidak mengerti.

"Mereka bodoh mengira bahwa Putri Jialin tidak memiliki kekuatan. Kekuatan Putri Jialin disegel dengan kuat oleh segel kuno, dan apabila semua segel itu terlepas maka kekuatan Putri Jialin sangat besar dan aku bahkan tidak bisa melawannya."

"Apa?!?!" Pria tersebut kaget mendengar penuturan Masternya jika Putri Jialin mendapatkan kekuatannya bahkan Sang Master tidak bisa melawannya, dia mengganggap Sang Master adalah orang terkuat dibenua dan tak ada yang bisa mengalahkannya.

"Dan aku tahu cara melepas segelnya" Dengan menyeringai Sang Master membanyangkan Putri Jialin yang akan menjadi miliknya cepat atau lambat.

-TBC-