webnovel

The Journey of Seven Elites

Kairant adalah salah satu dari 7 elite dalam Sekolahnya. Walau dirinya dikatakan adalah orang terpintar atau elite, pada akhirnya Kairant mengakhiri penyebutan yang diberikan oleh sekolah itu dengan menurunkan nilainya dan mulai pergi dari sana... Kaito sebagai salah satu orang yang mengidolakan Kairant pun kebingungan dengan apa yang terjadi pada idolanya, dirinya pun berusaha mencari alasan dari Kairant. Novel ini memberi kisah pada sudut pandang Kairant setelah itu Kaito.

HikariKaito · ファンタジー
レビュー数が足りません
3 Chs

Volume I [Kairant] Chapter 2 [First Journey]

Tepat jam 06.00, aku pun bersiap dengan pakaian pengawal yang telah disediakan dan menerima total 2 koin emas dan 700 koin perak melalui [Duke] di desa ini sebagai tanda terima kasih.

"Cantik..." gumamku.

Itulah yang ku gumamkan setelah melihat anak dari [Duke] tersebut keluar dari rumahnya. Parasnya yang sangat cantik itu memikat hatiku yang lemah ini, dan membuatnya berbunga-bunga seolah tersegel oleh kekuatan alam.

"Apa?" tanya wanita itu, melirikku.

"Tidak, tidak ada apa-apa." jawabku, terbata-bata.

Aku pun mengalihkan pandanganku, kemudian diriku memanggil kereta kuda yang akan menjemput kami dari kejauhan. Setelahnya, aku pun berpamitan pada [Duke] desa tersebut dengan janji yaitu menjaga anaknya.

Perjalanan pun dimulai, awal mula tujuan kami adalah berpindah ke kota [Araova] sebagai tempat pemberhentian pertama kami. Hal ini kami lakukan supaya terhindar dari [Enchanted Monster] yang berlangsung sekitar jam 10 P.M hingga jam 2 A.M.

Menurut informasi yang kugali dari beberapa orang didesa sebelumnya, [Enchanted Monster] sendiri adalah monster yang mengalami peningkatan statistik secara drastis yaitu 5× lipat. Juga, beberapa jenis monster yang mengalami [Enchanted] hampir mampu berpikir layaknya manusia dengan Iq 100+.

Hanya saja, walau [Enchanted Monster] terdengar menakutkan melalui statistik mereka, itu tidak terlalu menimbulkan ketakutan bagi para [Night Adventure]. Karna juga dikatakan bahwa tidak hanya statistik dari monster tersebut yang meningkat, [Droop Item Rate] dari mereka juga meningkat sama persis seperti statistik mereka. Itu tidak hanya berlaku secara kuantitas, melainkan termasuk secara kualitas.

"Tunggu!" ucapku, dengan lantang.

Seketika, kereta yang ku tumpangi pun berhenti diantara hutan yang lebat baik di-kanan maupun di-kiri dan diantara banyaknya aura yang sangat kuat dan mencekram.

"Ada apa?" tanya kusir kereta itu, penasaran.

Aku pun menjelaskan kepadanya bahwa jalan didepan yang akan kita lalui akan dipenuhi oleh banyak monster, bahkan ada beberapa monster yang tingkatnya adalah [B+] yang berarti mencapai ranah [Bahaya Serius].

Aku pun membuka tirai di tempat penumpang kereta kuda itu, atau bisa dikatakan tempat yang diderek oleh kuda tersebut. Setelahnya, aku pun membicarakan permasalahan ini kepada Nacth Antavisma, anak dari [Duke] yang telah membuat perjanjian denganku.

Selain itu, aku juga menanyakan terkait atribut [Sihir] miliknya. Atribut [Sihir] sendiri adalah kekuatan murni dari dunia ini yang berasal dari [Mana] atau biasa kita kenal sebagai [MP], atribut [Sihir] dibedakan menjadi 6 yaitu Api, Air, Tanah, Udara, Cahaya, dan Kegelapan. Aku mempelajari terkait hal ini pada [Hint Menu] yang disediakan oleh sistem.

"Cih, apa tujuanmu menanyakan hal itu?" balasnya, marah.

"Ku mohon, kita harus mengalahkan monster itu bersama-sama." kataku, merendah.

Dia tidak merespon dengan baik nasehatku, dan mengatakan bahwa itulah tugasku sebagai pengawalnya yang kemudian dirinya menutup tirai kereta dengan kasar.

Aku pun bersabar dan tetap tabah. Dengan ide cemerlang dan terlalu memaksa, aku menyuruh kusir untuk tetap menetap dan menjaga Nacth sedangkan diriku akan membersihkan jalan didepan.

"Kau serius?" tanya kusir, khawatir.

Aku tidak membalas ucapannya dengan sepatah katapun melainkan mengancungkan jempol tangan kananku yang dilihat olehnya, dengan artian aku serius dengan apa yang akan kulakukan ini.

Ditengah perjalanan, aku merasa bahwa [MP] milikku sedikit demi sedikit terserap oleh sesuatu yang dimana hal itu menyebabkan kegelisahan bagiku. Ditambah lagi, aku merasa bahwa para statistik monster itu diatas rata-rata atau bisa dikatakan mereka adalah monster yang berevolusi.

Tetapi aku salah, saat aku berpapasan dengan salah satu monster dengan aura yang sangat kuat itu tiba-tiba tubuhku melemas dan tidak dapat digerakan, Yang kemudian sebuah akar lancip pun bergerak sangat cepat dari kejauhan hingga menusuk jantungku yang membuat banyak darah tercecer.

Hal itu menyebabkan [Bar HP] ku terus menerus berkurang. Akan tetapiz berkat [Envelop] darahku terus menerus bertambah seperti yang terjadi sebelumnya. Dengan perlahan, diriku pun mulai mencabut akar lancip yang menusuk dadaku itu juga menahan rasa sakit.

"[Envelop: Transmutation]!" kataku, dengan lantang.

Itulah ucapku setelah mencabut akar lancip yang menusuk dadaku dan mengangkatnya menghadap terangnya cahaya, seketika akar itu pun berubah menjadi pedang.

[Collection Log]

2× Gold Coin

700× Silver Coin

1× Sharp roots

1× Swords of Thorns

Aku pun memusatkan [MP] alam pada pedang tersebut. Hal yang kulakukan itu seketika membuat pedang [Swords of Thorns] mengalami rekontruksi dan mendapatkan gift yang merubahnya menjadi [Wind Attribute: Sword Thorns].

[Sword Information]

Statistics :

> Damage : 50-200

> Atk Spd : 1%

> Healing : 25%

> Deconstruction Capcity : Rock

> Durabilities : 1000/Atk

> Pnetration : 2

Abilities & Technique :

> Hurricane Slash [I]

> Plant Controlling [I]

"A-Apa ini!" kataku, terkejut.

Aku melihat panel transparan yang menjelaskan terkait senjata baruku, panel itu secara otomatis muncul dari mataku yang sedikit menutupi pandanganku dan membuatku terkejut.

Hanya dengan memahami panel itu selama 1 detik setelah aku terkejut, aku pun mulai memahami cara penggunaannya. Dan mulai memanfaatkan kekuatan yang ada dari pedang tersebut, sekarang entah mengapa aku tidak gemetar maupun ketakutan lagi.

Hal ini membuatku leluasa bergerak kesana kemari, setelah menikmati sedikit kesenangan itu. Aku pun langsung bergerak secepat kilat mengikuti aura dari monster yang menyerangku sebelumnya.

Serangan pun dimulai, bentrokan antara pedangku dengan perisai pohon ciptaannya pun menyebabkan tanah disekitar kami bergeming bahkan beberapa bunga layu tanpa alasan yang pasti, sedangkan beberapa daun pohon juga berguguran.

"Hiaaa!!" teriakku, semangat.

Setelah berteriak seperti itu, aku pun melepas bentrokan antara pedangku dengan perisai pohon yang dirinya ciptakan. Akibat dari hal itu adalah terpentalnya monster itu ke jarak yang cukup jauh bahkan menghancurkan sekitar 100 Pohon.

Aku pun membayangkan panel sebelumnya, dan memilih [Hurricane Slash] yang seketika pedangku diputari oleh putaran angin. Dann sebagai tambahan, aku memberi skill [Envelop] pada pedangku yang membuat angin alam pun menyatu juga pada pedangku dan mengelilinginya hingga berdiameter 1/5 dari pegangan pedangku.

Dengan kefokusan penuh, aku mengangkat pedangku keatas dan memegangnya menggunakan dua tangan juga memfokuskan indra perasa auraku pada monster sebelumnya.

"Rasakan ini!" kataku, lantang.

Lalu aku pun melakukan gerakan seolah menebaskan pedang pada lawan dari atas hingga bawah. Seketika akibat gerakan itu, seluruh angin yang terkumpul pada pedangku termasuk angin alam pun bergerak lurus dengan sangat cepat bahkan menciptakan badai besar sehingga selain monster yang ku lawan sebelumnya, beberapa monster lain juga mati akibatnya.

Hal ini membukakkan jalan bagi kami untuk tetap melanjutkan perjalanan. Aku pun kembali ke kereta kuda untuk melanjutkan perjalanan kami hingga di kota berikutnya yaitu [Araova].

"T-Tuan apa yang baru saja terjadi?!" tanya kusir, kebingungan.

"Apa maksudmu?..." balasku, juga kebingungan.

Kusir itu pun menjelaskan bahwa tadi dirinya merasakan [Mana] yang sangat kuat. Walau seharusnya dia tidak bisa merasakan [Mana] hingga tahap atom, akan tetapi [Mana] yang baru saja dia rasakan mampu mencapai indranya.. Bahkan dia juga terkejut dengan angin yang sangat kencang yang menerbangkan bebatuan maupun pepohonan. Dirinya juga bingung mengapa kereta kuda yang dirinya jaga tidak ikut goyah dan terpental.

"Entahlah, tadi aku menemukan [Small Dungeon] jadi aku tidak merasakan energi diluar sana, tetapi sebelum itu aku bertemu seseorang yang memiliki [Mana] yang sangat luar biasa... Kurasa itu ulahnya?" kataku, dengan ekpresi seolah tidak merasakan apa-apa.

Dengan polosnya, kusir itu pun percaya kepadaku dan mulai melanjutkan perjalanan. Hanya saja sebelum itu aku melihat kondisi Nacth untuk memastikan bahwa dirinya aman.

"He-" ucapku, juga membuka tikar.

Nacth pun tertidur pulas, dirinya seolah tidak merasakan apapun yang telah terjadi dan tidak merasa terganggu sama sekali, dirinya yang dalam kondisi tidur itu pun tersenyum bahagia.

"Ternyata bukanlah pilihan salah aku melakukan [Envelop] pada ruang yang ditempati oleh kereta kuda ini" gumamku, diakhiri oleh senyuman.

Hingga pada sore hari kami pun sampai di kota [Araova]. Hanya saja, para warga disini lebih memilih berbincang terkait angin yang sangat kuat yang kukeluarkan sebelumnya dibanding menyambut kami. Saat kami bertanya kepada beberapa warga disekitar, dijelaskan bahwa akibat kekuatan itu mulai terbentuk 2 kubu terkait angin tersebut.

"Angin? Angin apa?" tanya Nacth kebingungan.

"Loh? Masa anda tidak merasakannya?" balas kusir, kebingungan.

"Tidak..." jawabnya.

Aku pun memberhentikan mereka berdua, dan mulai menyarankan untuk mencari penginapan terlebih dahulu. Karna malam telah dekat, jika tidak maka akan kalah cepat dengan [Adventure] lainnya.

Mereka berdua pun setuju, dan kami bertiga pun mulai mencari penginapan yang cocok untuk kami bertiga. Sementara itu, kuda dari kusir kami ditempatkan pada [Pos Penjagaan].

–End

Habislah ideku, maaf kalo makin lama makin jelek... Aku ga ahli dalam mempertahankan ide, ueueueue😭😭 tapi semoga aja kalian suka ama novel ini. Stay tune ya, soalnya nanti Vol 5 bakal ada kejutan😎. Tapi kalian lebih penasaran ama [Level Up] yang dialami Kairant gasi??😎