"Sudah.., sudah, jangan ribut, kamu juga Mona jangan menjadi pembawa rusuh. Gladis sudah tenang di surga dan ia juga hanya masa lalu dari King. Tidak baik membicarakan orang yang sudah tiada."
"Benar kata Merry, Mona. Keponakan kita King sudah bahagia dengan Hera pilihan hatinya." Bibi Carol mencoba berkata bijak.
"Bagaimana kalau kita makan siang saja?" usul Paman Ruben dan semua setuju untuk makan siang.
"Sweety, kamu jangan ambil hati ya apa yang dikatakan Bibi Mona." Nyonya Yesi mencoba menghibur menantunya.
"Iya mi.., nggak apa-apa kok," Hera mencoba sabar dan menerima semuanya. Namun entah kenapa dari tadi wajah Bibi Mona selalu sinis melihatnya.
Acara makan siang pun di mulai. King yang dari tadi sibuk dengan sepupu-sepupunya yang lain tidak menyadari perlakuan Bibi Mona kepada Hera.
"Hei.., kamu kok makan sendiri, panggil suamimu!" tegur Bibi Mona dengan sinisnya kepada Hera.
"I..iya Bi," lirih Hera.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください