webnovel

The Game World Comes to Reality

Bercerita tentang anak SMA Hideaki yang gemar bermain game online VR (Virtual reality) World Game bersama 4 temannya dan memiliki misi untuk mencari musuh yang lebih kuat. Mereka membangun kerajaan, memperkuat militer mereka, dan memperkuat kemampuan mereka sendiri. Mereka yang ada di World Game juga ingin meraih mimpinya sendiri karena konsep World Game adalah game membuat mimpi menjadi kenyataan dan bisa membuat imajinasi menjadi kenyataan. Tapi suatu hari di malam hari setelah Hideaki selesai bermain World Game, Hideaki tidur di malam hari dan entah kenapa, dia terbangun di dunia lain yang ternyata adalah dunia game yang sedang Hideaki mainkan dimana World Game menjadi nyata, tidak hanya Hideaki tapi semua pemain. Hideaki terus berusaha mencari informasi kenapa Dunia Game bisa jadi nyata? bagaimana cara keluar dari dunia game ini? Apakah mungkin mengeluarkan semua pemain dari dunia game sebelum salah satu dari mereka mati? Khusus untuk pemula? Apakah Hideaki berhasil keluar dari dunia game dan membawa pulang semua pemainnya tanpa ada orang lain?

Hariz_Al_Fadillah · ファンタジー
レビュー数が足りません
14 Chs

Chapter 2 (Prolog): Kelas 11-A

[Diruang kelas 11-A]

Di ruang kelas 11-A. aku dan teman-teman akhirnya sudah sampai di kelas dan sedang memikirkan tempat duduk yang pas untuk mereka bisa ngobrol bersama berlima.

"Hmmm, enaknya dimana yah?" Tanyaku, berpikir dimana tempat duduk yang enak dan nyaman untuk kami berlima.

"Benar sekali, sangat sulit memilih tempat duduk yang sesuai dan pas, hmm....." Pikir Satoshi dengan kebingungan tempat duduk yang bagus untuk kami berlima.

"Ayolah, cepat berpikir, hmmm...."pikir keras Tadao.

"Menurutku di belakang Lebih bagus, karena supaya tidak terlalu mencolok untuk guru."

Ide Nario yang selalu menakjubkan karena emang dia tipikal orang yang tidak mau terlihat mencolok atau tidak terlalu suka berbau...

"Sepertinya, itu ide yang sangat Bagus, gimana teman-teman? Apakah kalian setuju?" Respon dan tanya Yochi kepada aku dan yang lainnya.

"Hah benar juga, Itu ide yang sangat bagus Nario. kamu emang paling cerdas Nario!..."

Aku memuji Nario, menepuk pundak Nario karena benar-benar memujinya.

"Itu benar, kamu emang paling cerdas Nario " Pujian Satoshi.

"Bagaimana pendapatmu Tadao?" Tanya Yochi untuk menanyakan pendapat Tadao.

"Tentu saja , aku sangat setuju sekali " ucap senang Tadao.

"Baiklah sudah di tentukan"ucap Yochi .

"Bener Sudah ditentukan, kalau begitu kita bakal duduk disana.... mari semuanya!" Teriak senang aku.

"Ayo" teriak kami berlima.

Kami berlima berjalan menuju bangku paling belakang dekat jendela, tepat sekali, kelas kami berada di lantai 3 dan mendapatkan pemandangan yang sempurna jika melihat keluar jendela.

Aku mengobrol sebentar bersama mereka berempat, berbincang hal biasa layaknya murid lainnya.

"Menurut kalian, kira kira gurunya seperti apa yah?"

Aku bertanya karena ingin tahu, bagaimana guru kami di kelas ini, karena guru kelas 10, berbeda dengan kelas 11.

"Itu benar, kira kira seperti apa yah? Karena tahun kemarin wali kelas kita sangatlah tegas"

Kata-kata kalem Nario, lembut dan sangat dingin.

"Yah itu bener sekali.... di tambah gurunya sangat ketat dan aku hampir susah untuk ngontek saat ujian dan hampir dapat nilai rendah. Kalau sampai dapat nilai rendah, habis aku sama mamaku. hiks..hiks..hiks..."

Seperti biasa, Satoshi takut kepada mamanya, apalagi mamanya sangat galak dan terkenal tegas.. untung saja ibuku lembut dan baik hati...

"Untung saja tahun kemarin aku mendapatkan nilai bagus, Jadi aku tidak di marahin oleh ibuku jadi aman" ucap bangga Tadao.

"Hmm, senang sekali kau Tadao di atas penderita ku, huhuhu...."

Satoshi sedikit sedih, dia merenung dan hatinya menjadi badmood...

"Sudahlah dibandingkan membicarakan itu, lebih baik kita..." Aku ingin melanjutkan kata-kataku yang terpotong tapi...

"Guru sudah masuk!" Kata salah satu murid di kelas.

"Hai kalian cepat duduk yang benar, guru sudah datang. Nanti kita lanjut lagi bicaranya, karena ada hal penting yang aku mau omongin." Ucap Yochi yang tergesa-gesa untuk duduk ke bangkunya.

Mengangguk Nario, aku, Satoshi dan Tadao yang menandakan kami paham dan ngerti.

Guru perempuan yang memakai outfit guru yang sedikit ketat, rambut panjang coklat di ikat, memakai jam tangan perak, cantik dan sedikit seksi yang dilihat banyak murid laki-laki dikelas.

"Baiklah, selamat pagi anak-anak" salam guru.

"Selamat pagi Bu guru" jawab salam dari para murid.

"Baiklah sebelum pembelajaran di mulai ibu ingin memperkenalkan diri dan sekaligus kalian memperkenalkan diri beserta cita cita dan hobi kalian saat ibu absen.... dan di mulai dari ibu. nama ibu adalah Narumi Katsuyuki, di panggil naumi. Ibu di sini sebagai wali kelas kalian, salam kenal semuanya"

Guru yang ramah dan sopan, aku tidak menyangka mendapatkan wali kelas yang seperti ini.

"Salam kenal ibu Narumi" jawab para murid.

"Baiklah sekarang ibu akan absen nama-nama kalian Supaya ibu tahu siapa aja murid murid ibu, karena aneh kalau ibu tidak kenal murid ,bukan?" Tanya lucu ibu guru Narumi.

"Hahaha" ketawa para murid termasuk diriku.

"Hahaha..... sangat benar itu Bu"

"Baiklah kita mulai absen" ucap ibu guru naumi.

Absen dimulai, dimulai dari atau sesuai dari bangku paling depan dekat jendela ke samping pojok tembok.

"Baiklah sekarang, Hideaki isamu" absen ibu guru naumi.

"Iya, saya hadir." Jawab hideaki.

"Baiklah sangat bagus, sekarang perkenalkan diri kamu, ok" ucap ibu guru naumi.

"Baik Bu....perkenalkan nama saya Hideaki isamu, di panggil Hideaki. Cita cita saya ingin menjadi no 1 dalam apapun. hobi saya yaitu bela diri pencak silat dan bermain game vr online."

Aku memperkenalkan diri dengan sempurna tanpa ada hambatan dan hal yang buruk. ini lumayan rapi dan hebat....

"Wahhh sangat bagus cita-cita dan hobinya. Ingin menjadi no 1 dan bela pencak silat di tambah bermain game vr online. Itu sangat hebat Hideaki, sekarang kamu boleh duduk"

Guru Narumi memujiku dengan penuh ketulusan, bisa terlihat dari senyumannya.

"Terimakasih banyak Bu naumi"

Aku kembali duduk dikursi ku, guru Narumi mulai mengabsen murid yang lainnya.

"Baiklah, selanjutnya.... Tadao" absen Bu Narumi.

"Baik" jawab Tadao. Tadao berdiri, mulai memperkenalkan dirinya kepada murid dan guru Narumi

"Baiklah, sekarang perkenalkan diri kamu seperti yang lain"

"Baik Bu... nama saya tadao Tadashi, dipanggil Tadao. Cita cita saya tentulah jadi detektif yang sangat berguna untuk masyarakat. Hobi saya pencak silat dan bermain game vr online"

Lumayan, aku memang paling hebat dalam membuat perkenalkan diri... Haha... mungkin itu karena aku sudah terlatih... {Batin Tadao}.

"Wihh, hebat banget Tadao. Ingin menjadi detektif untuk menangani kasus-kasus buat mengungkap kejahatan. Keren kamu Tadao."

"Terimakasih atas pujiannya Bu" jawab Tadao sambil tersipu malu.

"Baiklah silahkan duduk lagi Tadao" ucap bu naumi untuk Tadao duduk kembali.

"Baiklah sekarang siapa yahh selanjutnya..." Ucap bu Narumi sambil jalan melewati para murid.

Saat Bu Narumi jalan, tiba-tiba kaki bu narumi keseleo dan terjatuh.

Kletek.... suara kaki yang keseleo.

"Aduhh, ahhh!" Ucap bu naumi sambil terjatuh.

Tap... suara menangkap.

"Hmm, aduh aduh..."

Ibu Narumi terlihat kesakitan diperlukan Satoshi. dia hampir saja jatuh ke lantai.

"Eh... kenapa aku tidak jatuh kelantai? dan tangan siapa yang menahanku agar tidak jatuh ke lantai?" Tanya Bu naumi dalam batinnya.

Bu Narumi pun melihat siapa yang menahan dia agar tidak jatuh ke lantai.

"Kamu....". Ucap bu Narumi sambil menatap orang yang menolongnya.

"Ibu tidak apa apa? Ada cedera atau sakit yang lainnya?"tanya Satoshi sambil menahan

"Iya, ibu tidak apa apa nak. Terimakasih sudah menolong ibu"

terimakasih Bu Narumi sambil ingin berusaha berdiri kembali menggunakan kakinya yang masih sakit.

"Hati hati Bu, kaki ibu masih sakit akibat keseleo" ucap khawatir Satoshi.

"Iya, tenang aja ibu sudah baik baik saja, aduhh aduhh" ucap bu Narumi sambil menahan rasa sakit.

Merasa khawatir Satoshi pun memegang bahu Bu Narumi untuk duduk di kursinya.

"Udah ibu duduk saja, saya bakal menyembuhkan kaki ibu, duduk lah"

Satoshi sambil memegang bahu Bu Naumi untuk duduk di kursinya. penuh perhatian dan ketulusan dalam hatinya.

"Ehh, tidak apa apa nak, ibu udah baik-baik saja... jadi tidak perlu khawatir tentang kaki ibu"

Ibu Narumi begitu baik hingga tidak mau merepotkan orang lain, dia tidak mau menyusahkan Satoshi.

"Udah ibu duduk saja, biar Satoshi yang sembuhin kaki ibu, karena dia hebat hal seperti ini"{Yochi}

"Yah itu Benar sekali ibu" aku, Tadao dan Nario.

"Baiklah kalo kalian ingin ibu seperti itu..."

Ibu Narumi menuruti apa yang katakan aku dan yang lainnya, dia duduk dan membiarkan Satoshi menyembuhkan kakinya.

"Oke saya mulai, tahan ibu mungkin sedikit sakit!.."

Kata Satoshi yang memegang kaki ibu Narumi secara perlahan dan lembut. Satoshi pun memulai menyembuhkan kaki ibu naumi Dengan memijat kakinya untuk membuat kaki tekanan yang cukup buat tulang yang ke geser sedikit pindah ke tempat semula. Ibu naumi menahan sedikit rasa sakit saat di pijat.

"Aduh-duhh-duhh..... sa-kit sakit....." kata ibu Narumi sambil menahan rasa sakit.

Kletek..... bunyi kaki ibu narumi yang di berikan tekanan.

"Sedikit lagi, saya bakal kasih tekanan terakhir"

Satoshi memberikan tekanan yang hebat untuk membuat tulang kaki ibu Narumi yang sedikit bergeser kembali ketempat semulanya

Kletek.... bunyi kaki ibu Narumi yang sudah di berikan tekanan.

"Aduhh"

"Sudah selesai Bu, sekarang pelan pelan berdirinya" ucap Satoshi

"Oke baiklah" ucap ibu Narumi sambil ingin berdiri secara perlahan-lahan.

"Bagaimana Bu? Sudah lebih baik?" Tanyaku.

" Sudah lebih baik, kaki ibu sudah tidak sakit lagi" ucap senang ibu Narumi.

"Nah benarkan Bu pijitan Satoshi tidak ada tandingannya, setuju gk Kalian?" ucap Dan tanya Yochi kepada teman-temannya

"Iya setuju sekali" ucap kompak.

" Iya bener, terimakasih Satoshi yang sudah menyembuhkan kaki ibu" ucap terimakasih Bu Narumi.

"Tidak ada apa apa Bu, itu sudah kewajiban saya untuk saling menolong." Ucap Satoshi

"Itu Sangat bagus dan namamu siapa? Bisa perkenalkan diri? Ibu ingin tahu nama penyelamat ibu hari ini"

Tanya ibu Narumi yang penasaran terhadap identitas Satoshi dengan secara langsung olehnya.

"Baik ibu...nama saya Satoshi Takashi. Saya sering di panggil Satoshi, saya memiliki cita-cita ingin banyak menolong orang siapapun itu. saya juga Hobi gym untuk memperkuat tubuh, bela diri pencak silat dan bermain game vr online. salam kenal semuanya"

Perkenalkan yang baik untukku, aku rasa ini perkenalkan diri yang hebat!... {Satoshi}

"Wahh, hebat sekali cita cita, hobi, dan nama penyelamat ibu. Ingin menjadi seorang yang banyak menolong orang apalagi memiliki hobi yang sangat memanfaatkan tubuh dan orang sekitar. Memang hebat penyelamat ibu"

Pujian bu Narumi yang memberikan tepuk tangan kepada Satoshi dengan tulus..

"Ibu terlalu memuji, saya tidak terlalu hebat seperti ibu pikiran"

Dasar, sepuh merendah sampai inti bumi... padahal sepuh tapi berpura-pura menjadi pemula... {Hideaki}

"Tidak kok, emang kamu hebat, benar tidak kawan-kawan?" Ucap bu Narumi meminta pendapat muridnya.

"Tentu saja benar Bu"ucap serentak para murid.

Mereka tertawa dan bercanda bersama-sama.

"Hahahaha, sudah-sudah cukup tertawanya nanti murid lain tidak kebagian memperkenalkan diri." Ucap bu Narumi sambil menyuruh para murid untuk diam kembali.

"Baik Bu" ucap serentak para murid.

"Baiklah selanjutnya..... Yochi!"ucap panggil Bu Narumi.

"Iya saya Bu" jawab Yochi sambil berdiri.

"Oke seperti yang lain ya Yochi" ucap bu naumi .

"Baik Bu... Oke nama saya Yochi Takumi, di panggil Yochi. Saya memiliki cita-cita untuk menjadi ilmuwan antariksa untuk meneliti tentang angkasa, saya juga memiliki hobi membaca buku sejarah, sains, astronomi dan bermain game vr online untuk mendalami ilmu pengetahuan" salam perkenalan Yochi.

"Wahh Sangat hebat Yochi, kamu memliki cita-cita yang tinggi dan hobi yang sangat penting bagi kemajuan dunia ini, sangat bagus Yochi" Pujian Ibu naumi.

"Terimakasih Bu" ucap Yochi.

"Baiklah silahkan duduk kembali Yochi.

Baiklah selanjutnya Nario." Ucap panggil Bu naumi.

"Baik Bu" jawab Nario sambil berdiri.

"Oke seperti yang lainnya yah" ucap ibu naumi

"Baik Bu...

Nama saya Nario Masahiko, di panggil Nario. Saya memiliki cita-cita untuk menjadi pemanah yang jitu dan pemain piano Solo yang hebat. Saya memiliki hobi memanah, pencak silat, dan bermain game vr online untuk bisa menggapai cita-cita saya" ucap Nario.

"Wahh keren sekali cita-cita dan hobinya Nario untuk menjadi pemanah dan pemain piano Solo, itu sangatlah keren dan mengagumkan" pujian bu naumi.

"Terimakasih Bu atas pujiannya" ucap Nario.

"Okeh, sekarang kamu boleh duduk" ucap bu naumi.

"Baiklah selanjutnya.....

Setelah mengabsen para murid, ibu naumi kembali ke depan dan memulai pelajaran.

"Baiklah.... Karena sudah selesai mengabsen ditambah ibu sudah tahu nama² dan muka² murid ibu, ibu akan memulai pelajaran hari ini. Pelajaran hari ini adalah....."

Ibu Narumi memulai pelajarannya dan memberikan apa aja materi pelajaran hari ini berserta memberikan jadwal pelajaran dan jadwal piket.

Selama jam pelajaran, banyak hal terjadi seperti pembagian tugas² siswa. Memilihan ketua kelas, wakil ketua kelas, sekertaris kelas, keamanan kelas, dan bendahara kelas

dan aku kepilih menjadi ketua kelas, Satoshi dan Tadao kepilih menjadi keamanan kelas, Yochi ke pilih menjadi sekretaris kelas dan Nario kepilih menjadi bendahara kelas.

Setalah itu banyak hal yang terjadi, jam kelas pertama sampai kedua telah selesai dan bel sudah berbunyi menandakan jam istirahat sudah mulai.

"Okee... Pelajaran jam kedua telah selesai, silahkan kalian istirahat karena bel jam istirahat sudah berbunyi. Ibu mohon pamit dulu semuanya"

Kata ibu Narumi yang izin pamit keluar kelas karena waktu pelajaran sudah selesai.

"Baik , Terimakasih Bu Narumi"

"Yap, terimakasih Bu Narumi" ucapku sambil berdiri tegap di ikuti para murid lainnya.

Ibu Narumi pun segera berjalan keluar dari kelas, para murid juga sudah mulai menyiapkan bekal makanan dan ada juga yang keluar kelas untuk ke kantin sekolah.