webnovel

Chapter 9 Pemegang Kartu {P}&Kencan

Setelah pelajaran yang diberikan oleh guru sudah selesai.... Waktu menunjukkan jam 3 yang berarti bell pulang segera berbunyi.

"Kringg!!.. Kring!!.

Bel pulang berbunyi.

"Baiklah pelajaran hari ini sampai disini saja.

Wali kelas itu berbicara kepada kami.

"Terimakasih bu atas pelajaran yang diberikan.

Jawab para siswa siswi serempak.

Biasanya wali kelas atau siswa siswi yang ada di kelas langsung membubarkan diri.... Namun kali ini berbeda.... Karena salah satu saudaraku ingi berbicara kepada mereka yang ada di kelas ini.

Siapa dia???.... Ya dia adalah Alip.

Setelah apa yang dia lakukan pada ayasaka nampaknya para siswa siswi yang ada di kelas tidak memperdulikannya.... Atau...

Mungkin saja mereka membicarakan nanti setelah kelas ini selesai kali ya.

Alip pun berdiri dari kursi tempat duduknya dan segera berbicara kepada orang orang yang ada di kelas termasuk wali kelas juga disini.

"Permisi.... Boleh saya berbicara sebentar disini.

Alip berbicara.

Setelah mendengar apa yang dikatakan Alip... Siswa siswi bahkan wali kelas pun juga melihat ke arah dia termasuk diriku dan saudara saudaraku.

Apa yang dia bicarakan??? Tentu saja itu ada hubungannya dengan Kompetisi yang sedang berlangsung di sekolah ini.

Mungkin di mata para siswa siswi yang ada di kelas ini alip adalah tipe orang yang pendiem.... Tapi sebenarnya dia bukanlah tipe orang yang begitu di mata kami.

Dia yang sekarang hanya menahan dirinya untuk tidak mengeluarkan sifat aslinya.... Bahkan para saudara saudaraku dan juga diriku... Masih menahan untuk mengeluarkan sifat asli kami.

"Eh... Ada apa emangnya Teo?.

Eves Albert berbicara kepada alip dan bukan hanya dia saja melainkan semua siswa siswi yang ada di kelas ini juga ingin bertanya tentang apa yang ingin alip katakan.

"Hal yang ingin kubicarakan adalah tentang kompetisi yang sedang berlangsung saat ini.

Alip berbicara kepada eves Albert sambil menatap semua siswa siswi yang ada di kelas.

Saat alip sedang berbicara aku dan saudara saudaraku hanya perlu mendengarkan dia saja sambil duduk manis di kursi kami.

"Ouhh itu ya.... Emangnya kenapa?.

Eves Albert bertanya kepada alip.

Mungkin karena mereka siswa siswi tidak mau berbicara dengan alip.. Mangkanya eves Albert lah yang mewakili mereka.

Bagaimanapun juga dia memiliki sifat yang mudah bersosialisasi kepada siapa pun dan tipe cowo keren yang dikagumi oleh para wanita wanita yang ada di sekolah ini.

Bahkan sudah ada rumor orang yang mengakui kalau dia adalah pacar dari eves Albert.

Tapi rumor itu langsung dibantah oleh dirinya sendiri dan dia bilang kalau dia masih belum mempunyai pacar.

Setelah mendengar hal itu.... Para wanita wanita yang ada di sekolah ini semaki gencar untuk mendapatkannya.

"(Memangya jadi cowo keren itu susah...).

Saat aku sedang memikirkan itu... Alip melanjutkan pembicaraannya lagi.

"Sebelum saya ingin melanjutkan tentang topik kompetisi ini.... Bolehkah aku bertanya pada mu guru?.

Alip berbicara sambil melihat ke arah wali kelas yang sedang berdiri di depan.

"Boleh.... Apa yang ingin kamu tanyain kepada ibu?.

Wali kelas itu berbicara balik kepada alip

"Jika ada seseorang yang memegang kartu {P}ini membocorkan dirinya apakah itu tidak masalah bu?.

Alip bertanya kepada wali kelas kami.

"Ouhh pertanyaan itu toh.... Tentu saja jika seseorang itu ingin membocorkan tentang dirinya maka tidak masalah kok.... Bagaimana pun ini kompetisi Team bukan kompetisi individu.

Wali kelas itu menjawab pertanyaan dari alip.

"Baguslah kalau begitu... Baiklah aku tidak akan banyak berbicara lagi. . . Aku akan memberitahukan kalian tentang siapa pemilik kartu {P}ini.

Alip berbicara kepada mereka siswa siswi yang ada disini.

Mendengar apa yang dikatakan oleh alip... Membuat semua orang yang ada di kelas ini terkejut kecuali aku dan saudara saudaraku.

'A-aapaaa!!!! Apa kau sudah tahu siapa pemilik Kartu {P}itu teo.

Eves Albert berbicara mewakili semua siswa siswi yang ada di kelas ini.

"Iya itu aku sendiri.

Alip berbicara sambil mengeluarkan Kartu {P}Yang ada di kantong celananya.

Mengatakan itu dengan mudahnya bahkan tanpa ada ekspresi di wajahnya.

Ya begitulah dia.... Bahkan 2 saudara saudaraku yang sedang duduk manis saat ini sedang menahan tertawa mereka.

Sedangkan untuk para siswa siswi dan wali kelas yang melihat dan mendengarkan apa yang dikatakan oleh alip membuat ekspresi terkejut di wajah mereka masing masing.

"T-tttungggu kenapa kau mengatakan itu dengan mudahnya Teo.

Eves Albert berbicara kepada alip.

"Aku hanya menghemat energiku saja... Daripada berbicara muter muter lebih baik aku langsung ke intinya saja.

Alip menjawab apa yang baru saja dikatakan oleh eves Albert.

"K-kkaaau benar-benar breng*k.

Eves Albert berbicara sambil pingsan di tempatnya.

"Baiklah Itu saja yang ingin kubicarakan. . . Sisanya ku serahkan pada kalian ya.

Alip berbicara tanpa memperdulikan apa yang telah terjadi di kelas.

"Ayo.. Pulang.

Alip berbicara kepada kami bertiga yang sedang duduk manis di tempat duduk kami.

"(Kau benar benar kejam ya.... Tapi ya bodohlah).

Aku bergumam sambil melihat ke alip dan segera mengambil tasku dan juga aku langsung berdiri dari tempat dudukku.

Setelah itu kamipun pergi dari kelas tanpa memperdulikan apa yang sudah terjadi di dalam kelas ini..

Di pertengahan jalan aku dan saudara saudaraku berbicara.

"Apakah kau yakin lip begitu saja? .

Tulus berbicara kepada alip.

"Ya aku yakin... Bagaimanapun juga rencana yang sudah dibuat akan berjalan dari sini.. Bukan begitu marday.

Alip berbicara kepada diriku.

Sedangkan aku hanya perlu berbicara kepada alip.

"Entahlah.

Itulah jawaban yang aku berikan kepada alip.

Rencana apa yang dimaksud oleh alip??? Bila ku katakan disini kalau rencana ini adalah rencana untuk memenangkan kompetisi yang sedang berlangsung ini... Apakah kalian pada percaya?.

Ya pasti dari kalian tidak akan mempercayai.... Namun bagiku.. Aku tidak memperdulikan pendapat kalian itu.

Bagaimanapun setiap orang bebas untuk memberikan pendapat mereka masing masing.... Tingal kitanya saja sendiri yang mau nerimanya atau tidak.

Rencana apa yang kubuat dan bagaimana kami bisa memenangkan kompetisi ini?.... Itu adalah sebuah rahasia yang akan kuberitahukan kepada kalian setelah kompetisi ini selesai.

Namun sejauh dari sini.... Sudah mulai memasuki rencana yang kubuat... Tinggal waktunya saja kami bisa memenangkan kompetisi ini.

Jika dulu kelas E Tidak pernah memenangkan kompetisi pertamanya... Maka kali ini berbeda.

Kali ini akan ada sebuah KEJUTAN BESAR bagi kelas kelas lainnya.... Tidak bukan hanya kelas lainnya saja.... Tapi aku yakin satu sekolah akan terkejut dengan apa yang terjadi nanti.

Selagi ada kami di kelas E Ini.... Kami pasti bisa membuat sebuah tamparan besar untuk orang orang yang merendahkan kelas E ini.

Sambil memasukkan kedua tanganku ke dalam kantong celana.... Aku memimpin para saudara saudaraku berjalan untuk menuju ke asrama.

••••

Setelah aku sampai di asrama bersama saudara saudaraku. . . Aku tidak tahu harus ngapain di dalam kamar asramaku sendiri

Sedangkan para saudara saudaraku dia pasti sibuk di dalam kamar mereka masing-masing.

"Woahh.... Membosankan.

Sambil menguap di tempat tidur... Aku memainkan HPku.

Aku mendengar sebuah percakapan antara siswa laki laki yang dikelas katanya Ada sebuah tayangan yang bagus untuk di tonton saat kita sedang kesepian.

Itu adalah sebuah video anime yang dibuat oleh orang luar dari negaraku....Tanpa basa basi akupun menonton video animenya.

Saat aku ingin menonton anime itu. . . Ada sebuah panggilan yang masuk ke dalam hp ku... Orang yang memanggilku adalah Alip.

"(Sial ni anak).

Aku bergumam sambil mengangkat panggilan teleponnya.

"{Ada apa?}.

Tanyaku di telepon.

"{Temenin aku keluar yuk}.

Alip berbicara balik di telepon.

"{Hah??? Mau kemana?}.

Aku bertanya kepada alip.

"{Ke Mall yang ada di sekolah ini}.

Alip menjawab pertanyaan ku di telepon.

"{Males lah}.

Jawabku.

"{Ayolah Daripada kamu sendirian melulu di kamar.... Mendingan kita jalan ke mall}.

Alip berniat memaksaku untuk ikut dengannya.

"{Ajak aja Daniel sama Tulus.... Aku ingin bersantai saja di kamar}.

Jawabku sambil terus berusaha menolak ajakan alip.

"{Mereka katanya lagi ada urusan... Jadi mereka tidak mau nemenin aku jalan ke mall}.

Alip berbicara sambil mengeluarkan suara sedihnya berharap kalau marday bisa ikut bersamanya.

"{Kasihan sekali ya}.

Aku membalas dia sambil meledeknya dibalik telepon.

"{Ayolah... Bisakah kamu menemaniku jalan ke mal}.

Alip berbicara dengan suara Memohonnya.

Daripada dia terus mengangguku nanti lebih baik aku ikutin saja dia dah.... Sekalian cari angin saja dah.

Walaupun di kamar ini ada AC... Tapi aku ingin mencari angin yang ada diluar... Bagaimanapun juga angin diluar lebih baik daripada AC yang ada di kamarku.

"{Baiklah... Yaudah aku ikut... Tunggu aku dibawah nanti}.

Jawabku.

"{Woke}.

Jawab dia dengan suara senang yang meliputi dirinya.

Saat aku sudah selesai melakukan telepon dengan alip.... Aku pun segera bangun dari tempat tidurku untuk berjalan keluar dari kamar asramaku.

Mengikat jas ku di pinggang... Aku berjalan menuju ke lift sambil memasukkan tangan kananku ke kantong celana.

"(Style begini lebih baik daripada harus memakainya).

Aku bergumam sambil terus melanjutkan langkah kakiku.

Bukannya aku tidak suka harus memakai Jasnya tapi ketika itu di pakai di luar panasnya tidak tertahan.

Mangkanya daripada aku harus melepaskannya lebih baik aku mengikat saja dibagian pinggang.

Saat aku sudah sampai di depan lift... Aku memencet tombol lift ke bawah... Setelah itu akupun menunggu lift turun.

Sambil menunggu lift turun... Aku memainkan Hpku.... Tidak lama kemudian pintu lift pun terbuka dan segera aku masuk ke dalam lift tersebut.

Di dalam lift tersebut ada beberapa siswa siswi yang ada di dalamnya... Ya aku tidak memperdulikannya si....Dan terus memainkan HPku.

Tidak lama kemudian lift pun tiba di bawah... Dan akupun langsung mematikan hpku sambil berjalan menuju tempat dimana alip berada ... Yaitu tempat di gerbang depan asramaku.

Saat aku sedang dalam perjalanan menuju ke depan gerbang asrama... Aku melihat ada seseorang siswi cantik yang berambut biru dengan gaun one piecenya sedang menunggu di gerbang asrama.

Aku pun menghampiri kesana sambil... Menunggu alip datang.

Saat aku tiba di depan gerbang asrama... Akupun langsung mengenal siapa siswi yang berambut biru itu.

Ya dia adalah Amelia jeanne.

Sedang apa dia disini??? Entahlah aku tidak tahu.

Saat aku sedang berdiri di sampingnya... Dia pun menyadari keberadaanku.

"Heh.... Teo Marday... Apa yang kau lakukan disini?.

Dia bertanya kepadaku tepat di sebelahku.

Bau parfum yang dia pakai menyengat ke hidungku.... Bukan itu saja pakaian yang dia pakai juga pakaian yang cocok baginya dengan rok pendeknya serta dengan sepatu tingginya.

"(Pantesan aja aku merasa kok dia sedikit tinggi dari sebelumnya ya.... Eh ternyata dia memakai sepatu yang tinggi tuh).

Aku bergumam sambil melihat ke arah dia.

Kemudian aku pun berbicara.

"Menunggu saudaraku datang.

Jawab singkat ku.

"Eh siapa??.

Dia bertanya balik kepadaku.

"Alip.

Jawabku.

Setelah itu tidak ada percakapan lagi diantara kami... Aku sibuk main HP... Dia pun juga.

Namun aku penasaran kenapa dia ada disini.... Jadi aku bertanya kepadanya.

"Apa yang kau lakukan disini?.

Tanyaku ke Amelia.

"Hmm... Aku sedang menunggu temanku.

Dia menjawab ku.

"Siapa??.

Tanyaku.

"Mei.

Dia menjawabnya.

Kenapa aku merasakan sebuah percakapan yang dejavu ya.

Sambil memandangi dia yang ada di sebelahku.... Entah karena aku tidak sadar atau apa... Alip datang kepadaku dan bukan hanya alip saja tapi ayasaka juga datang di sebelahnya.

Pakaian yang alip gunakan adalah pakaian sekolah sedangkan pakaian ayasaka dia menggunakan gaun one piece dengan warna yang berbeda dari Amelia... Jika Amelia gaun one piece berwarna putih maka ayasaka gaun one piece berwarna merah dengan rok pendeknya dan juga sepatu tingginya.

"Yoo... Maaf sudah menunggu lama.

Alip berbicara kepada diriku sambil berjalan.

"Maaf ya Jeanne... Aku telat sedikit.

Ayasaka yang ada di sebelahnya berbicara kepada Jeanne yang ada di sampingku.

"Tidak apa apa kok... Aku juga baru datang.

Aku menjawab apa yang alip katakan sebelumnya.

"Gpp kok.

Jeanne membalas apa yang dikatakan ayasaka.

Setelah mereka berjalan kesini... Akupun bertanya kepada alip.

"Jadi apakah kita akan langsung jalan ke mall?.

Aku bertanya kepada alip sambil tidak memperdulikan yang disebelahku.

"Iya tapi.... Kita akan jalan bareng sama mereka.

Alip membalasku sambil menunjuk ke arah ayasaka dan Amelia.

Aku yang mendengarnya terkejut dengan apa yang dikatakan alip... Kupikir itu hanya kita berdua ternyata mereka juga ikut dengan kita.

"Kau serius??.

Aku bertanya ke alip.

"Iya.

Dia menjawabnya dengan cepat.

Setelah itu akupun hanya bisa diam saja dan tidak usah bertanya lagi kepada alip.

Alip pun berbicara kepada ayasaka.

"Jadi.... Apakah kita bisa jalan sekarang Mei.

Alip berbicara kepada Mei.

Apaa?? Aku tidak menyangka bahwa alip akan memanggilnya Mei juga saat dia diluar.

Kupikir dia hanya memanggilnya waktu itu saja... Ternyata di luar juga dia masih memanggilnya Mei... Ada apa dengan hubungan mereka berdua ya??.

Mei pun berbicara kepada alip.

"Baiklah mari kita jalan sekarang.

Dia mengatakan itu sambil tersenyum.

Sedangkan teman yang ada disebelahnya hanya terpaksa harus mengikuti ego dari temannya.

Kasihan sekali ya... Tapi kondisi dia sekarang sama seperti diriku yang dipaksa untuk ikut dengan mereka berdua.

Jadi apakah aku perlu mengasihani diriku sendiri???... Entahlah.

Sambil berpikir begitu.... Kamipun berjalan menuju ke mall..

Alip saat ini sedang ada di depanku dengan ayasaka Mei di sampingnya.

Sedangkan aku berada dibelakang mereka berdua dengan Amelia Jeanne di sampingku sambil memainkan HP nya.

Saat ditengah jalan menuju mall... Ada seseorang siswi yang nabrak ke Amelia yang sedang fokus bermain HP nya.

"Bamm.

Suara tabrakan antara Amelia dengan siswi itu.

Saat Amelia ingin terjatuh aku pun menangkap pinggang nya.

Dan berbicara kepadanya.

"Apakah kau tidak apa-apa.

Tanyaku ke Amelia yang saat ini masih ku pegang pinggangnya.

"T-ttidak apa-apa kok.

Dia menjawab ku dengan ekspresi malunya.

Setelah dia menjawab ku... Nampaknya siswi yang nabrak amelia sudah pergi darinya.

Sedangkan mereka berdua yang ada di depan ku mereka malah fokus berbicara satu sama lain tanpa memperdulikan kami yang ada dibelakangnya.

Setelah Amelia sudah bisa berdiri lagi. .. Akupun melepaskan tanganku yang ada di pinggangnya.

"T-terima kasih.

Dia berbicara kepadaku.

Dan aku hanya menjawab.

"Ok deh.

Itu jawaban yang aku berikan.

Setelah itu Amelia yang tadinya bermain HP.. Kini dia sedang fokus berjalan di sampingku.

Bahkan jarak yang tadinya cukup jauh antara kami berjalan... Kini dia malah sengaja untuk mendekati diriku.

Ya aku si tidak mempermasalahkannya..... Selagi dia tidak ketabrak lagi itu saja sudah cukup.

Sambil berjalan menuju mall.... Aku memasukkan kedua tanganku ke kantong celanaku.