webnovel

Chapter 11 Sebuah kisah Seorang Ksatria wanita dan pemecah rekor di kelas

"Oweek... Owekkk.. Owekkk.

Suara tangisan seorang bayi yang baru saja di lahirkan di sebuah rumah sakit.

"Selamat ibu atas kelahiran bayi perempuan yang cantik dan sehatnya.

Ucap seorang perawat yang ada didalam ruang perawatan.

"Ya.

Jawab wanita yang baru saja melahirkan seorang putrinya.

Wanita itu mempunyai rambut bewarna merah dengan wajahnya yang cantik bagaikan seorang bidadari...

"Ada apa dengan mu bu?.

Tanya seorang perawat wanita yang ada di dalam ruangan itu.

"Tidak apa-apa.

Jawab wanita tersebut.

Kenapa perawat yang ada di dalam ruang perawatan bertanya kepada wanita yang baru saja melahirkan anaknya?.

Ya perawat itu bertanya dengan tujuan bagaimana bisa.... Seorang wanita yang baru saja melahirkan bukannya merasakan kebahagiaan malahan.

Wanita itu mempunyai tatapan kosong di matanya.

Padahal dia memiliki seorang putri yang cantik yang sama dengan dirinya sendiri.... Namun.

Bukannya dilanda kebahagiaan malahan ibu dari putri itu mempunyai ekspresi kosongnya.

Perawat itu bingung dengan apa yang dia lihat.... Namun dia lebih memilih untuk tidak mencampuri urusan pribadi dari ibu dari putri itu.

Perawat yang ada di dalam ruangan itu akhirnya lebih mengurus bayinya daripada untuk mencampuri urusan pribadi dari ibunya.

Setelah perawat itu meninggalkan ibunya di dalam ruangan itu... Ibunya masih terdiam dan masih memiliki tatapan matanya yang kosong.

Diiringi dengan matahari yang terbenam.... Ibu dari putri yang baru saja dia lahirkan... Masih tidak tersenyum sama sekali... Atas kelahiran putrinya.

••••

" 5 Tahun kemudian.

Bayi perempuan yang cantik kini sudah beranjak dewasa. . . Semua segala sesuatu sudah dilewati olehnya... Mulai dari merangkak..... Berjalan.... Dan berbicara.

Namun satu hal yang tidak berubah.... Ya.. Itu adalah ekspresi dari seorang ibunya yang tidak pernah berubah saat dia melahirkan putrinya.

"Ibuu.. Mei lapar.

Tanya putrinya kepada ibunya.

"Bentar ya ibu buatin makanan buatmu.

Jawab ibunya dengan ekspresi kosongnya

Ada alasan dibalik kenapa ibunya tidak pernah membuat ekspresi kepada anaknya.

Dan alasan itulah yang membuat ibunya tidak pernah lagi memiliki sebuah ekspresi di wajahnya.

Kemana ayah dari putri tersebut???... Tidak ada yang mengetahui selain ibunya sendiri.... Bahkan putrinya sendiri pun tidak mengetahui siapa ayah darinya.

Kondisi yang sekarang mereka sedang hadapi adalah kondisi yang tidak wajar.... Dari rumahnya yang kecil yang hanya dilapisi oleh kayu... Serta tempat tinggal mereka di tempat kumuh dan kotor.

Namun dari semua segala hal yang mereka lalui.... Mereka tidak pernah mengeluh sama sekali sampai akhirnya dimana putri tersebut harus mendapatkan sesuatu yang membuat dirinya tidak berdaya pada saat itu.

Ya tepatnya pada saat kematian ibunya di usianya yang menginjak 7 tahun.

Dia hanya bisa terdiam menyaksikan ibunya gantung diri di hadapan dia saat dia baru saja pulang dari sekolahnya.

"B-bbuu... T-ttiddaaakkkkkk!!!!..

Putri tersebut berteriak ketakutan melihat ibunya gantung diri di hadapannya.

Setelah kejadian itu.... Putri tersebut pun dikirimkan di tempat penitipan anak yang ada di daerah tersebut.

Namun bukannya dilanda rasa aman yang dia hadapi.... Melainkan putri tersebut harus menerima tekanan batin di dalam tempat penitipan anak itu.

Kenapa itu bisa terjadi??? Ya itu karena sebuah peristiwa yang membawa nama ibunya kedalam scandal.

Ada sebuah rumor yang mengatakan di daerah tersebut.... Bahwa ibunya pernah menjadi seorang pelacur di daerahnya.

Namun rumor hanyalah sebuah rumor saja.... Tidak ada bukti nyata yang di lampirkan pada ke faktaan cerita rumor yang tersebar di tempat daerahnya.

Sampai akhirnya ibu dari putri tersebut tertangkap basah sedang berada di dalam kamar dengan pria lain.

Namun ketika tertangkap basah Jawaban dari ibunya adalah "Bahwa dia dijebak oleh seseorang yang tidak dia ketahui.

Dan Jawaban dari laki laki tersebut juga sama dari ibunya.

Namun Jawaban dari mereka berdua dibantah oleh warga warga yang ada di daerah tersebut dan akibat dari mereka ketahuan... Mereka pun di usir dari daerah tersebut dan segera berpisah setelah kejadian itu.

Namun ketika mereka berpisah.... Laki laki itu tidak mengetahui bahwa perempuan yang saat itu bersama dirinya tiba tiba mengandung seorang anak.

Ya anak tersebut adalah putrinya yang saat ini sedang menjalani kehidupan di rumah penitipan anak.

Setelah rumor itu tersebar.... Putrinya yang saat ini seharusnya bisa merasakan sebuah kehidupan yang layak... Kini dia tidak bisa merasakannya.

Baik itu di sekolah.. Maupun di daerah tempat tinggal dia.

Setiap dia di sekolah.... Dia selalu dibully dan oleh temen teman sekelasnya.

Setiap di daerah tempat tinggal dia.... Dia selalu di bully sama teman temannya dan selalu dijadikan bahan omongan oleh ibu ibu yang ada di daerah tersebut.

Hingga akhirnya dia menemukan sebuah seseorang sahabat yang benar benar selalu ada dan selalu melindunginya serta menjadi tempat untuk dia saling bertukar cerita.

Hingga saat ini wanita itu masih berteman dengannya.

Namun bukan hanya itu saja.... Di waktu SMP dia juga menemukan pujaan hatinya pada saat itu.... Namun itu semua hanyalah ilusi baginya.

Karena pada saat kemarin malam.... Dia melihat pacarnya selingkuh dengan cewe lainnya saat mereka ingin bertemu... Dan akhirnya yang seharusnya dia bisa merasakan sebuah kepercayaan dari seseorang lawan jenisnya.... Kini dia merasa harus meragukannya lagi.

Namun saat kemarin malam.... Ada seseorang pria yang menghibur dia dan yang selalu berjanji padanya untuk menjadi pelingdung barunya..

••••

Setelah ayasaka Mei selesai menceritakan tentang masa lalunya.... Aku memainkan latte art coffe yang ada di mejaku.

"itu saja yang ingin ku sampaikan pada kalian.

Ayasaka berbicara kepada kami.

"Jadi begitu... Aku paham.... Aku cukup prihatin dengan ceritamu itu...

Sambil memainkan latte art yang ada di depan ku. . Aku berbicara kepadanya.

"Ya begitulah..

Ayasaka Mei menjawab apa yang kukatakan.

Jadi begitu ya.... Sekarang aku mengerti.. Bahwa seorang ayasaka Mei yang jika dilihat dia adalah gadis yang ceria bersama temannya.. Namun di dalam dirinya ada kisah yang menyakitkan untuknya.

"Mei... Kenapa kamu menceritakan kisah itu kepada dia.

Selagi aku sedang terdiam.... Temannya jeanne berbicara kepada Mei.

Aku juga heran kenapa dia menceritakan kisah itu kepada diriku... Padahal aku sama sekali belum pernah dekat sama gadis yang bernama ayasaka Mei ini.

"Alasan kenapa aku menceritakan kisah ini kepada marday.... Karena aku ingin balas dendam kepada mantan pacarku yang ada di sekolah ini.

Ayasaka Mei mengatakan itu sambil menunjukkan keseriusan di wajahnya.

Mendengar hal itu.... Kami bertiga kaget dengan apa yang dia katakan.... Termasuk diriku dan alip apalagi temannya yaitu jeanne.

"K-kkau bercanda Mei??.

Jeanne berbicara kepada Mei.

Namun Mei tidak menjawabnya.... Dia hanya menjawabnya dengan ekspresi yang ada di wajahnya.

Aku dan alip yang melihat ekspresi seriusnya itu.... Sangat paham apa artinya itu... Ya dia tidak bercanda sama sekali untuk balas dendam terhadap mantan pacarnya.

Kenapa aku bilang begitu?.

Karena pada dasarnya seorang manusia tidak pernah mengatakan kebohongan jika dia sudah menunjukkan ekspresi yang ada di wajahnya.

Jika hanya lisan saja yang dia ucapkan... Maka aku tidak akan mempercayai.... Namun kali ini aku bisa melihat ekspresi wajahnya itu dengan sungguh sungguh.

Dia benar benar serius untuk balas dendam terhadap mantan pacarnya itu.

"Jadi begitu..... Aku paham... Boleh aku bertanya satu hal kepadamu Mei?.

Aku bertanya kepada Mei.

"Apa itu?.

Dia menjawabku.

"Kenapa kamu sangat yakin untuk menggunakan diriku sebagai tamengmu untuk melawan mantanmu itu?.

Aku bertanya kepadanya sambil mengurangi rasa ke tidak kepercayaan ku kepadanya.

"itu k-karena aku pikir bahwa dirimu mampu untuk mengalahkannya.

Dia menjawabnya.

"Kenapa kamu pikir bahwa diriku mampu untuk mengalahkannya.... Padahal kita sama sekali belum pernah dekat sebelumnya.

Aku bertanya kepadanya sambil melihat kearahnya.

"I-iituu.....

"Karena aku pernah bercerita kepadanya tentang dirimu kepadanya kak.

Saat Mei ingin melanjutkan pembicaraan.... Tiba tiba alip mengikuti perbincangan kami.

"Ohh begitu.

Aku menjawabnya dengan ekspresi datarku.

Jadi begitu ... Memang benar apa yang alip katakan itu kepada diriku... Namun aku ingin mendengar langsung dari ayasaka Mei ketimbang harus mendengarkannya dari alip.

Kenapa aku bilang... Bahwa apa yang alip katakan itu benar..... Itu karena kemarin malam saat alip dan ayasaka Mei saling berbicara.... Alip juga menceritakan tentang diriku kepadanya.... Namun cerita itu tidak pernah menyangkut tentang ruangan itu... Mangkanya aku tidak menghentikan dia kemarin malam.

Dan alasan kenapa aku bertanya kepada ayasaka sebelum menerima untuk balas dendam kepada mantan pacarnya.....

Karena diriku juga berpikir.... Dia sudah melewati masa lalu yang begitu suram namun dia tetap masih bisa bertahan hidup sampai sekarang itu adalah sebuah perjuangan yang patut aku Apresiasi.

Sebenarnya aku dan saudara saudaraku bukanlah tipe orang yang suka menolong seperti pahlawan -pahlawan yang kami baca di ruangan itu.

Aku dan saudara saudara akan menolong jika ada sesuatu yang menguntungkan bagi diri kami sendiri.

Jika tidak.... Maka kami tidak akan membantunya dengan kekuatan yang kami punya.

Ya mungkin kami bisa dibilang jahat..... Namun inilah kenyataannya.

Tidak ada yang namanya sebuah penjual jika tidak adanya pembeli..... Dan tidak ada sebuah negosiasi jika tidak ada yang namanya untung dan rugi.

Lalu apa keuntungan kami jika menolong ayasaka untuk balas dendam kepada mantan pacarnya??.

Karena di sekolah ini menerapkan sistem saling berkompetisi.... Maka keuntungan bagi kami jika kami membantu ayasaka adalah.

Sebuah seseorang yang mampu untuk kami gerakkan di depan layar kami sedangkan kami akan membantu dia di belakang layar. ... Dan bukan itu saja.... Aku juga dapat keuntungan lebih jika membantunya.

Ya itu karena sifatnya dan temannya yang ada di sebelahku..... Yaitu..... Amelia Jeanne.

Aku bergumam di dalam diriku sambil melihat ke arah Amelia jeanne.

"Baiklah.... Aku akan membantu mu. . . Tapi apa yang harus aku lakukan untuk membantumu untuk balas dendam terhadap mantan pacarmu?.

Aku bertanya kepada ayasaka.

"Aku ingin dia dikeluarkan dari sekolah ini.

Ayasaka berbicara kepada kami sambil menunjukkan ekspresi seriusnya.

Mendengar hal itu membuat kami terkejut.... Namun aku langsung menjawabnya.

"Baiklah aku akan membantu mu.... Tapi aku juga mau kamu membantuku dalam satu hal.

Aku berbicara tanpa harus memperdulikan keadaan sekitar yang masih terkejut.

Mungkin karena ayasaka berpikir bahwa aku akan menolaknya... Mangkanya tadi sebelum aku menjawabnya dia nampaknya cukup merenung.

Namun ketika dia sudah mendengar jawaban dariku... Dia langsung ceria kembali dan langsung bertanya kepadaku lagi.

"Benarkah?? Kau akan menolong ku?.

Ayasaka berbicara kepadaku.

"iya.

Jawab singkatku.

"Makasih.

Ayasaka berbicara.

"Namun kau juga perlu untuk membantu ku dalam satu hal?? Apakah kau bisa?.

Aku berbicara kepada ayasaka.

"Apa itu?.

Ayasaka menjawabku.

Namun ketika aku ingin melanjutkan pembicaraanku tiba tiba saja Amelia jeanne temannya menyela kami.

"T—tttttunggu..... Mei!!!.

Jeanne berbicara kepada ayasaka.

"Ada apa??.

Mei menjawabnya.

"K-kkkkaaauuu gila ya!!.. Apakah benar kau akan mengeluarkan mantan pacarmu itu dari sekolah ini.

Jeanne bertanya kepada Mei.

"Tentu saja.

Jawab cepat dari Mei.

"K-kkkkaaauuu benar benar gila ya.... Ahhh... Biarlah aku sudah tidak tau harus ngomong apa kepadamu..... Cara seperti apa yang ingin kamu lakukan untuk mengeluarkan mantan pacarmu itu dari sekolah ini?.

Jeanne berbicara sambil perlahan lahan menerima kenyataan.

"Kalau itu aku tidak tau... Tapi aku yakin marday sudah menemukan caranya untuk mengeluarkan mantan pacarku dari sekolah ini.

Mei menjawabnya.

Setelah mendengar hal itu.... Jeanne langsung menoleh kepadaku dan bertanya kepadaku.

"Cara seperti apa yang akan kau lakukan untuk mengeluarkan mantan pacar dari temanku?.

Jeanne bertanya kepadaku.

Dan aku langsung menjawabnya.

"Cara seperti apa yang ingin aku lakukan... Itu adalah sebuah cara yang tidak akan kalian pahami.... Tapi aku belum menerimanya apa yang dikatakan ayasaka sebelum dia menerima apa yang aku minta.

Aku mengatakan itu sambil melihat ke ayasaka.

Lalu temannya yang ada di sebelahku... Dia mengatakan.

"Tchh... Paling juga cumang omong kosong.

Dia mengatakan itu tepat di sebelahku.

Namun aku mengabaikannya dan menunggu apa yang ingin dikatakan ayasaka.

"Apa yang harus aku lakukan untuk membantu kalian.

Ayasaka berbicara kepada diriku.

"kamu hanya perlu membantuku. ... Untuk menaiki kepuncak kelas yang ada di sekolah ini..... Yaitu ke kelas S dalam 3 tahun kedepannya.... Tidak perduli cara seperti apa yang kamu lakukan...

Aku berbicara kepada ayasaka tanpa menunjukkan ekspresi yang ada di wajahku.

Mendengar hal itu..... Membuat mereka bertiga terkejut.

"K-kkkkaaauuu gila apa?!!

Jeanne berbicara.

"Nampaknya sebuah kesenangan akan dimulai.

Alip berbicara.

"Apanya yang kesenangan.... I-iittuuu hal gila kau tau.

Jeanne berbicara kepada alip.

"Kau masih belum tahu siapa dirinya.... Jadi itu hal wajar jika kau kaget setelah mendengar hal itu dari marday.

Alip menjelaskan ke jeanne.

"Hah???.

Kata jeanne.

"Diamlah.... Kalian berisik tahu.

Aku berbicara kepada mereka berdua.

"Ok.

Jawab alip.

Berbeda dari alip yang menerima nya.. . Jeanne malah membantah apa yang aku katakan.

"Memangnya kau siapa hah??.

Jeanne berbicara kepada ku.

Namun aku langsung melihat nya dan langsung memberikan sebuah tatapan membunuh..... Seketika dia pun langsung terdiam.

Lalu ayasaka pun mulai untuk berbicara.

"K-kauu sungguh ingin membantuku jika aku menerima permintaan darimu kan?.

Ayasaka berbicara kepada aku.

"Iya... Aku pasti akan menolong mu... Tapi kau juga harus menerima apa yang aku katakan tadi.

Aku berbicara kepadanya.

"Baiklah.... Aku akan membantumu... Tapi bagaiamana caraku untuk membantumu itu.

Ayasaka berbicara kepada diriku.

"Kau hanya perlu mengikuti apa yang aku perintahkan nantinya.... Tapi perintah bukanlah sebuah perintah yang menjerumuskan ke hal hal yang diluar kompetisi nanti.

Aku berbicara kepada ayasaka.

"S-sungguh bukan perintah yang kotor kan?.

Ayasaka menanyakan hal itu kepadaku.

Dan aku langsung menjawab "Iya".

Itu adalah hal yang wajar jika dia menanyakan hal itu.... Karena bagaiamana pun juga dia juga harus melindungi dirinya sendiri dari hal hal yang tidak dia ingin lakukan.

"Baiklah.... Aku akan membantumu... Lalu apa yang harus aku lakukan untuk sekarang.

"Ok... Maka aku juga akan membantumu untuk menyingkirkan mantan pacarmu itu dari sekolah ini.

Setelah itu.... Mereka berdua pun saling membuat sebuah kontrak yang disaksikan oleh jeanne dan alip.

Kontrak itu berisi:

1) Pihak A(Marday) Harus membantu pihak B(Ayasaka) sampai tugas yang diberikannya selesai.

2) Pihak B(Ayasaka) Harus membantu pihak A(Marday) Sampai 3 tahun kedepan.

3) Pihak A(Marday) Harus mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk menyingkirkan mantan dari pihak B(Ayasaka).

4) Pihak B(Ayasaka) Harus mengeluarkan semua kemampuannya untuk membantu pihak A(Marday) 3tahun kedepannya.

5) Pihak B(Ayasaka) Harus menuruti apa yang dikatakan dari pihak A(Marday) jika menyangkut tentang kompetisi.

6) Tidak ada batasan waktu untuk pihak A(Marday) menyingkirkan mantan pacar dari pihak B(Ayasaka).

7) Jika salah satu melanggar kontrak ini.... Maka hukuman untuk yang melanggar harus keluar dari sekolah ini.

Setelah itu mereka pun saling menyetujui kontrak itu.

Dan ayasaka memulai pembicaraan.

"Memang aku memberikan tidak ada batasan waktu untuk mengeluarkan mantan pacarku... Tapi aku ingin tanya seberapa lama kamu bisa mengeluarkan mantan pacarku?.

Ayasaka bertanya kepadaku.

Dan aku langsung menjawabnya.

"Setidaknya kurang dari setengah semester dia akan menghilang dari sekolah ini.

Aku berbicara kepadanya.

Mendengar hal itu membuat mereka berdua terkejut kecuali alip.

Bagaimana tidak membuat mereka terkejut.... Ada seseorang yang ingin mengeluarkan orang dari sekolah ini.

Dan itu hanya kurang dari tengah semester saja.

Bukankah itu sebuah hal yang gila.

Tapi mau bagaiamana lagi... Jika itu menyangkut siswa yang didik di ruangan itu.. Maka itu adalah yang wajar...

Tapi mereka berdua ayasaka dan jeanne mereka tidak tahu identitas sebenernya dari si marday ini.

"Aku sudah memberitahukan kepadamu... Sekarang giliran kamu untuk melakukan satu hal yang aku perintahkan untuk memenangkan kompetisi yang sedang berlangsung ini.

"Baiklah... Aku akan membantu mu... T-ttttunggu kau tadi mengatakan bahwa kau ingin memenangkan kompetisi yang sedang berlangsung ini.

Ayasaka berbicara sambil terkejut.

"Iya

Aku berbicara tanpa harus menunjukkan ekspresi wajahku.

"N-nnnampaknya kau serius ya... Jadi bagaimana aku harus membantumu.

Ayasaka bertanya kepadaku.

"Dengan...

•••••

Keesokan harinya.

Setelah kemarin aku dan alip pergi ke mall...

Hari ini kami harus melakukan sebuah tes fisik yang dilakukan oleh guru olahraga kami

Tes ini dilakukan diluar dari lingkungan kelas kami. . . Dan kami saat ini sedang menunggu untuk dipanggil satu satu nama kami oleh guru kami.

Tahap pertama dalam tes fisik ini adalah.... Lari 250m.

Tahap kedua lompat jarak jauh.

Tahap ketiga lari marathon dengan jarak 1000m

Tahap ke empat kekuatan cengkraman.

Tahap kelima Push up dan sit up sebanyak 30kali.

Sela beberapa jam untuk istirahat setelah itu masuk ke tahap berikutnya.

Tahap ke enam adalah berenang.

Dari itu semua.... Kami semua sudah menyelesaikan dan menjadi pemecah rekor yang paling tinggi di kelas kami sendiri.

Dengan posisi.

1) Teo Tulus.

2) Teo Alip.

3) Teo Marday.

4) Teo Daniel.

Melihat itu semua membuat kami menjadi sorotan di kelas kami..

Tapi kami tetap mengabaikan mereka semua dan segera pergi ke kelas kami masing masing.

Jika kalian bertanya kepadaku... Apakah kami bisa memecahkan rekor yang ada di sekolah ini.

Maka jawabannya bisa..... Karena semua yang dilakukan disini tidak ada apa apanya dengan yang ada di ruangan itu.

Lalu kenapa kami tidak melakukannya??...

Itu karena aku menyuruh mereka untuk menahan diri mereka....

••••

Di kelas.

Setelah kami dikelas.... Kami pun berbicara seperti biasanya dan tidak memperhatikan perhatian yang menuju ke kami semua.

Karena itu merepotkan jika kami terus memperhatikan mereka... Jadi kami mengabaikan saja.

Dan terus mengobrol seakan akan kami mengabaikan mereka semua.