webnovel

Chapter 10 Sebuah kencan ganda??

*Di Dalam Mall.

Setelah Aku. Alip. Ayasaka. Dan. Amelia berjalan cukup lama di dalam mall..... Kami pun menghentikan langkah kami di sebuah caffe.

Di dalam caffe tersebut kami sedang duduk di dekat jendela.... Alip bersama Ayasaka.. Dan Aku bersama Amelia.

Aku tidak tau kenapa tempat duduk Aku dan Alip di pisah.... Tapi baru kali ini Kami berdua duduk terpisah.

Biasanya saat kami ber empat sedang berkumpul.... Alip selalu duduk di sebelahku... Namun kali ini berbeda.

Apa jangan-jangan gegara kemarin malam. . Setelah ayasaka bercerita kepada Alip ya?. Atau gegara kejadian yang terjadi di kelas saat aku pergi ke toilet ya?.

Entahlah tapi.... Selagi itu tidak membuatnya terganggu aku tidak akan mempermasalahkannya.

Saat aku sedang memikirkan hal yang lainnya.... Ayasaka memulai pembicaraannya.

"Pertama tama aku ingin meminta maaf terlebih dahulu karena sudah menganggu waktu kalian ya.

Ayasaka berbicara kepada kami.

"(Itu memang benar... Dia sudah menganggu waktuku tapi daripada itu aku ingin minta penjelasan dari alip karena dia tidak memberikan penjelasan kepadaku bahwa bukan hanya dia saja yang ingin pergi ke mall melainkan dia juga mengajak ayasaka sama Amelia).

Aku bergumam sambil melihat ke arah alip.

Setelah menyadari tatapan ku... Dia pun menggunakan pose meminta maaf kepadaku.

Setelah itu aku pun tidak memperdulikannya lagi dan berbicara kepada ayasaka.

"Jadi ada apa kamu mengumpulkan kami disini?

Aku bertanya ke ayasaka.

Ayasaka yang telah mendengar apa yang aku katakan... Terdiam di tempat duduknya sebentar... Seakan akan dia sedang ketakutan.

Aku tidak tau kenapa dia bisa begitu ketakutan... Tapi mungkin saja ini ada hubungannya dengan apa yang telah dia ceritakan ke alip pada malam kemarin kali ya.

Melihat temannya yang sedang ketakutan... Amelia memarahi ku tanpa sebab...

"Oii... Teo Mardhi jangan terlalu kasar sama temanku.

Amelia berbicara kepadaku sambil mengarahkan jari telunjuknya ke wajahku.

Aku pun langsung menepisnya dengan tanganku... Dan berbicara kepada Amelia.

"Aku tidak perduli dengan temanmu itu.... Tapi bagiku waktu adalah hal yang penting buatku tahu.

Aku berbicara kepada Amelia.

Setelah mendengar apa yang aku katakan... Amelia pun memasang ekspresi marahnya ke arahku.

"HAH!! APA KATAMU TADI.

Dia berbicara kepadaku sambil mengeluarkan aura yang mengerikan.

Tapi aku tidak memperdulikannya dan terus memainkan sebuah sedotan yang ada di meja tempat dudukku.

Selagi melihat kami berdua berantem... Ayasaka masih termenung diam di tempat...

Kemudian Alip pun memegang tanganya... Untuk menenangkan dirinya.

Bukannya aku tidak tau kenapa kami dikumpulkan disini.... Apalagi setelah melihat gerak gerik ayasaka yang ketakutan saat ingin berbicara kepada diriku.

Aku yakin dia mengumpulkan kami disini adalah... Untuk berbicara tentang masa lalunya yang terjadi kepada dirinya.

Sejujurnya aku sudah mengetahui masa lalunya.. Karena pada saat kejadian aku menguping pembicaraan mereka berdua kemarin malam di bangku kosong yang lainnya.

Lalu kenapa aku yang sudah mengetahuinya tidak mau mengatakan nya??..... Ya anggap saja aku ingin lebih mengetahuinya lebih detail lagi.

Bagaimanapun juga aku sangat kagum dengannya.... Yang telah melewati masa lalunya yang suram namun dia tidak jatuh ke dalam gegelapan.

Biasanya orang orang yang mempunyai masa lalu yang suram... Hanya ada dua pilihan baginya.

1) Dia jatuh dalam kegelapan.

2) Dia mengakhiri hidupnya.

Itulah yang aku ketahui dari riset yang aku ketahui... Namun ayasaka berbeda... Dia memilih untuk bangkit dan melawan masa lalunya.

Dia sudah seperti perempuan tipe petarung ya... Namun bukan petarung fisik.. Melainkan petarung yang kuat mental.

Aku sangat mengaguminya.

Dan bila ku katakan dengan jujur.... Alip saudaraku sangat beruntung disukai oleh dirinya.

Jika masa depan memutuskan untuk mentakdirkan mereka untuk bersama.... Maka aku tidak akan menolaknya untuk melihat mereka bersama.

Lalu bagaimana dengan masa depan ku?

Apakah aku akan berakhir dalam kegelapan?.

Atau.

Apakah aku dimasa depan akan hidup bahagia?.

Aku tidak tahu.....

Tapi jika aku harus mengorbankan masa depanku ke dalam kegelapan.....

Maka aku akan melakukannya.

Bagaimanapun aku melakukannya untuk melihat para saudara saudaraku bisa hidup bahagia di masa depan nantinya.

Sedangkan aku.. .

Aku hanyalah seorang yang mendorong mereka supaya mereka tidak jatuh ke dalam kegelapan di masa depan nantinya.

Aku bergumam tanpa ada ekspresi seperti biasa di wajahku....Sambil mengaduk ngaduk kopi yang ada di depanku.

"Tujuan ku mengumpulkan kalian disini adalah..... Karena aku ingin memberitahukan kisah "Seorang ksatria Wanita yang bertahan hidup melawan masa lalunya yang suram".

Ayasaka berbicara kepadaku disaat aku sedang sibuk mengaduk ngaduk kopi yang ada di depanku.

"Apakah kisah itu diambil dari sebuah buku?

Aku bertanya kepadanya.

"Iya.

Ayasaka menjawabnya.

"Baiklah coba kamu ceritakan buku itu.... Mungkin saja aku tertarik untuk mendengar nya.

Aku berbicara kepada ayasaka.

"Ok aku akan menceritakan kisah itu.

Ayasaka berbicara kepadaku.

Kau pikir aku bodoh ayasaka???.

Kau pikir kau bisa membodohiku dengan cerita yang akan kau ceritakan kepadaku??.

Jangan meremehkan ku ayasaka.... Aku tau yang sebenarnya bahwa kisah itu tidak pernah ada di buku mana saja.

Aku tau sebenarnya apa yang ingin kau ceritakan kepadaku adalah.... "Sebuah kisah masa lalu yang terjadi kepadamu bukan??.

Namun aku hanya akan berpura-pura bodoh saja untuk saat ini.

Lagian juga aku sudah mengetahui... Masa lalu dirimu ayasaka.

Jika kau pikir aku bodoh.... Karena aku percaya dengan kisah yang akan kau ceritakan.

Maka kau salah Ayasaka.

Di dalam ruangan itu....Kami semua sudah diajarkan bagaiamana kami harus menempatkan diri kami untuk menjadi pendengar yang baik.

Mau itu kami harus berpura-pura bodoh... Atau berpura-pura bahwa diri kami tidak mengerti.... Kami sudah diajarkan itu semua di dalam ruangan itu.

Jika kau menganggap ku sebagai seorang yang bisa kau bodohi maka kau salah.

Malahan aku berpikir.

Bahwa kalian semua yang ada disini kecuali para saudara saudara ku.

Aku menganggap kalian SEBAGAI SEBUAH BATU LONCATAN untuk diriku dan para saudara saudara ku di masa depan nantinya.

Sambil menyilangkan kakiku di kursi duduk ku... Aku mendengarkan kisah yang akan diceritakan oleh ayasaka.