webnovel

The Dominator One

Entitas kosmik yang sedang bosan, menge-prank seorang pemuda yang sedang bosan dengan hidupnya. Dia diberikan satu permintaan tanpa batasan apapun. Apa yang akan dia minta? Bagaimana dia akan menjalani kehidupan keduanya?

Thampers · 書籍·文学
レビュー数が足りません
22 Chs

PERFORMANCE 2

**FLASHBACK SEBELUM PERTUNJUKAN**

Di dalam sebuah jet pribadi yang sedang mengudara di angkasa, pada suatu ruangan di dalam jet tersebut berisikan 20 orang wanita yang sedang mendengarkan percakapan antara teman mereka dan tuan muda mereka melalui ponsel satelit.

Teman mereka yang sedang berbicara tersebut adalah Emi, dan lawan bicara dia adalah tuan muda mereka, Arion. Para wanita yang berada diruangan tersebut semuanya diam, menyimak penjelasan dari Arion dengan seksama yang suaranya disambungkan ke sound system ruang kontrol.

Arion: "jadi begitu Emi, bisakah kalian melakukannya?" Tanya Arion kepada Emi.

Emi: "hm... Kami bisa melakukannya tuan muda" jawab Emi bersemangat.

Arion: "baiklah kalau begitu, hubungi aku kembali jika telah siap semua, see ya *cup*" Arion memutuskan sambungannya sembari memberi kecupan kepada mereka.

Para wanita yang mendengar kecupan tuan muda mereka langsung memerah pipi mereka dan sedikit bergairah. Emi yang mendengar secara langsung di telinganya langsung blank, membeku di tempatnya.

Urmila: "*blush* tuan muda..." Bergumam tidak jelas sembari menundukkan kepalanya.

Mereka yang berada di dalam ruangan memiliki keadaan yang sama, semua pipi mereka memerah disertai dengan gumaman tidak jelas.

Selang beberapa saat, terdengar suara seseorang sedang bernyanyi pelan dari arah luar ruang kontrol seorang wanita yang sedang membawa minuman. Dengan niatan agar mereka tidak terlalu haus nantinya.

Ketika wanita tersebut memasuki ruangan dan melihat teman-temannya dalam keadaan seperti terhipnotis, dia pun bergegas berteriak kepada mereka.

???: "HEY!!! SADAR!!!" Teriaknya dengan kencang sambil memukul-mukul meja.

Lambat laun mereka tersadar satu persatu namun kembali memerah pipi mereka, minus dalam keadaan blank.

???: "Ayolah!!! Kalian kenapa? Esther, ada apa sebenarnya?" Tanya wanita tadi penasaran.

Esther: "tidak apa-apa Harleen, hanya saja tadi tuan muda memberikan kecupan sebelum dia memutuskan sambungannya" balasnya sedikit malu-malu.

Harleen: "huh!!! *Hiks* aku tidak mendapat kecupan dari *hiks* tuan muda *hiks*" Harleen tiba-tiba jatuh terduduk dan menangis karena dia tidak datang lebih cepat.

???: "Sudah Harleen, nanti kamu bisa melihat tuan muda lagi" seorang wanita yang tidak jauh darinya menenangkan dirinya.

Harleen: "benarkah Aseel!' tanyanya berharap sambil mengusap air matanya.

Harleen merupakan salah satu operator dan memiliki nama lengkap Harleen Kaur, sedang kan Aseel memiliki nama Aseel Shihabi dan merupakan grup bodyguard yang dipimpin oleh Urmila.

Tiba-tiba pintu kembali terbuka yang menampakkan sesosok wanita yang menggunakan pakaian lengkap chef

???: "Hey Harleen! Cemilan kalian sudah si..." Dia berhenti sejenak melihat Harleen terduduk di lantai dengan sisa make-up yang luntur akibat tangisannya.

???: "Harleen kamu kenapa?" Tanya chef tadi yang langsung menghampirinya.

???: "tidak apa-apa Naina, Harleen hanya terlambat saja tadi" seorang wanita yang berada di dekat Harleen membalas perkataan Naina dan Harleen menganggukkan kepalanya sembari tersenyum.

Harleen: "maaf Naina, nanti aku akan menyusul kamu. Aku akan membagikan minumannya dulu" Harleen berkata dengan raut wajah yang sedikit bersalah.

Naina: "oh! Baiklah, itu tidak apa-apa Harleen! ayo Nihal bantu aku membawa cemilan kalian di galley" Naina sedikit mengerutkan dahi melihat raut wajah Harleen lalu dia pun membawa Nihal yang berada di dekatnya ke luar ruangan.

???: "Naina! Tolong buatkan untuk ku kue coklatnya" sahut wanita yang berambut pixie cut.

Naina: "oke Elif!" Balasnya dengan hanya memberikan tanda ok tanpa menoleh ke arahnya.

Elif: "*jesh*" Elif tertawa kecil sambil menggoyang-goyangkan kepalanya.

Elif Halaskar adalah namanya dan dia merupakan salah satu bodyguard dari grup Urmila.

???: "Haha Harleen sini biar aku bantu juga" seorang wanita menghampiri Harleen.

Harleen: "terimakasih Lucia" harleen terseyum dan mereka berdua lalu membagikan minuman mereka. Lucia Quintana merupakan salah satu operator di dalam jet ini.

Di saat Harleen dan Lucia membagi-bagikan minuman, Esther memberikan tugas ke pada anggotanya.

Esther: "Kita harus segera menyambungkan seluruh layar yang ada di pesawat ini ke broadcast tuan muda yang akan disambungkan melalui ruang kontrol yang ada di mansion, kecuali LCD yang dilantai yang berada di ruang "keluarga" dan yang berada di atap pesawat" Esther menyuruh anggotanya untuk segera melakukannya.

Urmila: "un... Viola! Kamu yang akan memberitahukan kepada semuanya sebelum sambungan video ke tuan muda tersambung" Urmila menunjuk seorang wanita bertubuh tinggi ini menjadi pembuka.

Viola: "~oke!" membalasnya dengan nada menggoda. Dia bernama Viola Vignali dan anggota dari grup Urmila.

Urmila: "dan Haena! Kamu beritahu Natasha dan yang lainnya kemungkinan kita akan delay untuk pendaratan jika nanti tuan muda belum selesai" Urmila memberi tugas kepada Haena.

Haena memiliki nama Kim Haena serta memiliki tubuh mungil dan berwajah imut, dia adalah salah satu dari anggota grup Urmila.

Haena: "baik" jawabnya dengan tegas tetapi malah membuat dia menjadi semakin imut.

Esther: "kalau begitu Vivi, Emi, Jenny, Harleen, dan Nihal oops! Nihal digantikan oleh Lucia, kalian mengurusnya di dek bawah" Esther mengganti Nihal dengan Lucia, karena dia sedang berada di galley.

Vivi: "baik, kita akan segera ke dek bawah" lalu dia dan kelompoknya segera keluar ruangan.

Harleen: "um... Abby, bisakah kamu melanjutkan membagi sisa minuman ini?" Tanya Harleen.

Abby: "oke dan kamu sebaiknya merapikan kembali, kamu terlihat berantakan Harleen *cup*" Abby menggantikan Harleen dan mengecup keningnya.

Harleen: "un!" Dia mengangguk senang dan terseyum.

Lucia: "ayo Harleen! Vivi dan yang lain telah keluar ruangan" sahut Lucia di depan pintu.

Harleen: "*chuckle* see ya!" Dia pun segera menyusul Vivi dan yang lain.

Esther: "oke selanjutnya! Abhi, Abby, Garcia, Ashley, dan Delia, kalian di dek tengah" selanjutnya dia memilih 5 orang untuk di dek tengah.

Esther: "dan sisanya Nihal, Rania, Monika, dan Jelena kalian menetap disini! Kalian lakukan dengan baik, jangan ada yang salah" tegas Esther kepada mereka.

Abhi: "roger!" Balasnya lalu membawa grupnya ke dek tengah.

Esther: "Monika! Beritahu Nihal dia bertugas di ruang kontrol dek atas" Katanya.

Monika: "tunggu sebentar!" Dia pun menghabiskan minumannya lalu keluar ruangan.

Abby Bradford, Garcia Molina, Ashley Hedges, Delia Chadsey, Rania Emad, Monika Michalska, dan Jelena Noura. Mereka adalah anggota operator jet pribadi di bawah kepemimpinan Xiao.

Monika yang sedang menuju ke galley dan ketika dia ingin membuka pintunya, dia mendengar teriakan dari dalam.

???: "Nihal!!! Apa yang kamu perbuat! Argh!!!" Suara wanita itu terdengar kesal.

Nihal: "sorry! Salahkan orang yang membawa ku kesini hump!!!" Nihal melirik orang yang membawanya ke galley.

Naina: "*whistle*" Naina memalingkan wajahnya dan bersiul seolah-olah dia tidak bersalah.

???: "Naina!!!" Wanita itu meneriaki tersangka.

Lalu terdengar kegaduhan dari balik pintu. Monika yang mendengar ini pun langsung membuka pintu tetapi mungkin hari ini adalah hari sial baginya, dia pun terkena lemparan tepung dan membuatnya menjadi putih.

Orang-orang yang di dalam pun terdiam setelah melihat korban dari "kerusuhan" mereka.

Monika: "..." Monika mematung di depan pintu sembari melihati sekujur tubuhnya telah diselimuti oleh tepung.

Naina, Nihal dan chef wanita itu pun langsung berpura-pura mengerjakan sesuatu dengan serius.

Monika: "K-A-L-I-A-N!!!" Monika langsung menyerbu mereka dan menambah "kerusuhan" semakin parah.

Di saat "kerusuhan" yang terjadi didalam galley terjadi, seorang wanita cantik tiba-tiba membuka pintu galley, dan mendapati kekacauan yang terjadi di dalam.

???: "Hey!!! Apa-apaan ini!" Teriak seorang wanita dari arah pintu.

Monika dan yang lain secara perlahan-lahan melihat kearah pintu dan setelah itu serempak menunjukkan jari mereka ke arah Nihal tetapi Nihal menunjuk ke arah chef wanita lain.

Nihal: "..." Nihal yang melihat mereka menatapi dirinya dan dengan tiga jari menunjuk ke arahnya hanya terdiam sembari menurunkan jarinya.

???: "Apa ada seseorang yang dapat menjelaskan semua ini?" Tanya seorang wanita yang berdiri di depan pintu.

Mereka yang berada didalam merasa merinding setelah wanita tersebut menanyakan mereka. Mereka tahu bahwa wanita itu sangat mengerikan ketika dia sedang marah.

Naina: "err... j-jadi begini ceritanya" Naina pun menceritakan dari awal kejadian "kerusuhan" tersebut.

???: "Hm... Jadi seperti itu" dia sambil mengangguk-anggukan kepalanya seolah mengerti. Tetapi apa yang terjadi setelahnya membuat para "tersangka" ingin melarikan diri dari sana.

???: "Kalian semuanya, SALAH!!!" Dengan awalan yang lemah lembut dan di akhiri dengan teriakan untuk para "tersangka" tersebut. Dan untungnya bahwa kebanyakan dari ruangan di pesawat kedap udara jadi tidak terdengar suara teriakan dari luar.

???: "Kamu Niana! Kamu tahu kalau Nihal tidak terlalu pandai dalam hal memasak, kenapa kamu membawa dia ke dalam galley?" Tanyanya.

Nihal mendengar dukungan dari wanita tersebut membesarkan dadanya seolah dia tidak bersalah tetapi dia kembali menciut setelah dia mendapat gilirannya.

Niana: "dan kamu Nihal! Kenapa kamu mau saja melakukan apa yang disuruh oleh May jika kamu tidak bisa? Dan kenapa kamu tidak meminta maaf tetapi kamu malah merasa tidak bersalah padahal kamu tahu kamu tidak bisa" ocehan wanita tersebut berlanjut. Dan Nihal hanya menunduk pasrah.

???: "Kamu juga May! Kenapa kamu malah membuat keributan sehingga Monika menjadi korban kalian? Bagaimana kalau nanti ada kebocoran gas atau hal lainnya? Berlanjut kembali.

May: "tapi Lubby..." May ingin membalasnya tetapi langsung di potong oleh Lubiana.

Lubiana: "tidak ada tapi-tapian! Dan Monika, kamu yang menjadi korban malah ikut mengacaukan keadaan yang telah kacau! Argh!!!" Ceramah pun kembali berlanjut hingga telinga mereka terasa memanas dan ingin pecah.

Monica dkk: "..." Mereka hanya terdiam dan hanya bisa menundukkan kepala.

Lubiana adalah seorang pramugari yang di kenal oleh para koleganya sangat "mengerikan". Ketika dia marah, maka akan datang rentetan "peluru" keluar dari mulutnya. Sedangkan May adalah seorang chef, dia memiliki nama May Miranda.

Ketika ceramahan dari Lubiana terus berlanjut, akhirnya mereka dapat beristirahat sebentar dengan terbukanya kembali pintu dan Lubiana berhenti sebentar.

Lubiana: "ada apa Eileen?" Dengan nada dingin dia bertanya kepada seorang wanita yang memotong pembicaraannya.

Eileen: "err... Tidak ada apa-apa Lubby, aku hanya ingin mengambil beberapa buah-buahan saja" jawabnya dan langsung menuju lemari pendingin untuk mengambil buah-buahan.

Eileen merasa seperti "hewan buruan" dengan tatapan tajam dari Lubiana yang terus mengikuti dirinya.

Eileen: (aku harus segera pergi! Segera pergi! Pergi! Pergi!) Eileen membaca mantra dalam pikirannya, akhirnya dia pun selesai dan ingin keluar dari "neraka" ini.

Lubiana: "Eileen!" Tiba-tiba Lubiana memanggil Eileen dan sontak saja Eileen langsung berhenti dengan kucuran keringat dingin di punggung dan dahinya

Lubiana: "kalau kamu sedang tidak enak badan kamu semestinya istirahat saja, lihat itu kamu mengeluarkan banyak sekali keringat" tambah Lubiana santai.

Eileen yang mendengar perkataan Lubiana hanya mengangguk dan bergegas keluar dari "neraka" itu.

Eileen: (akhirnya! *Sigh* Aku turut berduka kepada kalian sobat) dia berkata di pikirannya sembari melirik kembali ke arah galley dan merasa kasihan dengan "korban".

Eileen pun kembali berjalan menuju ke ruang penumpang untuk sekedar melihat pemandangan di luar pesawat. Eileen merupakan salah satu dokter di jet pribadi mereka.

Di tempat lain, di sebuah bandara Natasha beserta grupnya sedang beristirahat dan meminum secangkir kopi.

Natasha: "aku harap tuan dan nyonya muda baik-baik saja" Natasha berkata. Setelah dia mendengar bahwa kamera disekitar mansion dapat diretas, dia pun menghubungi kelompok yang berada di mansion.

???: "Tenang saja Nata! kita pasti akan mengetahui siapa yang telah meretasnya" balasnya lembut, mencoba untuk menenangkan ketuanya.

???: "Tapi kita tidak tahu sejak kapan kamera itu diretas Ise!" Tambah seorang wanita yang sedang mengotak-atik tabletnya.

Ise: "oh! ngomong-ngomong, kamu sedang apa Gita? Dari tadi kamu sibuk dengan smartphone kamu!" Tannya Ise sambil mencondongkan kepalanya sedikit.

Gita: "aku sedang melacak ulang saja, siapa tahu aku mendapatkan petunjuk" jawabnya santai.

Natasha: "coba di cari terus Gita sampai nyonya tiba" tambahnya sembari menghentak-hentakkan jemarinya di atas meja.

???: "Yo!!! Ada yang mau snack?" Tanya seorang wanita yang sedang memegang snack dengan ceria.

???: "Holy moly Camila! Kamu nanti lama-lama melar loh" seorang wanita mencandai temannya yang suka snack.

Camila: "Shin, ini cobalah rasa keju" sambil menjulurkan Snack ke arah Shin.

Shin: "tidak, terimakasih Camila" menolaknya sembari menggelengkan kepalanya.

Mereka pun melanjutkan obrolan mereka, lalu ponsel dari Natasha berbunyi.

Haena: "halo Nata! Ini Kim, aku hanya ingin memberitahukan kepada kalian bahwa kemungkinan kita akan terlambat mendarat nanti, tolong beritahu kepada yang lainnya dan juga kepada yang sedang berada di area mansion" kata Haena singkat dan ingin segera memutuskan sambungan.

Natasha: "tunggu dulu Haena! Maksud kamu apa?" Natasha menahan Kim sebelum dia memutusnya.

Haena: "maksudku adalah nanti tuan muda akan melakukan live broadcast dan akan dihubungkan ke setiap layar yang ada disini, jadi kalau tuan muda belum selesai maka kami terpaksa harus menunda pendaratan" Haena menambahkan.

Natasha: "oh... Begitu, baiklah nanti aku sampaikan kepada mereka" balas Natasha.

Natasha: "oh iya! Kalau bisa kalian juga menyambungkan broadcast ke ponsel yang lain, agar kami bisa melihatnya juga" Natasha menambahkan perkataannya.

Haena: "baiklah tapi sebaiknya kamu menanyakannya kepada ruang kontrol mansion, karena dari mereka live broadcast tuan muda akan tersambung ke pesawat. See ya!" Haena langsung memutuskan sambungan teleponnya.

Gita: "video apa yang akan disambungkan Nata?" Tanya Gita meletakkan tabletnya ke meja.

Natasha: "broadcast dari tuan muda, rencananya tuan muda akan live broadcast disana dan aku meminta kalau mereka bisa disambungkan juga ke kita-kita" balas Natasha dan meminum kopinya.

Natasha: "Camila! Kamu beritahukan kepada yang lainnya dan Ise! Hubungi mereka yang sedang berada di mansion, aku akan keluar sebentar untuk menghirup udara segar" lalu Natasha beranjak pergi keluar untuk menghirup udara segar.

Kembali ke pesawat, pada ruang santai di dek atas. 4 orang wanita sedang bersantai disana, 2 orang sedang bermain game dan yang lainnya melihat permainan mereka.

???: "Habiskan dia Elsa!" Seorang wanita menyoraki temannya.

Elsa: "muahaha!!! Lihat jurusku Carly, tendangan tanpa kaki!!! Muahaha" Elsa tertawa dan sangat antusias sekali akan melakukan fatality kepada Carly.

Carly: "bisakah kalian santai saja mainnya" dia sedikit kesal dengan keributan dari temannya.

???: "Muahaha!!! Kamu kalah Carly! Sekarang saatnya hukuman~" Elsa dab wanita tersebut mengambil spidol hitam dan segera mencoreng wajah Carly.

Charly: "tunggu! Tunggu dulu Selin!" Carly berusaha menghindar dari "cengkraman" temannya.

???: "Haha kalian seperti anak kecil saja" sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Selin: "ayo Noura! Kita hukum Charly!" Sahut Selin yang masih berusaha menambahkan coretan di wajah Charly.

Noura: "*chuckle* tidak mau" balasnya sambil tertawa kecil.

Disaat mereka sedang bercanda, mereka melihat Eileen yang terburu-buru berjalan dari arah belakang.

Noura: "Eileen! Kamu kenapa terburu-buru sekali?" Tanya Noura kepada Eileen.

Eileen: "*piuh* tidak apa-apa Noura! Hanya saja Lubby sedang menceramahi Naina dan yang lainnya" balas Eileen yang menghela napasnya.

Selin: "eh... Siapa saja yang menjadi korbannya sekarang" tanya Selin.

Eileen: "hm... Naina, Nihal, May, dan Monika. Aku ke depan dulu, dada~" jawabnya dan menuju ke ruang penumpang.

Elsa: "hey sis! Bagaimana kalau kita kabur dari sini? Bisa jadi nanti kita akan menjadi korban selanjutnya" usul Elsa kepada teman-temannya.

Selin: "setuju!" Sambil mengangkat tangannya keatas.

Carly: "bukankah Lubby menuju ke galley untuk mengambil cemilan disana? Pasti ada sesuatu yang terjadi sehingga Lubby melontarkan "peluru" kepada mereka" tambahnya sembari mengangguk-anggukan kepalanya.

Noura: "nah... Biarkan saja, toh kita tidak hanya bermain game, kecuali kalian memancing amarah Lubby lagi" sambil melirik Selin dan Elsa.

Elsa: "dih!!! Mendingan aku mancing ikan dari pada mancing amarahnya Lubby! Bisa aku masak nanti ikannya" balasnya.

Selin: "un... Mending aku mancing perhatian tuan muda~" tambah Selin manja sambil memikirkan tuan mudanya.

Elsa, Noura dan Carly saling memandang dan tertawa melihat wajah Selin yang mulai menampakkan wajah mesum. Elsa, Noura dan Carly adalah pramugari pesawat, Elsa memiliki nama lengkap Elsa Anna, sedangkan Noura adalah Tyler Noura lalu Carly Rosie. Adapun Selin merupakan salah satu therapist bernama Selin Cagla.

Disaat Harleen dan Lucia yang sedang mengobrol sembari menuruni tangga spiral menuju dek bawah dan ketika mereka menuruni tangga menuju dek bawah, mereka melihat dua orang wanita yang sedang membicarakan sesuatu dengan asik di ruang baca.

Lucia: "Harleen! Apa yang sedang dibicarakan oleh Nayra dan Barbara? Kita ikutan yuk!" Ajak Lucia.

Harleen: "tapi Lucia, nanti Vivi mencari kita" balasnya sedikit khawatir.

Lucia: "tidak apa-apa, nanti aku yang menanggungnya" balas Lucia sangat yakin.

Harleen: "baiklah" Harleen mengikuti Lucia yang menghampiri Nayra dan Anita.

Lucia: "hey Nayra, Barbara! Apa yang kalian bicarakan? Boleh kami bergabung?" Tanya Lucia sambil tersenyum.

Nayra: eh Lucia, Harleen! Kami sedang membicarakan apa yang akan kita pakai nanti kalau kita bertemu tuan muda" balasnya.

Barbara: "yup! Duduk sini Harleen" sembari menepuk-nepuk sofa disampingnya.

Harleen: "terimakasih" terseyum kepada Anita.

Lalu mereka pun asik membicarakan obrolan mereka sehingga melupakan tugas mereka.

Tidak lama dari itu, datang seorang wanita yang membawa troli meja yang berisikan beberapa cemilan dll.

???: "Eh! Harleen, Lucia! Kalian tadi di cari sama Vivi dan yang lain di ruang kontrol" kata wanita tersebut sembari mendorong troli.

Herleen: "benarkah Juana? Ayo Lucia nanti Vivi marah" Harleen pun menyeret Lucia menuju ke arah ruang kontrol.

Lucia: "*sigh* oke, oke Harleen!" Lucia berusaha melepaskan rangkulan Harleen tetapi sia-sia.

Mereka pun tertawa kecil memandangi Lucia yang tidak berdaya di bawa oleh Harleen.

Juana: "apa yang kalian bicarakan tadi" dia pun duduk di hadapan mereka dan bertanya.

Nayra: "hanya obrolan kita tadi, ayo kita lanjutkan kembali" balasnya sambil mengambil cemilan.

Juana dan Nayra merupakan chef di jet pribadi mereka dan biasanya mereka bertugas di dek bawah dan sesekali mereka di rotasi bergiliran. Sedangkan Barbara merupakan salah satu pramugari disini.

Lalu mereka pun melanjutkan obrolan asik mereka sembari tertawa dan memakan cemilan.

Di dek tengah, tempat ruang konser. Yulia, Sally, Citra dan yang lainnya sedang menikmati pertunjukan dari salah satu pramugari.

Sally: "~mm *moan*" Sally mendesah ketika dipijit oleh salah satu therapist.

Yulia: "~fufufu kamu bisa saja mendesah ketika tertidur Sally" Yulia tertawa mendengar desahan Sally.

Sally: "~mm *moan*" yang didapat balasannya hanya desahan yang keluar dari mulut Sally.

Citra: "*chuckle* kak! Permainan musik mereka sangat bagus" Citra tertawa mendengar balasan dari Sally.

Yulia: "un... Taya, Mitsuki dan Souhila sangat serasi, walaupun mereka berbeda negara dan logat bahasa tetapi mereka seperti saudari saja" balas Yulia yang menikmati pertunjukan mereka.

???: "*Chuckle* benar nyonya, kami semua menganggap satu sama lain sebagai saudara, walaupun berbeda tapi kami selalu bersama-sama. Termasuk dengan mereka yang berada ditempat lain" balas seorang therapist yang sedang memijat Sally.

Sally: "~um *moan*" ditambahkan oleh desahan Sally.

Yulia: "*jesh* orang ini" sambil melirik Sally yang sedang mendesah.

Citra: "woah! Berarti banyak sekali saudara kalian Laura" kata Citra yang sedikit terkejut.

Laura: "*chuckle* tidak hanya yang berada di tempat ini, bahkan yang berada di jet lain, kapal pesiar pribadi milik nyonya serta para bodyguard dan pelayanan yang berada di mansion nyonya" balasnya sambil tertawa kecil.

Citra: "benarkah! Jadi adikku juga termasuk" jawab Citra spontan.

Citra terkejut karena boss dia selain memilik jet jumbo pribadi ini, bossnya juga memiliki jet pribadi yang lebih kecil dari ini, kapal pesiar pribadi bertipe expedition cruise ship, beberapa luxury helicopter, beberapa Limosin dan mansion-mansion lainnya. Khususnya di negara ini, yang merupakan tempat mansion mereka terbesar dan terluas dari mansion-mansion mereka yang lain.

Disaat orang-orang yang berada di ruang konser menikmati pertunjukan Taya, Mitsuki dan Souhila. 2 orang wanita sedang berada di dalam galley yang sedang melakukan plating pada hidangan yang mereka buat.

???: "Hm... Tampilannya sudah oke, rasanya pasti sebanding" chef wanita dengan bangga akan hidangan yang dia buat.

???: "Yup! Ayo Hannah! kita bawa ke ruang konser, aku akan menghubungi Vera dan yang lainnya yang berada di ruang konser" kata chef wanita yang lain.

Hannah: "Lais, kamu hubungi dulu mereka, minta tolong mereka untuk membantu membawakan hidangan ini. aku ingin membuat beberapa es krim" Hannah membalasnya.

Lais: "baik" dia pun menuju interkom yang berada di galley dan menyambungkannya dengan interkom di ruang konser.

Beberapa saat kemudian, Vera dan yang lainnya telah keluar dari galley dengan membawa beberapa hidangan mewah dan melewati medbay.

Vera: "apa ada yang tahu dimana Caroline Sekarang? Aku dari tadi tidak melihat dia" tanya Vera sembari mendorong troli yang berisikan hidangan-hidangan mewah.

Lais: "kalau tidak salah aku melihat Carol masuk ke ruangannya, tapi belum keluar juga" balasnya Lais yang berada disamping Vera.

Hannah: "sudah biarkan saja Lais, mungkin dia sedang beristirahat didalam" tambah Hannah dengan santai.

Disaat Vera, Hannah dan yang lainnya membicarakan dirinya, yang sedang berada didalam ruangannya sedang memuaskan dirinya dengan fingering dan entah apa yang dia fantasi kan didalam pikirannya.

Caroline: "mm~ ah! *Moan* tuan muda~ ah! Lebih cepat *moan lagi~ ah!" Dia berfantasi kan tuan mudanya sendiri.

Beberapa saat kemudian, tiba-tiba semua layar LCD menyala dengan layar yang masih hitam. Lambat laun akhirnya perlahan sesosok wanita sedang tersenyum kepada mereka semua yang menonton dan terdengar suara wanita tersebut.

Viola: "selamat pagi nyonya dan teman-teman sekalian, aku Viola Vignali. Aku akan memberitahukan kepada kalian semua berita bagus dan aku yakin, kalian akan puas serta tidak akan sabar. Baiklah! Dengan itu aku mempersembahkan..." Viola mengatakan kepada mereka.

Semua: "..." Semuanya menatap dengan mata kosong kepada seseorang (author) dan merasa ingin menghajar dia saja.

selanjutnya buat kalian

sorry tadi ada kesalahan sedikit

see ya!!!

Thamperscreators' thoughts