webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · 都市
レビュー数が足りません
393 Chs

Je's also at here?

Vladivostok, Rusia | KOCH's Castle

Xean baru saja tiba dikastil keluarganya, ia mendapat kabar jika Alexa sedang berada disana beberapa hari terakhir. Tanpa pikir panjang Xean langsung menyerahkan semua pekerjaan kantor pada Nick, sekretaris sekaligus orang kepercayaannya itu.

"Kau tidak bilang kalau mau pulang sayang." Ucap Oleandra lembut saat Xean baru saja turun dari helikopter, ia menyambut Xean dengan wajah senang.

"Aku dengar Vy disini, dimana dia Mom?" Tanya Xeab menggebu, mengabaikan perkataan Oleandra sebelumnya.

Wajah Oleandra berubah sinis sesaat, tidak lama hanya persekian detik. Setelah itu ia menunjukkan lagi wajah manis keibuannya.

"Yah, dia memang pulang kesini beberapa hari yang lalu. Tapi kemarin dia pergi keluar dan belum pulang." Jawab Oleandra, masih dengan menampilkan senyum manisnya. Oleandra hanya tersenyum tulus saat bersama Xean, ia amat mencintai putranya itu.

"Kemana?" tanya Xean, ia menghentikan langkah kakinha dan menatap Oleandra penuh tanya.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください