webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · 都市
レビュー数が足りません
393 Chs

Do you like her?

Barcelona, Spanyol | Xean's Penthouse, 23:35 PM

Xean sedang menikmati wine saat seorang pria dengan setelan serba hitam menghampirinya dimeja bar yang ada didekat pantry.

Nick sedikit terkejut melihat ruangan yang begitu gelap dan pecahan kaca berserakan dimana-mana. "Jangan hidupkan lampunya Nick." perintah Xean saat melihat orang kepercayaannya itu ingin menyalakan lampu.

Untuk sekarang Xean ingin seperti ini. Gelap dan sunyi.

Nick mengangguk, lalu menghampiri Xean. Pria itu lebih terkejut lagi saat melihat kondisi Tuan mudanya.

Xean, pria itu tampak kacau. Rambut yang berantakan, dua kancing kemeja dibagian atas yang dilepas. Xean mengulung lengan kemejanya sampai siku. Tapi bukan itu yang membuat Nick terkejut, tapi buku-buku tangan Xean yang berdarahlah yang membuat Nick terkejut.

"Tuan Anda tidak apa-apa? mari kita pergi kerumah sakit untuk mensterilkan luka Anda." ucap Nick sopan, terbesit kekhawatiran diperkataannya.

"Aku tidak apa-apa." ujar Xean datar,

"Tapi Tu-"

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください