webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#SYSTEM

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · 都市
レビュー数が足りません
393 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#SYSTEM

Balenci Group party

Drystan menunggu Alexa, gadis itu sedang dirias sekarang. Mungkin mereka akan sedikit telat tiba diacara itu.

Hampir sejam lamanya Alexa berada dikamar, tapi Drystan masih dengan sabar menunggu gadis itu. Ini pertama kalinya ia sabar menunggu seseorang, saat Hazel bersiap-siap untuk hadir kesebuah acara saja ia akan terus merecoki adiknya itu agar cepat selesai. Drystan paling tidak suka menunggu, tapi lihatlah dia sekarang. Alexa seperti mengubahnya secara perlahan tanpa ia sadari, padahal baru beberapa bulan sejak pertemuan pertama mereka.

Drystan menarik dirinya dari ipad yang ada dipangkuannya saat merasakan kehadiran orang lain disekitarnya, ia mendongak dan mendapati Alexa sudah berdiri dihadapannya.

Drystan terpana, ia menatap Alexa tanpa berkedip sedikit pun. Gadis dihadapannya ini sangat cantik, dengan gaun hitam yang dipilihnya. Sepertinya warna hitam adalah warna favorit gadis itu, pikir Drystan.