webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · 都市
レビュー数が足りません
393 Chs

360

Anak-anak telah di ungsingkan ke gereja, mereka tidak akan di biarkan melihat semua kejadian ini. Namun Beatrice bisa menangkap dua orang yang berdiri di ujung koridor dengan tatapan senang.

Lily dan Brad tersenyum puas. Gigi Beatrice bergemeletak kuat. Pasti mereka yang telah melakukan semua ini padanya, sudah pasti tempat rahasia itu terbongkar.

Jantungnya berpacu dengan cepat saat kilatan blitz menyapanya. Para wartawan bertanya atas dasar apa ibu kepala panti di tangkap.Beatrice berteriak histeris saat di masukkan kedalam mobil polisi. Dia berkata bahwa dirinya di jebak oleh orang berkuasa. Dia mengatakan bahwa semua ini perbuatan Rosse yang dendam pada panti, dan ini bukanlah salahnya.

Teriakkannya tentu saja tidak di hiraukan, karena polisi tetap membawanya pergi. Wartawan fokus pada Lucia yang menangis tersedu melihat kehancuran ibu kepala dalam satu malam.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください