webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · 都市
レビュー数が足りません
393 Chs

259

Dia berjalan menghampiri wanita itu, "hai," sapanya lagi dengan ramah dan sopan.

Rosse menaikan pandangannya dan menatap Tommy, dia hanya mengangguk lalu melanjutkan langkahnya.

"Tidak inginkah kau menyapa orang yang pernah menolongmu?" Langkah Rosse terhenti dia berbalik. Tommy yang melihat itu tersenyum hangat.

"Kau tau aku tidak seperti pria keras kepala yang saat ini sedang menatap kita seperti singa kelaparan. Jangan berbalik." Rosse diam tidak bergeming.Tommy mengetahui jika Rich sedang menatap mereka dari pintu, mungkin pria itu awalnya ingin keluar untuk menemui Rosse tapi wanita ini lebih dulu bertemu dengannya.

"Rosseanne, datanglah padaku jika kau butuh bantuan. Aku punya satu kartu lagi untuk membantumu." Tommy kembali tersenyum

Rosse masih diam.

"Aku serius, datanglah kapan pun kau butuh bantuanku." Lanjut Tommy lagi. Satu pun ucapannya tidak ada yang di sambut oleh Rosse.

II "Kalau begitu aku permisi, nyonya." Tommymembungkuk sopan.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください