webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · 都市
レビュー数が足りません
393 Chs

233

"Ada yang ingin kau jelaskan padaku?" Jack menatap lekat mata Rosse yang berusaha menutupi sesuatu darinya.

Rosse menggeleng, "pikiranku sedang kacau semalam, ingin melihat pantai.

Untung Rich mau menemaniku."

"Melihat pantai sampai harus membeli baju baru?" Rosse menatap bingung Jack.

"Jangan heran darimana aku tau. Aku mengenal semua pakaian yang kau miliki." Rosse menghambur kepelukan Jack, dia menggumamkan kata maaf ribuan kali. Tangan Jack mengepal karena ia tau apa yang telah terjadi.

"Tidak perlu minta maaf, hanya satu yang inginku tanya, kau menyesal?" Rosse

menggeleng lemah. Menutup mata, Jack menarik napas pelan.

"Ya sudah, asal kau tidak menyesal. Aku tidak aka melakukan apapun. Jangan salahkan dirimu. Ingan istilah air di padang pasir?" Rosse mengangguk.

"Dan aku mengerti." Jack mengelus sayang surai Rosse dengan tatapan yang sulit di artikan. Ada rasa marah dan gagal dalam hatinya. Namun dia tidak bisa melakukan apapun jika Rosse sendiri tidak menyesal.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください