webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · 都市
レビュー数が足りません
393 Chs

144

"Selamat pagi." Marry masuk kedalam kamar membawa sarapan. Dalam hati dia sangat lega karena Pintu kamar Rosse tidak terkunci dan wanita itu telah segar menikmati udara di balkon.

Rosse masih melamun, sapaan Marry sama sekali tidak meyadarkannya. Wanita paruh baya itu meletakkan sepiring sandwich dan susu.

"Melamun, kau tau banyak orang mati muda karena melamun." Rosse tersadar mendengar suara pelayannya. la menatap Marry lalu tersenyum kecil.

"Pagi Marr." Dia yakin wanita ini telah lebih dulu menyapanya. Rosse semakin tersenyum saat melihat wajah kesal Marry.

"Duduklah, temani aku sarapan." Rosse melirik menu sarapan yang menurutnya berat.

"Aku tidak bisa sarapan menunya seperti ini." Protersnya. la meminum susu putih rendah kalori.

"Harus. Kau tidak menyentuh makan siang, melewatkan makan malam. Dan sekarang ingin sarapan sereal? Tidakkah kau sayang pada tubuhmu yang ringkih itu?" Omel Marry, dia duduk di kursi sebelah Rosse.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください