" J-jung?" napasku terengah-engah berusaha melepas. Sunggu, itu ciuman yang menakjupkan. tubuhku terasa ngilu dan gairahku meningkat.
" Ada apa, Nona? Sudah tidak kuat? ingin berhenti?" Tanyanya menatapku sayu sama terengah. Dadanya naik turun dan bibirnya terlihat basah. Dia terlihat menikmati apa yang baru saja dilakukannya atau mungkin hanya perasaanku saja?
aku menggeleng Seraya menarik Jungkook masuk ke kamar, Aku tahu aku gila tapi otakku sudah tak dapat berpikir jernih. Jungkook benar-benar terlihat seksi, aku menariknya naik ke kasur dan kembali menciumnya. Aku berbaring di kasur dengan posisi jongkok berada di atasku dengan satu tanganku menumpu tubuhnya.
"Aku menginginkanmu," lirihku mengiba. kali ini lebih dari sebelumnya sentuhan jongkok benar-benar membuatku lemah dan ingin mengais lebih dari sekedar ciuman.
Jungkook tertegun, wajahnya memerah. "M-maaf Nona. Tugas saya menjaga bukan menghancurkan Nona." Ujarnya buru-buru.
Aku gila, aku tak ingin dia pergi. Aku melepas satu per satu kancing bajuku dengan wajah memerah malu. Aku menanggalkan seluruh harga diriku, Persetan dengan status yang slalu jungkook katakan. " Tapi aku ingin dihancurkan olehmu."
Jungkook diam beberapa saat. "Apa ini perintah?"
Aku menggeleng, " Ya perintah." Sangat memalukan. Aku tidak peduli lagi walaupun jungkook melakukan nya tanpa perasaan. Bahkan aku tidak perduli jika Jungkook terluka, aku sadar bahwa sekarang aku menjadi gadis paling egois.
Aku takut sekali Jungkook akan menolak karena ini bukan perintah melainkan sebuah permintaan. terlebih dia tak memiliki perasaan yang sama denganku, dia menatap dengan ragu. dia mengulum bibirnya sendiri, membuatku semakin menginginkannya. "Sekarang kau tidak sedang dalam keadaan subur kan?" tanya Jungkook.
aku berpikir sesaat, pelajaran tentang masa subur wanita pernah ku pelajari di sekolah tapi aku tak dapat mengingatnya. di kepalaku hanya dipenuhi Jungkook. " T-tidak ingat."
" Nona tidak pernah menghitungnya?"
" Noona. berhenti memanggilku nolak dan menggunakan saya, Anda mulai sekarang. Ini perintah." Lagi-lagi aku menggunakan kekuasaanku.
Jungkook kembali terdiam sampai dia berbisik begitu lembut juga menggoda. sangat menggairahkan sampai membuat aku merapatkan kedua paha. "Baik Taeri Noona."