webnovel

The Beginning Of Love (by.Ryn)

"Apakah kamu setuju dengan perjanjian ini?" W.R "Aku harus menambahkan beberapa poin lagi baru mau aku setujui" C.L "Ini sudahku tambahkan. Terserah anda mau menyetujuinya atau ada tambahan lagi" C.L "Apa menurutmu poin tambahaan darimu nanti akan berpengaruh kepadaku?" W.R "Ya hanya untuk berjaga-jaga saja jika kamu nanti bisa melakukan hal yang telah aku sebutkan disana" C.L

Cathy29 · ファンタジー
レビュー数が足りません
12 Chs

Perasaan

Setelah menyelesaikan sarapannya, Catherine mengajak Willy ketaman samping dekat dengan kolam berenang untuk melanjutkan perdebatan mereka yang belum selesai. Siapa tau kalau diantara mereka merasa panas karena perdebatan bisa langsung mengademkan diri dengan langsung berenang.

"Ayo lanjutin yang tadi setelah tertunda dengan acara aku yang lain" ucap Catherine yang telah lelah saling diam selama hampir 30 menit lamanya. 'Ada apa dengan pria ini? Tadi aja cerewet sekarang malah diam' batin Catherine.

"Aku mau tau siapa yang tadi anterin kamu" pertanyaan yang sama lagi.

Catherine hanya bisa menghela napasnya, mengapa pria satu ini masih bersikeras dengan pertanyaan yang sama sih? Memangnya ada apa dengan hubungannya dengan Daniel membuatnya tak nyaman? Apa dia tahu kalau Daniel menyukainya?

"Untuk kesekian kalinya Tuan Rafael Willy yang terhormat, saya Catherine Luciana hanya berteman dengan Daniel Thommas yang telah mengantarkan saya dengan selamat sentosa sampai dirumah" kesal Catherine sambil memainkan kakinya didalam air kolam renangnya.

Tak terdengan suara Willy yang ingin membalas ucapannya. Catherine pun melihat Willy apakah masih berada ditempat yang sama atau dia pergi menghilang? Jika bisa keinginan Catherine, Willy langsung pergi menghilang saja dari pada membuatnya kesal. Tapi pupus sudah harapannya. Ternyata Willy tetap menatap tajam Catherine seakan ia telah melakukan kebohongan dan tidak berkata jujur.

"Kenapa? Ingin aku pergi dari sini?" ucap Willy seakan bisa membaca pikirannya dan Catherine hanya bisa memanyunkan bibirnya kesal.

"Aku sudah menjelaskan yang sebenarnya, tapi kenapa pandanganmu seakan aku telah berbohong?" Catherine menatap Willy dengan penuh tanya.

"Aku tak yakin jika pria bernama Daniel mengganggapmu hanya sebatas teman. Dan pasti kamu tahu hal itu bukan?" ucap Willy membuat Catherine sadar akan maksudnya. Catherine tahu itu, sangat tahu malahan. Ya ia harus bagaimana? Kenapa dia bisa tahu? Ahh, Catherine kamu bodoh batinnya.

"Dari ucapanku barusan sepertinya benar adanya" Willy melihat perubahan ekpresi Catherine saat ia berkata jika Daniel menyukainya dan itu ternyata benar. Jadi ia memiliki saingan? Tapi bagi Willy, Catherine sudah menjadi miliknya. Sejak awal Catherine sudah menjadi miliknya dan sebentar lagi ia akan mengesahkannya.

"Aku harap kamu akan menjelaskan kepadanya jika kita akan menikah minggu depan" ya benar Catherine dan Willy akan menikah minggu depan.

"Hari ini hari terakhir kita bertemu secara langsung. Kita akan bertemu lagi di hari H. Sampai saat hari itu tiba, kamu tak lupakan untuk mengundang temanmu itu juga" Willy pun mengelus dan mencium puncak kepala Catherine dan pergi meninggalkan rumah Catherine.

Catherine yang terkejut untuk ketiga kalinya dalam sehari karena ciuman yang diberikan oleh Willy. Apa maksudnya? Kenapa menciumnya? Walau hanya di kepala aja sih. Dari pada pusing tak menemukan jawaban, Catherine mengirim pesan singkat kepada Hanna untuk menginap dirumahnya malam ini. Ia butuh teman curhat sepertinya.

Tak membutuhkan waktu lama Hanna telah dirumah sepupunya ini. Setelah membaca pesan dari Catherine, Hanna pun langsung tahu maksud ajakan menginap dari sepupu tercinyanya ini. Tanpa membawa persediaan hanya dengan tas kecil Hanna sampai dirumah Catherine.

"Jadi? Apa masalahmu hari ini?" tanya Hanna tanpa membuang waktu sekarang ia sedang duduk manis disamping Catherine.

"Hari ini aku hampir ditabrak mobil dan.." belum menyelesaikan ucapannya Catherine malah mendapat teriakan

"APA??? Kamu hampir ditabrak Cath?? Dimana yang luka gak?? Kamu gak apa - apakan??" potong Hanna dan memutar - mutar tubuh Catherine melihat apakah ia terluka.

"Stop Hanna! Aku belum selesai bercerita! Aku gak apa - apa dan lagi pula saat itu aku diselamatkan oleh Daniel" ucap Catherine santai.

"Daniel? Kenapa jadi ada dia?" Hanna tampak binggung

"Ya, aku tanpa sengaja bertemu dengannya pagi ini saat aku jogging. Dan anehnya aku baru tahu kalau rumahnya beda blok aja dari sini" jelas Catherine kepada Hanna

"Kalau itu aku juga sudah tahu rumahnya beda blok dari sini. Tak aneh juga kamu bisa bertemu dengannya lah orang rumahnya dekat" ucap Hanna santai

"Kenapa kamu gak kasih tahu aku?" kesalnya kepada Hanna karena tidak memberi tahunya.

"Aku kira kamu udah tahu? Terus kamu udah cerita sama Daniel belum?" tanya Hanna santai dengan tiduran diranjang milik Catherine.

"Nah itu juga masalahnya Han. Saat aku dianterin pulang sama Daniel, ternyata si Willy itu sudah ada dirumah" Hanna pun mendengarnya terkejut

"Buset! Bisa gitu? Emangnya si Willy gak kabarin kamu kalau mau dateng?"

"Engga. Dia engga kabarin aku. Dan saat itu dia malah nuduh aku selingkuh" Catherine melipat kedua tanganya didadanya kesal.

"Ha? Gak salah apa? Kenapa jadi nuduh gitu? Willy tahu kalau Daniel suka kamu?" Hanna duduk disebelah Catherine butuh banyak penjelasan.

"Iya dia tahu. Dan dia bilang sama kaya kamu bilang" bagaimana bisa pria itu tahu dan apakah dia cenayang? batin Catherine

"Udah jelasin ke Daniel kalau kamu mau nikah dengan Willy?" Catherine hanya menjawab dengan gelengan. Belum menjelaskan juga ternyata.

Hanna pun tak bisa berkata apapun Catherine yang harus menjelaskan semuanya. Demi kedamaian pernikahaannya nanti dengan Willy. Hanna hanya bisa berdoa untuk kebahagiaan sepupunya ini. Kebahagiaannya yang dulu sempat hancur dan dilupakan oleh sepupunya.

"Oiya Han, ada lagi yang mau aku kasih tahu" ucap Catherine membuat Hanna binggung kembali. Apa lagi ini? batin Hanna.

"Willy sebelum pulang, dia mencium puncak kepala aku dan bilang kalau aku dengan dia akan bertemu lagi saat hari H" jelas Catherine membuat Hanna yakin jika Willy benar - benar menyukai sepupunya ini.

"Ya karena kamu sama dia harus dipingit gak ketemu sebelum kalian menikah. Aku mau bertanya tentang suatu hal boleh Cath?" Catherine pun mengagukan kepalanya.

"Apa?"

"Bagaimana perasaanmu dengan Daniel?" tanya serius Hanna.

"Aku hanya menganggap Daniel sebagai teman" jawab cepat Catherine.

"Kalau dengan Willy?" Hanna menaikan sebelah alisnya dan menatap penuh sepupunya. Tak ada balasan jawab dari Catherine.

Catherine tak bisa menjawab pertanyaan Hanna yang ini. Ia tak tahu bagaimana perasaannya kepada Willy. Ia tak tahu tapi yang Catherine tahu perasaan damai dan nyaman jika bersama Willy. Seperti perasaan sudah lama bersama dengan Willy. Apakah sebelumnya ia dan Willy pernah bertemu?

Melihat sikap sepupunya ini yang tak bisa menjawab pertanyaan perasaannya kepada Willy, Hanna pun mengerti. Sepertinya perasaan Catherine masih sama seperti dulu, walaupun ia telah melupakam orang itu.

"Aku harap kamu bisa menjelaskan kepada Daniel secepatnya. Aku pulang ya. Aku mau kamu memikirkan semua kebingungan kamu dengan jelas" pamit Hanna pulang tak jadi menginap. Catherine harus memikirkan solusi permasalahannya sekarang

"Sepertinya besok aku harus menjelaskannya kepada Daniel" tegas Catherine yang merebahkan tubuhnya dan tak lama ia terlelap dalam mimpi.

Semoga harimu bisa lebih bahagia Catherine~