webnovel

THE PECULIAR METH

Apa yang terjadi jika seseorang telah memperoleh kemampuan baru? Kemampuan tersebut akan diuji dan orang tersebut akan belajar dari kesalahan mereka. Lalu orang itu akan diuji lagi dan belajar lagi, lalu proses yang sama terjadi lagi. Sebuah siklus yang akan terus berlangsung sampai orang tersebut menyerah dan menyatakan "Aku sudah ahli dan menguasai kemampuan ini."

Trinketshore, walaupun kota yang kecil tidak berarti berisikan orang-orang berpikiran kecil. Tentu saja ada orang-orang tersebut di seluruh belahan dunia termasuk di sini. Tapi mereka juga berkontribusi pada kehidupan seta peradaban Trinkesthore yang penuh cerita unik, aneh, dan kelewat mengerikan. Alkisah seorang pemuda paruh baya baru saja diusir dari rumah oleh keluarganya setelah melakukan beberapa tindakan kekerasan kepada anggota keluarganya dan mengancam mereka. Keluarga pemuda tersebut mencoba menolong pemuda tersebut, sampai di titik dimana mereka akan berkata "Sudah cukup! Kau bukan bagian dari kami lagi." Si pemuda hanya bisa mengancam dan mencela balik. Pemuda malang tersebut akan diuji apakah kemampuannya bertahan hidup di hutan belantara dunia sebanding dengan kemampuannya melontarkan mantra-mantra peremuk hati dari bibirnya.

Pemuda ini tidak diusir hanya karena kasus kekerasan kecil di dalam keluarganya. Hidup sebagai seorang pecandu Metamfetamina, dirinya telah melakukan beberapa tindakan kekerasan. Mencuri, mememeras orang lain untuk memberikan 𝘫𝘢𝘵𝘢𝘩 𝘱𝘳𝘦𝘮𝘢𝘯 kepadanya, sampai merampok bank lokal. Pendapatannya bukan untuk mendanai biaya sekolahnya atau badan amal, melainkan untuk menikmati surga dunia dalam bentuk cairan yang dihisap melalui sebuah pipa. Serangkaian rehabilitasi tak lebih dari sebuah ceramah dan sesi cerita kelompok sel yang sangat membosankan setengah mati.

Nah, sekarang karena dia sudah diusir selanjutnya adalah bagaimana sang pecandu ini memenuhi kebutuhan primernya ini jika dia tidak mempunyai apa-apa di sakunya? Dia tak punya apapun untuk merampok toko terdekat, dan dia akan mati ditembak jika dia berani lagi menginjakkan kakinya di halaman rumput rumah lamanya.

Ketika malam menjemput, sang pemuda bersembunyi di balik gedung pada sebuah restoran Howlett's untuk mengambil seporsi daging sisa dan tulang lunak yang akan dibuang di tong sampah pada sebuah gang di sebelah restoran. Saat restoran tersebut tutup dan para karyawan pulang ke rumah masing-masing, pemuda itu langsung menyerbu tong sampah dan mencari sisa makanan yang menurutnya masih bisa dimakan, sebelum truk sampah yang melahapnya. Dia pernah melihat para gelandangan makan makanan dari tong sampah layaknya sebuah pesta makan pada perayaan Hogmanay, dan sebagian dari mereka tetap sehat wal afiat. Sayangnya memakan sesuatau di tong sampah dengan nikmat seperti seekor rakun tetap membutuhkan latihan penuh disiplin dan dedikasi. Dan si pecandu tidak menikmati pengalaman kulinernya saat itu—tidak sama sekali.

Saat sang pecandu sedang mencoba mengunyah makanan di tong sampah tersebut, dia melihat sosok menyeramkan di depan gang yang tiba-tiba muncul. Dia hampir memuntahkan makanannya. Pakaiannya serba hitam, tetapi yang membuat sang pencandu muntah ketakutan adalah sosok tersebut berkepala rusa jantan. Entah itu hanya sebuah topeng atau memang entitas tersebut memiliki kepala rusa, tapi sang pecandu menganggap kalau sosok tersebut memang berkepala rusa. Bagaimana tidak, sosok tersebut tidak hanya menampilkan kepalanya saja, tapi juga leher yang menjulur keluar, mirip sekali dengan leher rusa. Karakteristiknya itu membuat proporsi tubuhnya terlihat absurd.

Sosok ganjil itu mulai melangkah mendekati sang pecandu. Si pecandu membalas gerakan si manusia rusa dengan berjalan mundur sambil menyodor kedua tangannya. Matanya melebar ketakutan namun pipinya sedikit kembung karena masih mengunyah sisa daging.

"Hei, tenanglah, sobat," kata si pecandu sok akrab. "Kau mau sisa daging itu? kau ambil saja semuanya. Tidak perlu menakut-nakutiku seperti itu, Bung. Lagipula aku tidak menyukainya."

Sang Manusia Rusa berhenti tepat setelah sang pecandu berkata demikian. Mahkluk itu mulai mengeluarkan suara, membuat lelaki tersebut semakin ngeri karena suara yang terdengar adalah suara manusia. "Saya punya …," sambil meraih sesuatu dari lubang baju pada tangan sebelah kiri, dia melanjutkan perkataannya, "sesuatu Yang bisa memuaskan hasrat Anda." Manusia Rusa mengeluarkan sebuah kantong hitam kecil di tangan kirinya.

"Hasratku? Apa maksudnya? Barang apa itu?" tanya sang pecandu semakin bergindik.

Sang Manusia Rusa menjawab, "Oh, bukan apa-apa. Hanya sebuah 𝘷𝘢𝘳𝘪𝘢𝘴𝘪 yang memberikan Anda kesenangan tanpa batas. Membuat Anda lebih bahagia, membuat Anda … lebih kuat." Suaranya pelan dan suram seraya berkata lagi, "Lebih kuat … membuat Anda merasa bisa mengendalikan sihir …. Tidak hanya merasa, tapi 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳-𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 mengalami sihir."

Sang pecandu menelan ludahnya saat melihat kantung kecil itu. Dia masih takut akansosok manusia rusa yang tiba-tiba menawarinya sebuah variasi meth yang lebih kuat, saking kuat membuat penggunanya merasa jadi penyihir. Apakah manusia rusa ini penyihir? Kantung hitam itu kelihatannya sangat mencurigakan, jangan-jangan dia mau merancuni dirinya dengan racikan penyihir tersebut untuk melakukan sesuatu yang tidak-tidak!

Namun tentu saja dengan pikirannya yang pendek, ini mungkin merupakan sebuah penawaran yang 𝘱𝘢𝘯𝘢𝘴! Dia membayangkan di balik kantung tersebut terdapat bongkahan kristal transparan yang sangat menggiurkan, siap menariknya untuk kembali berjumpa kawan baiknya, si euforia semu. Sampel meth gratis? Tentu saja ambil! Si pecandu sendiri sudah sakau berat sejak dirinya diusir dari rumah, dan dia membutuhkan ini sebagai alat penunjang hidup. Dia mulai mendekati si Manusia Rusa secara perlahan, lalu bertanya, katanya, "Ini … beneran gratis? Kau tidak akan meracuniku 'kan?"

"Ini hanya sampel, Tuan. Jika Anda suka, aku akan mendatangimu lagi."

Si pecandu melihat kantung tersebut dengan muka geram, perlahan menampilkan giginya yang kuning kehitaman dan ompong seperti bekas medan perang. Giginya bergemelatukan, menandakan bahwa dia tak sabar ingin mencoba racikan sang chef.

"Persetan! Berikan padaku!"

"Pilihan yang bijak."

Sang Manusia Rusa mengeluarkan pipa dari dari lubang baju tangan kirinya lagi, lalu menuangkan "variasi" meth masuk ke dalam pipa tersebut. Saat dikeluarkan, muncul bongkahan kristal berbagai ukuran berwana hitam dengan garis-garis retak berwarna ungu. Ini bukan seperti meth yang si pecandu itu biasa konsumsi—berwarna lebih transparan—tapi bodoh amat. Lebih baik ada daripada tidak sama sekali. Setelah semua kristal tersebut dikeluarkan, Rusa Berjalan menaruh pipa tersebut di telapak tangannya, dan secara ajaib kristal itu mencair dan mendidih tanpa api! Si pecandu melihat pipa tersebut, lalu melihat si Kepala Rusa dengan mata melotot dan mulutnya menganga. 𝘚𝘪 𝘢𝘯𝘦𝘩 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘭𝘢 𝘳𝘶𝘴𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘯𝘺𝘪𝘩𝘪𝘳!

Si Kepala Rusa terus memanaskan pipa tersebut sampai semua cairan didalamnya mulai menguap dan mengeluarkan asap berwarna merah muda, lalu memberikan ujung pipa tersebut ke si pecandu. Si pecandu sudah tidak sabar. Dia segera merampas pipa tersebut dan mengisap semua gas tersebut masuk kedalam tubuhnya. Setelah menghisap, sang pecandu kaget kemudian terbatuk-batuk sambil mengeluarkan asap berwarna ungu. Sang pecandu semakin bersemangat, mukanya kembali bersinar, kepercayaan dirinya meroket. Hari ini, si pecandu kembali bangkit menjadi seorang pemenang!

"Anjing! Mantap bener ini barang! Bukan main! Hei kau, darimana kau mendapatkan …."

Si pecandu melihat sekitarnya dan tidak menemukan siapapun. Manusia Rusa telah menghilang dari deteksi inderanya. Si pecandu seakan tidak peduli, kembali menghisap pipa tersebut. Dirinya menghisap tanpa henti, hingga urat-urat pada kepalanya mulai berwarna ungu terang. Semakin sering dirinya menghisap semakin bercahaya tubuhnya, dan dia sama sekali tidak bisa berhenti.

Memang segila itu. Seakan tidak ada habis-habisnya. Si pecandu mulai menari-nari dan tertawa keras di tengah jalan. Dia berteriak dengan sangat nyaring, dunia sudah berada di genggamannya. Inilah dia. Inilah definisi kebahagiaan yang selama ini dicari oleh para musafir dan para filsuf. 𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘢𝘳𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢. Hanya sebuah intuisi yang memintanya untuk bertindak gila. Si pecandu mengambil satu isapan terakhir, dan pada saat itulah sesuatu terjadi.

Badannya menampilkan urat-urat tubuh dan bola matanya yang bersinar seperti lampu neon. Dia mulai merasakan gejolak energi di dalam tubuh, meminta lelaki itu untuk mengeluarkannya. Si pecandu kemudian menghadap bagian depan restoran Howlett's. Dorongan untuk melepaskan kekuatannya semakin menjadi-jadi, dia mulai membidik pintu depan toko dengan tangannya dan membiarkan telapak tangannya terbuka dengan jari-jari yang sedikit menekuk.

Sambil membidik tempat tersebut, si pecandu sekali lagi berteriak nyaring, "Ini untuk memberiku daging busuk dan makanan basi!" Ledakan energi merah muda keluar dari tangannya, menembak gedung tersebut, dan dalam sekali tembak, Restoran Howlett's langsung rata dengan tanah, bahkan tidak sempat terbakar sama sekali!

"WOOOOOO! RASAKAN DAGING GOSONG ITU, HOWLETT BANGSAT! WOOOHOOO TRINKETSHORE! ADA PENYIHIR BARU DI KOTA! SIAPKANLAH JALANMU UNTUK SANG PENYIHIR AGUNG!"

Si pecandu kemudian menghilang ke dalam bayangan gelap. []