webnovel

Part 6

Tiara menoleh ke arah Rafi.

"Kak aku tidak ingin menikah, aku tidak ingin bertemu dengan siapa pun, aku ingin sendiri." rengek Tiara.

"Sssttt jangan berbicara seperti itu, pilihan orang tua tidak ada yang salah. Percayalah kalau Ibu sama Ayah ingin yang terbaik untuk kamu." ucap Rafi.

Tiara memeluk kakak nya.

"Kenapa mereka menjodohkan ku terlebih dahulu? Sementara aku harus melangkahi kakak." ucap Tiara. "Semua nya sudah di bicarakan baik-baik kok, kamu jangan khawatir, kakak sama sekali tidak keberatan. Kakak tidak bisa selalu menjaga kamu begitu juga dengan Ibu dan Ayah itu sebab nya menikah adalah jalan satu-satunya." ucap Rafi.

Sementara di luar Tidak beberapa lama Keluarga Pak Daniel datang mereka cukup ramai.

"Selamat datang di rumah saya, silahkan duduk anggap saja rumah sendiri tidak perlu canggung." sambut pak Yuda.

"Ayo semua nya masuk. Mile buruan!" ucap Pak Daniel pada anak nya yang sedang menjawab telepon di luar.

"Iyah Pah." jawab Mile dia pun ikut masuk.

"Kenalin saya yang bernama Mile Pak, Buk.' ucap Mile dengan sopan. Seketika Ibu Nya Tiara langsung tertarik dengan kesantunan dan juga cara Mile.

"Anak yang sangat tampan." puji pak Yuda. Mereka duduk bersama.

"Oh iya panggilin Tiara sama Rafi Buk, Bilang Tamu sudah datang." ucap pak Yuda. Namun baru saja mau pergi menjemput mereka sudah datang.

"Ya Allah kenapa aku sangat deg-degan sekali? Bagaimana kalau pria itu bukan tipe ku, bagaimana kalau dia pria yang buruk sehingga sampai di jodohkan." batin Tiara.

"Ah sudahlah bodoh amat, aku harus membuktikan pada Bilmar kalau aku bisa membalas perbuatannya." ucap Tiara. Dia berjalan semua mata tertuju pada nya.

Mile melihat ke arah Tiara yang di rangkul oleh Rafi.

"Kenalin ini adalah anak pertama kami nama nya Rafi dan ini yang kedua Nama nya Tiara."

Tiara dan Rafi tersenyum namun Tiara tidak tau mana calon nya karena banyak pria datang.

"Oh iya Tiara pasti sebelum nya kamu belum pernah bertemu dengan anak kami alias calon suami kamu kan? Kenalin ini namanya Mile. Dia yang Akan di jodohkan sama kamu." ucap pak Daniel.

Mile langsung menjulurkan tangannya. Tiara perlahan mengangkat Pandangan nya.

"Seriusan yang ini? Dia sangat tampan tapi kenapa di jodohkan?" batin Tiara.

"Tiara di salam, sudah pegal tuh tangan Mile." ucap Buk Rosa, Tiara langsung membalas nya.

"Tiara." ucap nya se-dkit canggung.

"Mungkin Kalian berdua sudah tau tujuan kami menjodohkan kalian, kami rasa juga kalian sangat Cocok sekali jadi tidak ada masalah lagi. Buat dalam satu Minggu ini kalian harus lebih sering bertemu dan meluangkan waktu masing-masing saling mengenal diri." ucap pak Daniel.

"Kenapa hanya satu minggu saja Pah?'' tanya Mile.

"Karena setelah itu Akan di adakan pertunangan. Setelah selesai pertunangan baru kita membicarakan pernikahan lebih cepat lebih baik.' ucap Pak Daniel.

"Ya ampun calon mertua ku kok langsung to the point banget sih! Aku saja masih sangat ragu, dia memang sangat tampan namun aku bisa melihat kalau dia bukan orang yang setia dalam wajah nya tidak ada keseriusan sama sekali." ucap Tiara dalam hati.

"Tiara kenapa kamu Diam saja? Kamu setuju gak?"

"Bagaimana tadi Buk?" tanya Tiara.

"Untuk satu Minggu ini kamu berkencan dan saling mengenal dengan Mile dan setelah merasa Cocok akan mengadakan acara pertunangan kalian tenang saja semua nya yang mengatur adalah Kami." ucap Pak Yuda menjelaskan.

"Terserah Ayah sama ibu saja, aku ikut saja."

"Semua nya sudah setuju, pembicaraan kita sudah selesai kita Makan dan berbicara santai jangan terlalu tegang." ucap Buk Rosa memecah ketegangan.

"Hay.." sapa Mile pada Tiara yang duduk di balkon sendirian sambil melihat ke arah kolam berenang.

Tiara menoleh ke arah Mile.

"Hay juga."

"Kenapa duduk sendirian di sini? Berkumpul di dalam lebih baik." ucap Mile. "Aku ingin sendiri di sini." ucap Tiara.

"Apa aku boleh menemani kamu juga di sini?" tanya Mile.

Tiara melirik lagi ke arah Mile.

"Humm aku yakin kamu pasti terpaksa melakukan ini kan? sebelum terlambat mari kita batal kan saja." ucap Tiara.

Mile berbalik dia menatap ke arah Tiara.

"Kalau kamu mau membatalkan nya berbicara lah sendiri, jangan mencoba untuk menjebak ku." ucap Mile.

Tiara menghela nafas panjang.

"Jujur saja ini adalah keputusan yang sangat tidak masuk akal, karena persahabatan mereka anak-anak nya jadi tumbal." ucap Tiara.

"Aku tidak ingin menikah sama sekali, aku tidak kefikiran untuk kesana aku masih ingin menikmati masa muda ku." ucap Tiara.

Mile hanya diam saja.

"Kita jalani saja sampai mana kita bisa, kalau tidak Cocok kita tidak perlu melanjutkan nya." ucap Mile.

"Kamu mudah berbicara seperti itu karena kamu Anak laki-laki, terserah mau mengambil keputusan apa, sementara aku anak perempuan harus selalu di atur." ucap Tiara.

Mile hanya diam ketika Tiara berbicara seperti itu.

"Kalau begitu mari saling mengenal, aku akan mendekati kamu dan kamu menerima aku." ucap Mile.

Tiara seketika tersenyum tipis dan singkat.

"Itu tidak mungkin, saya pernah mendengar kalau pernikahan tidak berdasarkan cinta tidak akan berhasil." ucap Tiara.

"Kamu buka hati untuk ku, aku akan membuka hati untuk kamu, itu tidak lah sulit." ucap Mile.

"Jangan ngaco deh, itu bukan sesuatu hal yang mudah. Aku sama sekali tidak bisa membuka hati untuk siapa pun bahkan aku tidak tertarik dengan pria mana pun." ucap Tiara.

"Kalau begitu ijin kan aku menikahi kamu dan membuka hati kamu, aku akan membuat kamu menerima aku." ucap Mile.

"Lebih baik kamu pergi deh dari sini, mendengar omong kosong kamu itu membuat aku semakin pusing." ucap Tiara.

Mile bingung harus ngomong apa, dia mencoba mencari cara agar bisa membujuk Tiara.

"Jujur saja aku melakukan ini demi orang tua ku, tidak atas keinginan ku sendiri, aku tidak ingin mengecewakan dia mau pun Pak Yuda dan Buk Rosa, jadi kita harus bekerja sama." ucap Mile.

Tiara menggeleng kan kepala nya.

"Aku sudah berfikir seperti itu dari awal kamu mengatakan semua itu hanya karena orang tua bukan dari hati atau niat dari diri kamu sendiri." ucap Tiara.

Mile Terdiam dia mengingat ajaran Kakek nya waktu itu, dia mencoba bertanya bagaimana cara nya membujuk Calon istri nya ketika dia tidak mau menikah dengan nya.

Kakek nya mengajarkan Mile dengan sangat Bagus, dia mengajariku kata-kata yang cocok itu sebabnya Mile bisa berbicara seperti itu, karena Mile bukan lah Pria yang periang dia adalah Pria yang sangat dingin, Cuek.