Mobil itu telah sampai di dalam pesantren. Sofil berjalan ke Pondok Putra dan Ainun ikut masuk bersama Bilqis namun beda tempat.
Setelah sampai di rumah Bilqis masuk ke kamarnya, dan Ainun pergi ke kamar yang sudah disiapkan.
Perasaan berdebar debar kini sudah dirasakan oleh Bilqis. Ketika suara langkah kaki sudah menuju kamarnya. Keringat dingin mulai keluar dia mengambil napas dalam-dalam lalu menghembuskan secara perlahan.
Memantapkan hati untuk hidup bersama dengan seseorang yang hanya di kenalnya dari ta'aruf. Dan mengetahui seseorang itu adalah pasangan yang untuk tepat. Yang diyakini nya adalah petunjuk dari sang Ilahi.
Sedang pemuda di luar pintu dia mengumpulkan keberanian untuk masuk ke dalam kamar. Untuk bisa menemui pengantinnya diapun, mengatur napas, lalu menekan gagang pintu ke bawah.
Cekklek.
Spontans Bilqis menoleh dan gugup.
Fatih pun masuk ke dalam kamar itu. Suasana menjelma menjadi perkekuan.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください