"Kamu begitu cantik dan menggemaskan ketika sedang marah. Aku berharap dengan kemarin itu akan berubah menjadi cinta suatu hari. Aku yakin apa yang ada di dalam mimpiku merupakan gambaran sebuah kenyataan. Kalau aku dan kamu akan bersama menjadi sebuah keluarga bahagia bersama Jeon dan anak-anak kita tentunya,"ucap Jonathan lirih. Dia tetap berusaha mempertahankan kepala dingin untuk menyelesaikan permasalahannya. Masalah yang disesuaikan dengan baik-baik tentu akan berakibat baik pula.
Elisa yang mendengarkan penuturan dari Jonathan bahasa semakin kesal. Dia sedang tidak ingin bercanda pagi berangan-angan untuk hidup bersama dengan lelaki itu. Dia terlalu kecewa kepada Jonathan. Lantas untuk apa dirinya berpura-pura bersikap manis di depan lelaki tersebut.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください