webnovel

Terjerat Cinta Lelaki Gila

都市
連載中 · 377.3K ビュー
  • 16 章
    コンテンツ
  • 5.0
    123 レビュー結果
  • N/A
    応援
概要

Florence Foster gadis manis dan anggun berusia 17 tahun. Rambut indah merah kecokelatan mirip tembaga dibiarkan menutupi pundak. "Mom, Dad, aku mau mengatakan sesuatu," ucap Florence gugup. "Tidak, Flo. Kita tidak sedang berdiskusi. Ini perintah, jangan pernah lagi kau membicarakan hal ini lagi." Ayah Florance mengecam dengan keras. "Tapi, Dad!" "Flo! CUKUP!" "Aku cinta anak-anak, Pa!" "Flo, hentikan!"

タグ
2 タグ
Chapter 1FLORENCE FOSTER 

Florence Foster gadis manis dan anggun berusia 17 tahun. Rambut indah berwarna merah kecokelatan mirip tembaga miliknya dibiarkan tergerai menutupi pundaknya.

Gadis itu menarik napas panjang dan berat sambil menatap kedua orang tuanya bergantian. Acara dinner bersama keluarganya malam ini terasa menakutkan. Dia takut ditolak dan takut justru akan mendapatkan kemarahan sang ayah karena dia tahu sebagai anak satu-satunya dia harus meneruskan memimpin perusahaan milik ayahnya.

"Mom, Dad, aku mau mengatakan sesuatu." Florence menatap menarik napas panjang dan membulatkan tekad.

Seketika tatapan kedua orang tuanya mengarah kepada putri mereka satu-satunya, "Ya … ada apa, Flo?" Irvin Foster, ayah-Florence menghentikan suapan makannya.

"Katakan saja," ucap Mia, ibu Florence menangkap keraguan di mata putrinya.

"Aku mau kuliah di universitas kedokteran. Aku mau jadi dokter Spesialis Anak nantinya. Sebentar lagi ada tes untuk siswa yang mau mendaftar," terangnya dengan takut-takut. Mata birunya berkedip beberapa kali.

"Flo … itu tidak mungkin dilakukan," jawab ayahnya tegas, "kau harus mengurus perusahaan kita nantinya."

"Tapi, Dad … aku mau punya rumah sakit anak. Aku mau mengurus rumah sakit, bukannya perusahaan." Florence menegaskan keinginannya.

"Tidak … Flo. Kau harus mengurus perusahaan kita. Aku tidak mau mendengarmu merengek-rengek tentang hal ini lagi di kemudian hari!" Irvin memandangi putrinya dengan tatapan intimidasi.

"Dad, aku suka anak kecil. Aku mohon," rengek Florence dengan nada mengiba.

"Flo! kita tidak sedang berdiskusi. Ini perintah, kau akan sekolah bisnis dan meneruskan memimpin perusahaan!"

"Apa salahnya menjadi dokter? Aku hanya ingin membantu anak-anak."

"Sama sekali tidak salah, tapi perusahaan tidak ada yang mengurus."

Air mata Florence mengaliri pipinya. Dia mengangguk lemah, "Aku sudah kenyang. Permisi," ucap gadis muda itu berdiri dari kursi lalu melangkah menjauh. Dia berlari menuju kamarnya. Rumah besarnya yang maha luas terasa begitu sempit baginya.

Mia menatap suaminya dengan menghela napas panjang. Dia merasa serba salah. Suaminya benar, perusahaan harus ada yang mewarisi dan menjalankannya, tetapi dia juga kasihan pada putrinya.

"Irvin, kau terlalu keras dengannya," kata Mia pelan dan lembut.

"Ini yang terbaik, Mia. Kau pasti tau kalau keputusanku benar!" ucap Irvin kepada istrinya dengan nada tinggi.

"Aku tau, tapi setidaknya kau bisa bicarakan dengan cara baik-baik." Mia tetap menyatakan keberatannya pada sang suami.

"Aku sudah bicarakan baik-baik, tadi dia tetap memaksakan keinginannya. Sudah cukup. Aku tidak mau kita membicarakan hal ini lagi. Dia harus mengurus perusahan dan mengambil sekolah bisnis." Irvin meletakkan alat makannya dan berlalu pergi bahkan sebelum makannya selesai.

Mia hanya bisa menarik napas dalam dan berat. Dia hanya inginkan kedamaian di dalam rumahnya. Namun, ia sadar Ayah dan anak itu sama. Mereka sama-sama memiliki keinginan teguh yang tidak tergoyahkan. Dia hanya takut perdebatan malam ini hanyalah awal dari keributan-keributan di lain hari.

Mia berjalan menuju kamar putrinya kemudian membuka daun pintu, "Flo…" panggilnya hangat saat melihat sang putri sedang menangis menutupi wajahnya dengan bantal.

Florence tidak mengindahkan panggilan ibunya, dia tetap dengan posisi semula, berbaring dengan wajah tertutup bantal sambil terisak.

Mia mengusap kepala anaknya dengan gerakan lembut, "Flo … tidak salah kamu mau menjadi dokter. Itu cita-cita yang mulia," ucap ibunya lembut.

"Tapi Dady tidak setuju, Mom," ucapnya di sela sedu sedan.

"Ya … begitulah. Tapi cobalah kau mengerti keadaanya. Kau satu-satunya anaknya. Perusahaan harus ada yang meneruskan. Kalau bukan kau, siapa lagi?" bujuk Mia dengan kata-kata lembut. Setelah berkata seperti itu dia meninggalkan sang putri sendiri, membiarkan anak gadisnya memikirkan kata-katanya.

***

Beberapa hari setelahnya

Florence berdiri di depan cermin. Malam ini adalah ulang tahun perusahaan sang ayah yang ke 20 dan diadakan pesta besar di dalam gedung kantor mereka. Sang ayah mewajibkan Florence ikut serta, sebagai satu-satu pewarisnya, dia akan memperkenalkan sang putri kepada semua orang.

Gadis itu menarik napas panjang dan berat karena harus melepaskan keinginan dan cita-citanya. Dia mematutkan diri di cermin, sekali lagi menatap wajahnya yang cantik. Setelah itu dia turun ke bawah menanti kedua orang tuanya.

Dia duduk di sofa, tidak lama kemudian kedua orang tuanya pun keluar dari kamar mereka.

"Flo … kau cantik sekali," sapa sang ayah melihat putri kesayangannya. Dia meraih kepala gadis itu dan mengecup keningnya. Ada rasa bangga di hatinya memiliki putri secantik dan sepintar Florence dan anak semata wayangnya itu tidak lagi membantahnya. Menuruti keinginannya agar bersedia mengurus perusahaan dan melupakan keinginannya menjadi dokter.

"Dad … Mom," sapa Florence sambil tersenyum, "Kalian terlihat mengagumkan." Dia memeluk hangat kedua orang tuanya. Mereka pun pergi ke acara pesta di gelar bersa.

Florence turun dari mobil dan berjalan anggun di belakang kedua orang tuanya.

"Flo!" panggil seseorang.

Florence pun mencari sang pemilik suara yang telah memanggilnya, "Ed!" serunya dengan senyuman lebar.

Lelaki yang dipanggil Ed pun mendekat dan memberikan lengannya. Dengan senyuman senang Florence mengaitkan tangan pada lelaki muda di sampingnya. Mia dan Irvin menoleh kebelakang. Senyuman di bibir mereka pun terkembang. "Edward," sapa Mia.

"Halo, Mr. dan Mrs. Foster," sapa Edward kepada kedua orang tua Florence.

"Mana ayahmu?" tanya Irvin pada anak sahabatnya.

"Ada di dalam. Dia sudah menunggumu," ucap Edward sambil mengangguk hormat.

"Baiklah, ayo kita masuk," ajak Mia.

Mereka pun masuk ke dalam. Sudah banyak para pekerja dan relasi bisnis mereka menghadiri acara itu. Semua tampak senang kecuali Florence.

Edward melihat hal itu. Mereka bersahabat sejak kecil karena orang tua mereka bersahabat, dan lagi ayah Edward adalah pemegang saham di perusahan Ayah Florence. Karena persahabatan kedua orang tua mereka, keduanya jadi sering bertemu, sehingga Florence dan Edward akhirnya juga menjadi teman baik.

"Kau kenapa? Sepertinya kau tidak senang," tanya Edward kepada gadis di sisinya.

"Aku bosan," kata Florence jujur. Ah, bagaimana dia tidak bosan, acara ini dipenuhi para orang tua. Tidak ada remaja seperti dirinya.

"Ayo kita keluar," ajak Edward pada Florence.

"Ke mana?" tanya Florence.

"Kita ke taman saja. Tunggu sebentar." Edward dia berjalan menuju meja saji dan mengambil empat kaleng bir. Setelah itu dia kembali menghampiri Florence dan mereka pun berjalan keluar. Duduk di taman di depan gedung kantor.

"Ada apa Flo? Kau kelihatan tidak bersemangat." Edward menyurungkan kaleng bir.

"Aku mau mendaftar ke universitas kedokteran, tapi Ayahku tidak mengijinkan. Dia berkata harus ada yang mengurus perusahaan."

Edward menatap dalam wajah cantik Florence, "Kau mau jadi dokter?" tanyanya memastikan.

"Iya, aku mau jadi dokter spesialis anak dan punya rumah sakit sendiri. Itu keinginanku," ucapnya sambil menundukkan wajah.

Edward lelaki muda nan tampan berusia 20 tahun itu tersenyum. Manik birunya melihat bulir hangat mengalir di wajah sahabatnya, "Aku akan membantumu."

"Membantuku?Apa maksudmu membantuku?" Flo mengangkat wajahnya menatap dalam-dalam wajah Edward.

"Kau bilang mau jadi dokter dan punya rumah sakit sendiri kan?"

"Iya." Angguknya cepat.

"Aku akan membantumu mewujudkannya," ucap Edward dengan yakin. Seakan-akan merubah keputusan Irvin semudah membalik telapak tangan.

"Tapi bagaimana caranya?" Florence terkejut.

"Aku akan membicarakannya dengan ayahku. Pasti dia mau membantu dan membujuk ayahmu nantinya."

"Apa bisa?" ucap Flo ragu.

"Tidak tahu, tapi kupikir kita harus mencobanya. Tidak ada salahnya." Edward mencebikan bibir seraya mengedikkan kedua bahunya.

"Terima kasiiiiih." Flo membuka kedua tangannya. Memeluk Edward erat-erat.

"Hey … kau terlalu cepat berterima kasih. Kita bahkan belum tau hasilnya." Edward tertawa.

"Setidaknya, terima kasih sudah mencobanya." Florence meloncat-loncat kegirangan.

"Sama-sama." Edward ikut tertawa bahagia melihat gadis itu kembali ceria.

あなたも好きかも

Be my kid's mommy! (Bahasa Indonesia)

DICARI!!! Seorang perempuan muda, usia tidak lebih dari 23 tahun, cantik, menarik, mulus, dan belum pernah menikah alias masih perawan untuk melahirkan minimal 3 anak. Akan dinikahkan dengan seorang billionair tua dan cacat. Kompensasi berupa uang 100 juta perbulan sampai melahirkan 3 anak. Dan kompensasi perceraian berupa uang 1 milyar, 2 apartemen mewah, dan 1 kendaraan mewah. Calista Ardiningrum menghela nafas panjang membaca sebuah postingan di akun IG maklampir, sebuah akun gosip yang memiliki jutaan follower dan beritanya selalu tajam aktual namun belum dipastikan kepercayaanya. Ribuan komentar beragam ada yang menertawakan, mengejek, mencemooh, bahkan ada yang menghina sampai ke urat. Calista adalah seorang mahasiwi jurusan keguruan sebuah universitas negeri ternama di Jakarta yang juga bekerja paruh waktu sebagai office girl di sebuah perusahaan multinasional ternama di ibukota demi membiayai kuliahnya sendiri. Dia juga anak rantauan dari kota gudeg yang ayahnya hanya seorang tukang becak dan ibunya penjual jamu gendong keliling. Calista anak pertama dari 2 bersaudara. Adik laki-lakinya masih menyandang status pelajar SMK yang setelah pulang sekolah menyambi jadi pengamen di sekitar stasiun Tugu ataupun sepanjang jalan Malioboro. Tapi, kenapa dia sampai begitu perhatian dengan postingan dari akun gosip tersebut? Karena tiba-tiba ibunya menelepon kalau ayahnya menjadi korban tabrak lari sebuah mobil yang tidak diketahui pemiliknya. Kini ayahnya masuk ICU dan harus membayar puluhan juta untuk biaya operasi. Calista tidak tahu harus meminjam kemana karena uang sebanyak itu tentu saja tidak akan mudah didapatkan dalam waktu singkat. Sedangkan, phak rumah sakit berkata semakin cepat uangnya tersedia maka operasi pun akan secepatnya dilakukan. Apakah Calista akan mengorbankan hidupnya demi menolong ayahnya? Temukan jawabannya di novel ini .... *** Terima kasih untuk semua readers yang bersedia meluangkan waktunya membaca novel kedua saya, yang kemungkinan besar akan hadir dalam versi bahasa Inggris juga. Author selalu setia menunggu komen, vote power stone, dan gift yang teman-teman berikan di setiap chapternya. Silahkan menikmati karyaku lainnya: 1. Cinta Tak Berbalas 2. Angel's Blue Eyes 3. Tetaplah Bersamaku! 4. My Lovely and Sassy Wife 5. Runaway Ex-Wife

Anee_ta · 都市
4.8
555 Chs

Sisa Hidupku Adalah Untukmu

Yu Yuehan adalah seorang presiden direktur yang kaya, sempurna, dan tidak mudah didekati seperti orang kaya pada umumnya - pria terkaya di Kota H; tapi suatu hari, seorang bocah perempuan tiba-tiba muncul dalam hidupnya sebagai putrinya! Walaupun pria itu cukup yakin dirinya tidak pernah menyentuh wanita sebelumnya, hasil tes DNA memastikan bahwa bocah itu adalah anaknya! Segera ia menjadi seorang 'papi' yang baik bagi bocah mungil itu, Xiao Liuliu. Dua tahun kemudian, untuk beberapa alasan yang tidak dapat dijelaskan, Xiao Liuliu menjadi sangat menyukai seorang perawat yang sedang dalam masa percobaan, Nian Xiaomu, yang dipekerjakan untuk merawat Xiao Liuliu. Nian Xiaomu memiliki kepribadian yang kuat dan tidak membiarkan siapa pun merundungnya. Terus-menerus khawatir jika ada yang akan mencelakai putrinya, Yu Yuehan selalu mengawasi Nian Xiaomu. Namun, putrinya yang terlihat baik dan manis di luar, diam-diam mempunyai rencana untuk ayahnya .... Waktu berlalu, Nian Xiaomu menunjukkan sisi yang memikat sedikit demi sedikit; dan untuk pertama kali dalam hidupnya, Yu Yuehan tertarik pada wanita misterius ini .... Kata Kunci: Putri yang Misterius, Putri yang Manis, Tidak Mudah Didekati, Wanita Kuat Adegan yang manis: “Papi, Papi sangat tampan!” pipi Xiao Liuliu memerah. “Papi, aku mau digendong!” Xiao Liuliu merengek. “Papi, aku mau adik perempuan! Ayo cepat buat bersama Mami.” “Papi ....” Yu Yuehan berkata dengan ekspresi datar, "Aku tidak pernah tidur dengan wanita mana pun! Bagaimana mungkin aku mempunyai seorang anak perempuan!?" “Apa Mami tidur dengan Papi tanpa Papi sadari?” Yu Yuehan: "…"

Stupa Demon · 都市
4.8
1546 Chs

レビュー結果

  • 総合レビュー
  • テキストの品質
  • リリース頻度安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界観設定
レビュー
いいね
最新

応援