webnovel

Terjebak Dengan Kekasih Masa Lalu

Banyak yang bilang, orang jahat adalah orang baik yang sering tersakiti. Nyatanya, beralih menjadi jahat atau tetap menjadi baik merupakan sebuah pilihan. Dimana setiap pilihannya memiliki konsekuensi masing-masing. Pengalaman tersakiti ini dialami oleh Aisha, seorang gadis cantik dengan kepribadian yang baik dan populer, memiliki seorang kekasih yang dikagumi oleh banyak wanita. Tanpa Aisha sadari, sahabat dekatnya pun adalah salah satu dari banyak wanita yang mengagumi kekasihnya. Dihadapkan dengan kenyataan bahwa kekasihnya berselingkuh dengan sahabat dekatnya sendiri, membuat dirinya memilih pergi sejauh mungkin dari mereka. Karakter dirinya menjadi sangat tertutup, terutama mengenai laki-laki. Fokus terhadap karirnya dan akan menjadi keras kepala jika berkaitan dengan perasaan. Beberapa tahun berlalu, takdir dan rencana seseorang dari masa lalunya akhirnya mempertemukan dirinya kembali dengan sosok kekasih dari masa lalu. Terjebak di tempat kerja yang mengharuskan dirinya sering terlibat, mengulang banyak kenangan yang pernah dilewati bersama, dan digoyahkan dengan rayuan serta permohonan untuk kembali bersama. Akankah pilihan kembali merupakan hal yang tepat? Bukankah rasa sakit yang akan diterimanya akan lebih banyak jika dia jatuh cinta lagi? Sanggupkah dia berjalan menatap ke depan jika dia kecewa lagi?

ClarissaFidlya · 若者
レビュー数が足りません
420 Chs

Lamaran

"Terima kasih untuk hari ini, Budi. Kita akan berbicara lagi ketika kita sudah sadar." Fani membantu Raihan di satu tangan dan diletakan diatas meja untuk menopang mereka..

"Tidak, Aku tahu kamu tidak akan bisa kembali setelah ini, Aku berharap yang terbaik utuk semua."

Budi menundukkan kepalanya, Fani tidak bisa melihat ekspresinya, tetapi dia sedih ketika mendengarnya. Fani menyeret Raihan kembali ke rumah, menggerutu bahwa orang mabuk ini sangat berat.

Setelah Fani membujuk Luthfi untuk tidur, dia menatap Raihan yang sedang berbaring di sofa. Karena tidak ada apa-apa di rumah, dia hanya bisa memberinya minum dengan air. Raihan sangat penurut ​​dan meminum tiap teguknya. Tiba-tiba dia meraih tangan Fani.

"Fani, jangan pergi."

Fani tertegun sejenak, dan meremas tangannya dan berkata, "Jangan pergi, jangan pergi."

"Jangan pergi, aku masih ingin minum."

Setelah mendengar ini, Fani mendorong Raihan menjauh, dan Raihan berguling dari sofa ke tanah dengan kesakitan.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください