Setelah diskusi selesai, mobil Julian berbelok ringan ke parkiran sebuah restoran yang tadi mereka sepakati, dan tak lama kemudian mereka berempat sampai di restoran Tegarde. Setelah memesan makanan, Aisha dan Fani pergi ke kamar mandi, meninggalkan Julian dan Raihan yang duduk kursi menunggu mereka kembali.
Julian melirik Raihan dengan jijik, "Sepertinya Dokter Raihan sangat santai, sehingga anda masih ada waktu untuk pergi berbelanja dan makan malam, apakah pasien sudah pindah rumah sakit?"
Raihan mengabaikan provokasi Julian, menoleh dan melihat lingkungan restoran di sekitarnya. Pencahayaan lembut menyelimuti meja makan, suara alunan harpa yang indah dan rendah meluncur di udara seperti air, dan tanaman hijau subur ditata dengan rapi. Setiap sudut restoran dengan cerdik menciptakan ruang yang terpisah dan tidak terganggu. Malamnya begitu indah, musiknya begitu indah, dan makanannya begitu lezat. Mengapa Raihan harus repot-repot mendengarkan kebisingan orang lain?
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください