"Dini, Surya, kalian maling di mana?" Tatapan Mbak Hayati sangat sinis.
"Jawab, Din! Kami tidak mau ikut terkena getahnya jika suamimu menjadi maling hanya untuk pamer THR buat Ibu." Mbak Widia menimpali.
"Tenang saja, Mbak. Biarpun kami tak sekaya kalian, pantang bagi kami melakukan perbuatan kriminal," sahut Mas Surya. Biar saja mereka geram. Aku dan Mas Surya sudah capek mengalah untuk menghormati yang lebih tua. Jika yang dituakan seperti dia.
Ibu tak kalah syok. Tangannya gemetar ketika amplop itu diletakkan Mas Surya diantara jemarinya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください