Pove Jesika
Kami duduk di kursi masing-masing. Sarapan kali ini Mami yang memasak. Sebenarnya sempat ku larang, tapi beliau kekeh ingin memasak. Katanya rindu membuat sarapan untuk Bang Zidane.
"Kok rapi banget Jes, mau kemana?" Mami menatapku dari ujung kepala hingga ujung kaki.
"Maaf Mi, sebenarnya Jesika sudah bekerja di salah satu kantor di perusahaan terbesar. Bosan di rumah terus mi."dustaku.
Sebenarnya alasan utama karena aku tak ingin terlalu bergantung dengan Bang Zidane. Aku sendiri tak tahu sampai kapan aku bisa mengandalkan nafkah dari suamiku itu. Sedang rumah tangga ini belum jelas kemana arahnya.
"Kenapa tidak bekerja di perusahaan Zidane saja Nak?" tanya Papiheran.
"Jesika tidak berbakat lagi bekerja di perusahaan Bang Zidane bisa, takutnya malah menyusahkan Bang Zidane."Bang Zidane terlihat tegang. Takut ya Bang, kalau aku keceplosan?
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください