"Ingat, jika sampai terjadi sesuatu yang buruk terhadap Jesika saya tidak segan-segan untuk menjebloskan kamu ke dalam penjara, mengerti." Ancaman yang Mama Jesika berikan cukup membuat Zidane berdiri.
Cukup lama mereka terdiam, Zidane sibuk memikirkan bagaimana caranya bisa menemukan keberadaan istrinya. Berkali-kali lelaki berkemeja hitam itu mengusap wajahnya. Zidane merasa jika oksigen dalam tubuhnya sudah mulai menipis.
"Maaf, Ma. Sebenarnya kami sedang ada masalah, tapi Zidane janji. Secepatnya Zidane akan membawa Jesika pulang." Zidane menundukkan kepalanya. Ia pasrah dengan apa yang akan ibu mertuanya itu katakan.
Mama mertunya bangkit dari duduknya, lalu berjalan mendekati anak menantunya itu. "Hari ini kamu harus bisa membawa pulang Jesika ke rumah ini. Jika tidak, jangan harap kamu akan melihat Jesika dan anakmu kelak."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください