Tok … tok … tok ….
Pertengkaran terhenti saat suara ketukan pintu terdengar. Ranaya memperingati Zidane jika permasalahan mereka belum selesai.
"Ran, bisa kita bicara?" tanya Zidane saat pintu kamar itu terbuka.
"Bisa, kak"
Zidane yang baru saja datang dari luar kota bahkan tidak sempat untuk berganti pakaian. Saat diperjalanan pulang Jesika menghubunginya dan meminta agar Zidane mengeluarkan mengajaknya serta anaknya Raka.
Meskipun bingung, Zidane meminta dengan halus agar Jesika tidak ikut dan di rumah saja. Tanpa sepengetahuan Jesika, Zidane akhirnya pergi dan berangkat juga.
"Abang ada tugas di luar kota dan beberapa hari harus menyelesaikan pekerjaan yang sempat tertunda di kampung" ucap Zidane meyakinkan.
"Iya. Aku ngerti kok, tapi aku nggak bisa terima jika Abang menemui mantan istri Abang itu di kampung, dan membiarkan aku di sini" jawab Jesika.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください