"Bagaimana kalau kita makan malam di restoran Hotel Ritz Carlton di dekat sini saja?" tanya pria tampan bermata biru itu lagi.
Viona menganggukan kepalanya dengan pelan. "Baik Tuan Richard," balas gadis itu.
"Good! Baguslah!" seru Richard Alexander.
Gadis itu hanya bisa pasrah saja. Karena yang memegang kendali penuh saat ini adalah Richard Alexander
"Pasti merasa anda lapar selai kan Nona Viona?" tanya pria itu berbasa – basi.
"Ti-tidak Tuan Richard.Saya tidak lapar," balas Viona dengan sedikit berbohong untuk menutupi rasa malunya.
Krucuk! Krucuk! Perut Viona kembali berbunyi. Rupanya perut gadis itu tidak bisa berbohong.
Sontak saja wajah Viona menjadi merah, karena menahan malu. Richard Alexander terkekeh mendengar bunyi perut sekertarisnya itu.
"Sepertinya anda laparsangat Nona Viona. Bagaimana kalau kita makan malam dahulu?" tawar Richard Alexander.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください