Rissa menghela napas. Wajahnya tertunduk. Tangannya menggenggam gelaskopi dengan erat seolah gelas itu adalah pegangan hidupnya.
"Rasanya aku sudah tidak punya semangat lagi untuk hidup," lanjut Rissa. "Tapi beruntung, aku punya keluarga yang sangat baik. Selama ini aku selalu membenci ayah tiriku. Itulah mengapa aku bersikeras untuk tetap tinggal di Bandung berdua dengan James. Sebenarnya bukan karena ayah tiriku itu jahat atau menyebalkan. Aku tidak suka kalau ibuku menikah lagi. Aku pikir ibuku akan selalu mencintai ayahku sampai mati. Aku tidak suka ada orang lain memasuki kehidupan keluargaku."
Charlos terperangah mendengar pengakuan Rissa.
"Hei. Jangan begitu," sergah Charlos. "Aku juga punya seorang ayah tiri. Tidak seburuk itu kok. Kamu hanya perlu menerimanya dengan hati yang terbuka."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください