"Apaan sih orang biasa saja lain kali jangan berbicara seperti itu aku tahu aku tidak kenal dia tapi setidaknya lah dia bisa menghargai aku juga aku juga bisa kok menghargai dia tapi sepertinya dia tidak bisa menghargai ke aku hanya saja dia sampai marah seperti itu," ujar Farah kepada Farel.
Farah tidak mau disalahkan oleh siapa pun karena dirinya merasa dirinya masih sangat menyayangi Farel dan bahkan masih bisa kembali kepada Farel.
Akan tetapi berbeda dengan Vina yang selalu saja memandang sinis ke arah Farah. "Heh tadi aku menghargai kamu dan bahkan aku tidak kenal dengan kamu loh memangnya kita pernah kenal dan kita pernah saling menyapa? Tolong mbak kalau memang masih mempunyai harga diri tolong banget jangan telalu mengurusi urusan orang please banget jangan sampai seperti itu nantinya malah malu sendiri lo !" ujar Vina dengan bergegas pergi meninggalkan Farah dan langsung saja cari tempat yang sedikit jauh dengan Farah.
"Kamu mau kemana Vina jangan jauh-jauh lah sudah tidak usah dibahas lagi kenapa sih, dibahas lagi seperti itu tidak penting sekali itu untuk kita berdua kamu jangan marah seperti itu, jadi aku yang kena marah sih," ucap Farel yang mengejar Vina yang sedang bergegas pergi meninggalkan Farah.
"Waduh aku juga bingung harus berbicara apa dengan kamu aku tidak marah sih sebenarnya cuma lain kali jangan sampai ada orang yang seperti itu aku merasa sangat risih dan aku tidak nyaman ketika ada orang seperti itu di hadapanku dan bahkan sangat kasar dan tidak bisa menghargai orang lain," ucap Vina yang berbicara dengan Farel.
Vina pun langsung saja bergegas pergi meninggalkan mereka akan tetapi Farrel langsung saja meminta izin kepada pelatihnya dan Farel terus mengajar Vina agar Vina dapat dibujuknya.
Vina pun langsung saja bergegas pergi ke taman dan duduk untuk merenung sejenak.
"Huh kenapa sih perempuan itu tiba-tiba datang dan sebenarnya siapa sih perempuan itu aku sama sekali tidak mengenalnya akan tetapi dia sangat kurang ajar seperti itu kepadaku apa benar itu adalah mantan dari Farel tapi kenapa ya kok berlaga seperti itu kan sudah bukan pacarnya lagi," gumam Vina yang bertanya tanya sebenarnya ada apa dengan Farah.
Akhirnya tiba-tiba ketika dia baru saja duduk langsung saja dikagetkan oleh kedatangan Farel yang terlihat sangat capek dan juga nafas tersengal-sengal.
"Rh kamu nih malah ke sini lo aku tadi mengejar kamu maaf ya aku lama soalnya aku tadi mau minta izin dulu dengan pelatihku untuk beristirahat sejenak kamu ada apa sih coba beri aku penjelasan jangan seperti ini aku tidak enak lo mungkin kamu marah denganku gara-gara Farah ya?"Uucap Farel yang merasa sangat bersalah kepada Vina karena dirinya telah mengecewakan Vina.
Vina pun tersenyum manis dan menatap ke arah Farel.
"Udahlah rel ini bukan kesalahan kamu tapi ini benar benar kesalahan seseorang yang tidak bisa ngelupain kamu tapi ingat ya kamu memang mempunyai mantan pacar,tapi aku juga perempuan dan aku juga tidak bisa jika harus melihat kamu dan juga mantan kamu bermesraan dan bahkan berbicara sangat nyambung bahkan ketawa-ketawa," ucap Vina yang menjelaskan kepada Farel.
Ketika mengetahui apa yang dirasakan oleh Vina akhirnya Farel berbicara kepada Vina.
"Ya ampun iya aku minta maaf dengan kamu aku tidak sengaja melakukan hal itu dan aku juga tidak mungkin untuk menghianati kamu untuk apa sih aku maunya hanya kamu, sedangkan kita juga sudah berteman sejak kecil masa iya kamu masih meragukan aku sudahlah stop jangan bertanya-tanya dan juga jangan selalu mencari dirinya bahkan aku pun sudah bisa ngelupain dia lo sudahlah jangan dibahas lagi aku tidak mau!" Ucap Farel kepada Vina.
Vina masih saja bertanya tanya tentang Farah karena Farah sudah terlalu kurang ajar kepada Vita dan bahkan Vina selalu diam saja akan tetapi Vina juga dapat membantah apa yang dikatakan oleh Farel.
"Eh tunggu rel aku belum bisa memaafkan kamu sebenarnya tapi aku mau bertanya dengan kamu sebenarnya kamu dengan wanita itu memang menjalin hubungan lama atau hanya sekedar cinta monyet saja dahulu?" Tanya Vina yang sangat ingin mengetahui bagaimana hubungan Farel dan juga Farah yang terlihat sudah sangat akrab.
"Heh ngapain sih kamu kok bertanya seperti itu, tidak ada untungnya kamu berbicara seperti itu denganku ada apa sih kenapa harus membahas tentang parah lagi sudahlah lupakan saja tentang itu, aku tidak mau kamu sakit hati dan bahkan aku juga tidak mau jika kamu disakiti oleh orang lain ayo ikut ke sana lagi aku mau latihan lagi lo satu kali lagi masa iya sih kamu mah menunggunya di sini ayolah," ucap Farel yang membujuk Vina agar dirinya mau untuk menonton Farel karena Farel sedang latihan basket.
"Oke ya sudahlah Rel jangan berbicara seperti itu sebenarnya aku juga itu tidak mempunyai perasaan apapun apalagi sampai ingin marah dan juga emosi di hadapan Farah akan tetapi minta tolong ya dengan kamu kalau memang kamu masih mau memperbaiki semuanya dan bahkan kamu tahu kan aku tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh Farah silahkan kamu tegur dia dengan cara yang baik-baik agar dia menjaga semua apa yang di katakan nya kepadaku," ucap Vina meminta kepada Farel agar Farel berbicara kepada Farah.
Farel pun tersenyum ketika mendengarkan perkataan Vina karena dirinya tahu jika Vina marah obatnya adalah senyuman Farel.
"Iya-iya sudah ya jangan dibahas lagi ngapain sih kok dibahas lagi ayah ke tahu ke sana kamu duduknya di sebelah sana jadi kamu sudah terlalu jauh denganku ,"ucap Farel dengan nada yang sangat lembut dan juga mengajak Vina untuk kembali menonton dirinya latihan basket.
Akhirnya lama kemudian Vina pun dapat dibujuk oleh Farel dan mengikuti apa yang dikatakan oleh Farel untuk menonton dirinya latihan basket.
"Oke ya sudah kalau begitu ayo tapi jangan lama m-lama ya kata kamu kan cuma satu kali saja abis itu kita jalan jalan sedikit ya karena aku lagi pusing banget pengen banget jalan-jalan," ujar Vina yang meminta kepada Farel sudahlah tenang saja kalau soal itu nanti aku akan usahakan kalau kita nanti habis latihan basket langsung saja jalan jalan berdua ya," ucap Farel berbicara kepada Vina Vina pun tersenyum dan langsung saja Ikut bersama Farel dan langsung saja duduk untuk menonton latihan Farel.
Terlihat dari wajah Vina ya masih malas untuk memandang wajah Farah akan tetapi Farah ketika melihat hal itu parah tidak peduli dengan apa yang dirasakan oleh Vina.
"ih apaan sih dia itu kenapa jadi seperti itu sih jadi wanita kok lemah banget aku hanya tanya saja ada hubungan apa dia dengan Farel eh dia langsung adu dengan Farel huh dasar wanita!" Gumam Farah dengan melirik ke arah Vina.
bersambung