webnovel

Bab 31: Kenang-kenangan terindah

Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Halua sudah melepaskan dekapannya. Namun Esya malah semakin memeluknya seakan-akan tak mau kehilangan sosok pelindung misterius itu.

Halua membuang napas.

"Selalu begini. Apakah kamu memang selemah ini? Tidak … biasanya kamu sangat tangguh menghadapi segalanya—"

"Apa! Tangguh itu bohong! Aku nggak pernah nggak terluka! Selama ini … aku sudah berusaha sekuat tenaga untuk menutupinya. Ya, hanya itu."

"Yah, baguslah. Begitu juga bagus." Halua sedikit mendorongnya karena memang dia tidak terbiasa dipeluk seperti ini. Namun …

"Sebentar … sebentar saja. Kumohon …."

Mendengarnya membuat hatinya yang konon sangat keras jadi sedikit terkikis. Ternyata Halua bisa berempati juga. Walaupun hanya 0,3% saja. 

Dia membiarkan Esya memeluknya lebih lama, sesuai permohonannya walaupun dia bukan malaikat pengabul doa.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください