webnovel

Tanril: Telaga Api

Legenda satu orang yang bisa menahan kepungan ratusan ribu pasukan, menaklukkan puluhan ribu tentara elit, serta menghentikan Perang Saudara berkepanjangan. Wander Atale Oward adalah anak kelima dari Likuun dan Chiru’un. Sejak kecil ia adalah anak yang lemah dan sakit-sakitan. Ketika ia sudah bersekolah, ia menjadi bulan-bulanan anak-anak saudagar di sekolahnya, ditindas dengan licik, hingga dikeluarkan dari sekolah. Wander tetap berkeinginan untuk mempelajari “Rijeen” atau seni bela diri. Ia mendesak ayahnya untuk mencarikan lagi guru baginya, hingga akhirnya ia diterima sebagai murid tunggal seorang ahli Rijeen yang eksentrik bernama Kurt Manjare. Kurt tidak mengajarkan ilmu bertarung, tetapi mengajarkan Teknik mengelola dan menguasai Khici. Kurt tahu bahwa Wander adalah anak yang istimewa. Wander terlahir sebagai “Tanril’, atau ia yang memiliki telaga api Khici dalam dirinya. Untuk bisa memanfaatkan itu, Wander perlu diarahkan dengan benar. Dalam bimbingan Kurt, Wander mengalami kemajuan pesat. Kemudian, Kurt ternyata mengungkap bahwa ia bukanlah guru sejati Wander. Ia hanya dipesan untuk mengajari Wander hal=hal yang mendasar, tetapi ia perlu mencipta sendiri Rijeen-nya di bawah bimbingan guru sesungguhnya bernama Jie Bi Shinjin yang misterius. Pada usia belasan tahun, Kerajaan Telentium, tempat tinggal Wander mengalami pergolakan. Raja negeri itu mangkat. Takhta kerajaan menjadi perebutan berdarah, hingga negeri terbelah dan pecah perang saudara. Pasukan Pangeran Pertama yang penuh ambisi kini mengarah menuju kota kelahiran Wander, Fru Gar. Atas pesan gurunya, Wander berusaha mempertahankan kota ini sekaligus berusaha menyelamatkan keluarga dan para penduduk kota.

Jadeteacup · ファンタジー
レビュー数が足りません
309 Chs

Tusukan Belati Masa Silam

Pisau emas menusuk sebat disertai

kristal es kebencian

Sayangnya tiada logam mulia lainnya yang tak menangis

Bukan karena ternoda darah hitam dan busuk

Melainkan, logam nan mulia yang ditempa dan dibentuk

Dipakai empu yang penuh dendam,

Kelam oleh angkara dan kegilaan

Maret, Tahun 623 Sang Pencipta

Aku pantas menerimanya…

Ya. Seharusnya aku berpikir begitu. Aku pantas mendapatkannya… Tapi saat itu… Aku tidak berpikir seperti itu. Hingga, tanganku menyambar membelah udara… Mengembang seperti cakar rajawali, dan ketika mengatup, mencengkram kulit halus, berdenyut… Begitu lezat… Begitu rapuh dan memikat…

Untuk sepersekian detik, semuanya serba putih dan akrab… Begitu indah…

Aku mengetahui benar momen itu…

Momen kenikmatan murni… Ekstasi maha dahsyat…

Giur dan mabuknya kemenangan… pada saat akan menghabisi buruanku…

Momen paling lezat…

Ketika aku baru hendak mematahkan batang lehernya seperti ranting kering…

Sejam sebelumnya…

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください