webnovel

Tanril: Telaga Api

Legenda satu orang yang bisa menahan kepungan ratusan ribu pasukan, menaklukkan puluhan ribu tentara elit, serta menghentikan Perang Saudara berkepanjangan. Wander Atale Oward adalah anak kelima dari Likuun dan Chiru’un. Sejak kecil ia adalah anak yang lemah dan sakit-sakitan. Ketika ia sudah bersekolah, ia menjadi bulan-bulanan anak-anak saudagar di sekolahnya, ditindas dengan licik, hingga dikeluarkan dari sekolah. Wander tetap berkeinginan untuk mempelajari “Rijeen” atau seni bela diri. Ia mendesak ayahnya untuk mencarikan lagi guru baginya, hingga akhirnya ia diterima sebagai murid tunggal seorang ahli Rijeen yang eksentrik bernama Kurt Manjare. Kurt tidak mengajarkan ilmu bertarung, tetapi mengajarkan Teknik mengelola dan menguasai Khici. Kurt tahu bahwa Wander adalah anak yang istimewa. Wander terlahir sebagai “Tanril’, atau ia yang memiliki telaga api Khici dalam dirinya. Untuk bisa memanfaatkan itu, Wander perlu diarahkan dengan benar. Dalam bimbingan Kurt, Wander mengalami kemajuan pesat. Kemudian, Kurt ternyata mengungkap bahwa ia bukanlah guru sejati Wander. Ia hanya dipesan untuk mengajari Wander hal=hal yang mendasar, tetapi ia perlu mencipta sendiri Rijeen-nya di bawah bimbingan guru sesungguhnya bernama Jie Bi Shinjin yang misterius. Pada usia belasan tahun, Kerajaan Telentium, tempat tinggal Wander mengalami pergolakan. Raja negeri itu mangkat. Takhta kerajaan menjadi perebutan berdarah, hingga negeri terbelah dan pecah perang saudara. Pasukan Pangeran Pertama yang penuh ambisi kini mengarah menuju kota kelahiran Wander, Fru Gar. Atas pesan gurunya, Wander berusaha mempertahankan kota ini sekaligus berusaha menyelamatkan keluarga dan para penduduk kota.

Jadeteacup · ファンタジー
レビュー数が足りません
309 Chs

Gua Bawah Laut

Bagaimana rasanya menjadi orang yang memandang kegelapan terus menerus di muka, belasan jam tanpa henti, di sarang kegelapan ini. Ia pun mendadak teringat akan saat ia pertama kali bertemu dengan Yin Yuen, duel melawannya, mata hipnotisnya, lalu saat-saat latihan bersama, kebuasan bagaikan macan betina yang memancar darinya di medan pertempuran, bagaimana ia dan Yin Yuen bagaikan melihat satu visi dalam pertempuran hidup dan mati itu… Lalu bagaimana Yin Yuen merawatnya, menceritakan mengenai Empat Musim, merawatnya lagi dengan penuh perhatian…

Wajahnya terasa panas, bagaikan dijalari bara. Ia menggelengkan kepalanya, mengusir kenangan itu, yang entah kenapa terasa demikian manis dan memabukkan. Namun yang muncul berikutnya adalah kabut tebal rasa malu dan getir kekelaman…. Sesal. Ia telah membalas perlakuan Yin Yuen dengan sikap demikian dingin, kasar, prasangka…

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください