Begitu telah berada cukup dekat dengan ketiga lelaki itu, Skylar memelankan langkah, sedikit berhati-hati agar tidak ada yang mendengarnya datang. Beruntung, nampaknya tidak ada seorang pun yang menyadari keberadaannya karena terlalu terfokus pada Alexa. Datang dari arah belakang, Skylar bisa mendengar tiap patah kata yang diucapkan para pemuda itu.
"Jangan teriak-teriak! Kalau ada yang datang bagaimana?!" teriak salah satu dari mereka yang panik karena Alexa akan berteriak meminta tolong.
"Kalau ada yang datang kenapa, hm?" sahutnya santai, walau napasnya sedikit terengah.
Kemudian ditepuknya bahu salah seorang dari mereka, yang segera berbalik karena terkejut. Satu orang lain refleks melayangkan tinju ke arah wajahnya, yang dihentikan dengan sebelah tangannya yang bebas. Sepasang mata coklat keemasannya menyipit penuh kebencian, menatap satu per satu wajah yang kini terfokus kepadanya. Kepalan tangan tersebut lantas dicengkeram kuat-kuat hingga sang pemilik merintih kesakitan.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください