"Apa kau sudah tenang? Kau boleh menamparku kalau kau ingin," kata Skylar.
Namun Alexa menggeleng. Dia tidak bisa menampar orang, apalagi orang itu adalah Skylar. Dia tak ingin menyakiti pemuda itu. Memang Alexa merasa sakit hati, tapi dia memutuskan untuk menerima masa lalu itu meski butuh waktu. Selama Skylar selalu ada di sisinya dan tak akn meninggalkannya, itu saja sudah cukup sebagai kompensasi.
"Aku tahu kau tidak suka dengan topik ini, tapi mulai sekarang orang-orang akan sering menanyakan sejarah kita, termasuk kapan, di mana, dan bagaimana pertemuan pertama kita. Apa kau ingin membicarakannya sekarang atau nanti saja?"
Gadis itu menggeleng dan menjawab dengan suara pelan, "Jangan sekarang."
Skylar tersenyum tipis dan menepuk kepala Alexa pelan. "Ayo tidur, kalau begitu."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください