Namun saat Skylar menghampiri dan meminta ponselnya kembali, Alexa tiba-tiba merasa ragu dan menarik kembali ponsel di tangan. Gadis itu menggeleng karena tiba-tiba takut jika dugaannya benar. Rasa percaya diri dan keyakinannya tadi mendadak runtuh. Dia belum siap apabila akan ditinggalkan Skylar dan dibuang dari sini.
"Ada apa?" Skylar mencelos sekali lagi. Rasa penasarannya semakin menguat, tidak tahu harus bagaimana supaya Alexa mau bercerita. Pemuda itu lantas duduk kembali di pinggir ranjang. "Alexa, apapun yang kau tulis di sana, aku tidak akan marah. Aku janji aku tidak akan marah. Apa kau percaya padaku?"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください