Denting suara alat makan menyela keheningan yang ada. Leo diam sembari menikmati sepiring nasi goreng telur mata sapi yang ada di depannya. Ada yang kurang, bukan pasal rasa, tetapi pasal kehadiran seseorang. Satu kursi kosong tak ada yang duduk di atas sana. Seharusnya, Sandra lah yang duduk di sana. Ia harusnya duduk di sisi Leo dan menyantap makanannya sejak beberapa menit yang lalu. Tak ada yang bertanya, Pak Alif pun diam membisu sejak dari pagi ia datang dan duduk di tempat ini. Kiranya, pria itu sedang menyembunyikan sesuatu di dalam hatinya. Tentu saja, pasal keberadaan sang putri kali ini. Entah pergi ke mana, yang jelas, Sandra pasti berada di suatu tempat saat ini.
"Aku akan ada rapat setelah ini, jadi aku pergi duluan setelah menyelesaikan makanku." Aida menyahut keheningan yang ada. Suaranya jelas terdengar, berkata dengan nada yang tegas dan lugas. Ia menatap sang putra yang hanya diam membisu sembari menganggukkan kepalanya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください