Lapangan Golf kota X
"Masih ada hal seperti itu?" tanya Tuan Chandra dengan nada tidak percaya.
Tentu saja, karena anda lah orangnya.
Ingin rasanya Vian berkata seperti itu, tapi sayang ia hanya bisa tersenyum dan mengangguk kecil untuk membalasnya.
"Istriku yang mengatakannya, Tuan. Tapi aku rasa tidak seperti itu, Papanya bahkan terlihat hangat bagiku," balasnya dengan nada tenang.
Vian melihat ke arah Ghava yang menggelengkan kepala, entah maksudnya apa. Sepertinya sang ipar tidak habis pikir saat ia menyinggung masalah Aliysia, ketika Tuan Chandra mengatakan rasa tidak percaya akan apa yang dikatakan olehnya.
Hanya ada tiga orang di dalam ruangan, sedangkan Ghani sendiri saat ini ada di luar ruangan, entah sedang apa. Namun, Vian sekilas mendengar sang ipar seperti sedang berbincang dengan seseorang melalui sambungan, ia tidak tahu siapa dan bukan urusannya juga.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください