"Meskipun Kayla tidak ingat apa yang terjadi sebelumnya, dia masih peduli pada Andrea." Revan tersenyum, "Jika kamu tidak setuju, dia mungkin akan tinggal di sini dan berbicara setiap hari."
Kelopak mata Kayla berkedut, mengapa dia tampak seperti bajingan?
Namun, memikirkan apa yang dikatakan Revan sebelumnya, dia patah hati, dan untuk kebahagiaan Andrea, dia menyerah.
"Ya, itu benar." Kayla menyipitkan matanya, "Aku akan datang dan bicara setiap hari."
Raharja berdiri dan keluar dengan wajah tegas : "Tidak ada gunanya!" Setelah dia keluar dari pintu ruang belajar, dia menjadi tidak terkendali.
Revan merentangkan tangannya dalam-dalam, sedikit tidak berdaya: "Kamu melihatnya."
"Apa yang harus aku lakukan?" Kayla mengerutkan kening, "Andrea merelakan dirinya dalam kematian untuk Gavin. Tapi sampai saat ini ayahnya tidak setuju. Sayang bukan?"
Revan mengangguk setuju:"Andrea dan Gavin juga memintaku untuk meminta bantuan padamu."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください