"Melihat milik kamu yang sudah tidak sekeras dulu, jadi bolehkan kalau aku mencoba dengan pria lain? Setidaknya aku bisa membandingkan juga milik kamu dengan milik pria lain, lebih hebatan yang mana?"
Kenan melotot mendengar apa yang dikatakan Zanna di dekat telinganya. "Jangan macam-macam kamu ya! Sebelum pria itu bisa melihat tubuh kamu dia mati terlebih dulu."
Zanna mencibir sambil melihat Kenan dari atas sampai bawah, sedikit meremehkan ancaman dari Kenan.
"Kenapa kamu bisa mencoba wanita lain dan aku tidak?"
"Karena kamu bukan bahan percobaan, kamu hanya diciptakan untukku bukan untuk yang lain."
Zanna mendengus mendengar jawaban Kenan. Dasar para pria memang tidak bisa menahan nafsunya hanya untuk sesaat. Mereka seperti kucing yang selalu merasa lapar saat hidungnya mencium keberadaan ikan asin di dekatnya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください