|POV WILLIAM ANTSLEY|
Aku tak tau dari mana binatang yang mirip kucing ini datang. Tiba-tiba saja dia sudah menempel di kaki ku saat kami menuruni bukit. Aku terkaget merasakan bulu bulu yang teraba pada kakiku. Mendengarku teriak, Jack menoleh kearahku. Awalnya Jack juga kaget melihat kucing yang tiba-tiba ada disampingku ini.
Jack bisa merasakan sebuah Aura atau ancaman dari beberapa makhluk hidup seperti Binatang-binatang buas yang pernah dia temui. Itulah sebabnya mengapa dia menyuruhku tak perlu khawatir dengan Binatang buas yang berada di hutan tempat pelatihan tadi.
Jack tidak merasakan Aura apapun dari kucing itu. Aku tak tau apakah itu mempengaruhi sebuah ancaman juga, namun sepertinya Jack tak merasa kucing ini datang sebagai ancaman.
Jack memiliki asumsi awal bahwa menurutnya kucing ini tak berbahaya dilihat dari tingkah lakunya terhadapku. Dia bahkan belum pernah melihat kucing ini selama hidupnya itu. di kota Arnhemia memang banyak terdapat kucing-kucing seperti ini, namun Kucing satu ini berbeda dengan yang berada di Kota. Pada kehidupanku sebelumnya, aku pernah melihat Kucing seperti ini di Bumi. Aku tak tau apakah ada kesamaannya dengan kucing yang satu ini.
Untuk saat ini yang harus kami lakukan yaitu mencoba mengecek apakah hewan ini sudah ada dalam Kodeks.
Kodeks bisa dikatakan merupakan sebuah kamus yang berisikan berbagai macam tipe tipe benda di setiap kategori. Ada berupa kodeks berisikan makhluk hidup termasuk manusia itu sendiri, dan ada berupa kodeks yang berisikan benda-benda seperti Artefak.
Setelah masalah awal tadi selesai, kami pun berangkat ke perpustakaan Kodeks dan aku harus menunda latihan sihirku untuk sementara. Itu karena aku mengasumsikan bahwa hewan ini menganggapku seperti majikan barunya.
Dikarenakan rumah kami berada di selatan Kota Arnhemia, kami perlu berjalan ke arah utara sekitar 20-30 menit untuk sampai ke perpustakaan. di jalan utama dan alun-alun kota Arnhemia memang terdapat banyak transportasi menggunakan kereta kuda yang bisa kita gunakan untuk lebih cepat sampai kesana, namun Jack ingin aku dan Dora dapat melihat kota dengan lebih seksama tanpa tergesa gesa, padahal kita bisa menghemat waktu agar aku tidak kekurangan latihan sihir di hari pertamaku ini, dasar Jack.
"Bagaimana kalau kita gunakan kereta kuda itu agar kita bisa sampai lebih cepat?" aku menunjuk ke arah salah satu kereta kuda yang sedang parkir.
"Tidak perlu, kita bisa melihat-lihat kota lebih detail saat kita berjalan" jawabnya dengan Dora yang digendong di belakang kepalanya.
"Tapi kan kita bisa menghemat waktu. Kau mau ibu menunggu lebih lama di rumah? Aku kan juga punya jadwal yang harus kulakukan setelah ini" aku menatap Jack dengan sinis.
Langkah Jack tiba tiba berhenti sejenak dan wajahnya mengarah kepadaku.
"Hahahahahaha, aku lupa. Padahal aku yang mengingatkanmu sebelumnya ya" dia terkekeh.
"Dasar ayah pelupa" Dora memukul pelan kepala Jack.
"Apakah binatang ini boleh naik juga?" tanyaku mencoba menggendong kucing ini.
"Tidak apa-apa, kereta ini juga biasanya membawa hasil pemburuan para petualang. Tetapi pertanyaan yang benar ialah, apakah hewan ini mau menaiki kereta kuda ini?" lanjutnya
"Yah... menurutku selagi aku ikut, dia akan mengikuti" aku meletakkan kucing ini kembali ke tanah.
"Kalau begitu, mari kita coba naik kereta kuda itu" Jack menunjuk ke salah satu kereta kuda dengan gerbong yang memiliki atap yang berada di depannya.
Pada akhirnya kami lebih memilih menaiki kereta kuda dibandingkan berjalan.
Aku mencoba masuk lebih dulu kedalam lewat belakang gerbong. Tak lama kucing itu ikut menghampiriku dan ya, sepertinya kita bisa menggunakan kereta kuda ini. Dikarenakan kucing ini mau menaiki kereta kuda, maka Jack mula-mula memberikan destinasi kepada si pengemudi. Kemudian Dora masuk dibantu Jack yang mengangkatnya masuk kedalam dan Jack menyusul setelahnya.
Kami pun berangkat ke perpustakaan menggunakan kereta kuda ini. Dengan angin yang berhembus melalui jendela yang berada di sisi kiri dan kanan gerbong membuat pakaian dan rambut kami mengikuti alurnya. Dora terlihat girang berada di sebelah kiri gerbong dengan kepalanya yang sedikit keluar jendela, merasakan sensasi melaju kencang nya kuda yang membawa kami. Terkadang mulutnya sedikit terbuka karena dorongan angin yang lewat. Perjalanan terasa lancar tanpa hambatan dengan sedikit guncangan karena jalan yang tidak selalu mulus.
Pandanganku teralihkan kepada Jack yang berada di seberangku ini. Jack terus memandangi kucing yang berada di pangkuanku ini. Aku kira dia tak terlalu mempermasalahkan binatang ini, namun sepertinya dia juga waspada akan akibat yang akan timbul terhadap kami jika terlalu remeh. Bagiku kucing ini lumayan berat saat dia tiduran di pangkuanku ini, tubuh dan bulunya menutupi menutupi habis paha ku.
Aku tak tau apa yang akan Jack atau ahli kodeks lakukan jika Kucing ini termasuk spesies yang berbahaya.
"Aku ingin menanyakan sesuatu"
ucapanku membuat pandangannya beralih ke arahku.
Aku mendekatkan kepalaku sedikit lebih dekat kepadanya untuk berbicara sedikit lebih senyap agar tak terdengar oleh Dora. Jack pun mengerti dengan maksudku dan dia pun juga mendekat.
"Apa yang akan terjadi pada Kuc- Binatang ini jika mereka menempatkannya pada makhluk yang termasuk berbahaya? Apakah mereka akan membunuhnya atau semacamnya?" ucapku dengan nada bisik.
"Menurutku hal yang paling ringan dilakukan jika binatang itu berpotensi berbahaya, mereka akan menahannya dan menempatkannya pada habitat yang sesuai" jawabnya
"Bagaimana mereka menempatkannya pada habitat yang sesuai jika mereka saja belum pernah melihatnya sebelumnya?" bisikku terdengar lebih keras dari sebelumnya
"Mereka ini ahli dalam mengidentifikasai makhluk misterius seperti binatang ini. mereka akan membandingkan binatang ini dengan spesies yang terlihat cocok dengannya seperti contoh binatang ini mirip dengan seekor kucing, namun juga mirip dengan seekor serigala dan semacamnya. Maka dari itu binatang itu akan dicocokkan dengan habitat yang sama dengan spesies yang mirip denganya" suaranya terlepas dengan nada normal dibandingan dengan berbisik.
"Namun hal itu juga belum tentu sepenuhnya dibenarkan" lanjutnya
"Ada kasus dimana makhluk buas yang sangat berbahaya dan langka di dunia ini namun juga dapat dimanfaatkan, yang bisa di taklukan oleh sedikit penyihir ahli didunia ini. mereka bisa menggunakannya sebagai senjata atau bisa dibilang partner bertarung" lanjutnya.
"Apa kau tau seekor Naga?" tanya Jack.
Aku tidak tau bahwa ada seekor Naga didunia ini. aku tak pernah membaca sesuatu tentang Naga pada buku yang pernah kubaca. Ya itu juga karena hanya buku dirumah ini saja yang pernah kubaca, dan itu belum semuanya. Namun aku mengetahui seekor Naga ini dari kehidupanku sebelumnya, walaupun itu hanya mitos belaka. Aku cukup terkejut mendengar kata 'Naga' darinya, ternyata didunia ini terdapat makhluk semacam itu"
"Aku tidak tahu, ayah. Apakah itu binatang berbahaya?" aku berpura-pura tak mengetahui tentang Naga ini.
"Naga ini tidak hanya termasuk kedalam binatang binatang berbahaya, namun juga termasuk kedalam Monster yang banyak diburu petualang dikarenakan setiap bagian tubuhnya yang sangat berharga." Jawabnya
"Hanya ada beberapa orang yang dapat menaklukkan Monster ini untuk digunakannya sebagai partner bertarungnya. Mereka ini disebut 'The Conqueror'. Julukan ini bukan dibuat karena mereka menaklukkan nya, tapi karena orang-orang mengakuinya. Bukan hanya Naga saja yang mereka taklukkan untuk mendapatkan julukan ini, tapi bisa dengan monster sekelasnya." Lanjutnya.
Oke, menurutku penjelasannya sedikit melenceng dari yang kutanyakan sebelumnya, tapi sepertinya masih menyambung dengan topik awal. Jack sepertinya khawatir dengan spesies kucing ini. Entah itu berkaitan dengan masalah Dora atau masalah lain.
"Umm...jadi, bagaimana jawaban dari pertanyaanku tadi?" aku kembali menanyakannya untuk mempersingkat jawaban dari penjelasan yang dia katakan.
"Penjelasanku terlalu rumit ya? hahahaha, maaf maaf. Jadi intinya, itu tergantung dari si pemilik atau penemunya. Jika Binatang ini dikategorikan berbahaya, Mungkin saja kau bisa menjadi The Conqueror jika kau bisa menaklukkannya"
"Tunggu tunggu tunggu... bagaimana mereka akan percaya jika aku bisa melakukan hal seperti itu? aku ini kan masih anak-anak" aku sedikit bingung dengan jawaban yang dia singkat itu.
"Kan Sudah kubilang, tergantung dengan pemilik atau penemunya. Jika seseorang seperti misalnya Niels, menemukan Binatang yang dikategorikan berbahaya, dia bisa saja menjinakkan nya, namun Niels bukanlah pahlawan dengan partner bertarung seperti itu. Untuk kasusmu, kau sepertinya memiliki potensi menjadi The Conqueror juga. Tapi itu mungkin butuh waktu untuk menggapainya"
"Memiliki potensi menjadi The Conqueror? Apa maksudmu aku bisa menjinakkan monster sekelas Naga?"
"Yap, benar sekali. Kau ingin menjadi seperti Niels bukan? maka Jadilah seperti dia dengan caramu sendiri, misal sebagai The Conqueror" lanjutnya.
"kalian sedang membicarakan apa?"
Tiba-tiba Dora sudah berada di sebelah kiri Jack. Aku dan Jack kembali ke posisi semula
"Tidak, bukan apa-apa" ucapku.
Setelah kata-kata itu keluar, wajah Dora terlihat sedikit jengkel dengan mengerutnya alis miliknya itu. tak lama dia menghampiri dan memukul bahu ku lalu kembali ke samping Jack dengan cepat.
Aku mengusap bahu yang dipukul Dora "Aw... kenapa kau memukulku?" suaraku keluar lebih keras.
Dora menyipitkan mata nya dan menjulurkan Lidahnya ke arahku sambil memegang erat tangan Jack, dia pintar sekali dalam mengejekku. Jack terkekeh dan mengusap kepala Dora perlahan.
"Ayah dan kak Willy hanya membicarakan tentang... latihan yang kami lakukan tadi, Dora. Dan aku rasa tidak ada yang menarik dari percakapan tadi bagimu" Jawab Jack, dia tampak mengangkat sedikit kepalanya di sela-sela kalimatnya.
"Begitu ya?" ucap Dora menghadap Jack.
Jack menjawabnya dengan mengangguk kepada Dora. Bagi Dora sendiri, Jack adalah orang yang pasti dia percayai perkataannya. Ya untuk anak usia 3 tahun sendiri, ia pasti akan mempercayai omongan orang tuanya kan.
Aku masih memikirkan apa yang terjadi jika Kucing ini tidak boleh berada di tangan kami. Dan apabila itu diperbolehkan, apakah Kucing ini mau berada di dekat keluargaku selain aku sendiri? Aku juga ingin Kucing ini dapat bermain dengan Dora disaat aku tidak ada. Aku khawatir Dora tak dapat bermain dengan Kucing ini walaupun tidak berbahaya baginya.
Pandangan Jack beralih kearah jendela di belakang Dora duduk. "Selain itu, sepertinya kita sudah hampir sampai di perpustakaan Kodeks" ucap Jack.
Mendengar itu, aku ikut mengalihkan pandanganku pada jendela yang berada si sebelah ku. Tampak sebuah gedung berwarna Putih yang lebih besar dari yang lainnya berada di sisi kiri jalan dengan beberapa pilar dibagian teras gedung tersebut. Semakin mendekatinya, semakin besar gedung itu tampak. Gedung ini terlihat seperti sebuah balai kota pada kehidupanku sebelumnya namun terlihat lebih megah, padahal ini hanya sebuah perpustakaan.
Tak lama kemudian, kereta kuda berhenti di depan halaman perpustakaan tersebut. Jack keluar dari gerbong terlebih dahulu dan dilanjut oleh Dora yang dibantu turun olehnya. Aku mencoba meletakkan kucing ini dibawah terlebih dahulu dan lanjut menuruni gerbong kereta, Kucing itu mengikuti di belakang.
Di halaman depan terdapat sebuah tiang bendera yang menjulang tinggi dengan bendera yang berkibar diatasnya. Aku tak mengetahui motif apa yang terdapat pada bendera itu. ternyata lumayan banyak orang-orang yang berada di lingkungan perpustakaan ini yang masuk maupun keluar perpustakaan tersebut. Dan sebagai catatan, tak hanya ras Manusia yang berada di kota ini, ada ras Elf, Vampir, Dwarf dan beberapa jenis DemiHuman disini. Awalnya aku tak percaya saat aku pertama kali melihat mereka dengan mata kepalaku sendiri beberapa tahun lalu.
Sementara Jack membayar perjalanan dengan kereta kuda tadi, wajah Dora terlihat kagum dengan mulutnya yang terbuka lebar melihat gedung yang ada dihadapannya tersebut. Dora maupun aku sendiri juga baru pertama kali datang ke tempat ini.
"Woah...besar sekali" ucap Dora.
Jack datang menghampiri kami setelah membayar perjalanan. "Baiklah, sekarang ayo kita masuk kedalam"
Berbeda dengan saat diluar yang terdengar berisik keramaian orang-orang tadi, mesikipun bagian dalam dalam juga ramai, namun suasana nya terasa sunyi, Benar-benar seperti perpustakaan yang semestinya. Kami berada pada bagian Lobby gedung ini dan Jack langsung berbicara dengan operatornya disana.
Aku dan Dora terlihat seperti orang yang baru melihat keindahan dunia pada saat ini. Tubuh Dora berputar-putar melihat sekeliling ruangan lobby ini. terdapat sebuah lampu gantung besar yang berada di tengah atap ruangan lobby ini yang membuat sekeliling nya begitu terang menawan. Pada setiap sisi ruangan juga terdapat beberapa Pintu besar dan sebuah tulisan diatas nya, sepertinya aku melihat sebuah pintu dengan tulisan Kodeks diatasnya.
Disaat aku melihat sekeliling, aku menyadari bahwa banyak wajah yang menatap kearahku ataupun Kucing yang berada didekatku ini. Aku tak tahu apa yang mereka pikirkan, beberapa juga terlihat berbisik-bisik sambil melihat kearah ku.
Aku rasa Kucing yang kami bawa ini nampak asing dimata mereka ini. Mungkin saja Kucing ini benar benar spesies baru yang belum pernah terlihat oleh siapapun. Semoga saja tidak ada masalah lagi yang datang.
Tak lama Jack datang menghampiri kami dengan membawa 2 kalung dengan sebuah nametag. "Oke anak-anak, pakai ini dan ikuti Ayah ke arah pintu Kodeks divisi makhluk hidup" Jack mengajak kami ke ruangan lainnya.
Disaat kami berjalan kearah pintu tersebut, mereka masih melihatku dengan tatapan sinis seperti itu. bahkan saat aku melewati beberapa dari mereka, mereka langsung menyingkir dari jalan dan menjauh saat melihat Kucing ini. Ekspresi Dora saat ini pun terlihat seperti kebingungan karena banyak pandangan yang tertuju kearah kami ini. Disamping itu Jack terlihat biasa saja dan terus berjalan kedepan.
Disaat sampai di depan pintu masuk , terdapat 2 Wanita yang menjaga didepan dengan pakaian kantor pada umumnya. Kami perlu menunjukkan kartu yang diberikan Jack sebelumnya untuk bisa masuk kedalam.
Wajah 2 Wanita itu awalnya tampak biasa saja saat dia memeriksa nametag milik Jack dan Dora, ekspresi kedua wanita tersebut juga tampak sedikit terkejut saat dia memeriksa nametag milikku.
"B-baiklah, semuanya sudah sesuai. Selamat datang di Divisi Makhluk Hidup" kedua Wanita itu menyambut kami untuk masuk kedalam.
Aku mengira Ruangan Kodeks ini tidak akan luas dikarenakan Lobby nya saja sudah hampir memenuhi seluruh bagian Gedung ini. Namun ternyata disaat kami akan masuk kedalam, ruangan Yang ternyata jauh lebih besar terpampang didepan mata.
Saya mencoba membuat cerita pertama ini dengan beberapa referensi luar yang sudah terkenal tentunya
Berikan kritik dan saranmu tentang ceritaku ini seperti contoh soal penulisan dan kata kata yang kugunakan.
Punya ide tentang ceritaku? Beri komentar dan beri tahu saya.