webnovel

Stay: 'Berjanjilah Untuk Selalu Menetap'

Susah ya kalo jadi pacar kakak kelas yang banyak penggemarnya. Itu lah yang tengah di rasakan oleh seorang gadis cantik bernama Lauren Mackenzie Chloe. Belum selesai ia di bully habis habisan, ia harus mendengar kabar buruk yang keluar dari mulut ayahnya. Ia harus berusaha keras untuk semuanya, ia harus meluruskan semua yang terjadi disini. "Kak aku capek sama semua penggemar kakak" "Terus lo maunya gimana?" "Kita putus aja ya kak?!"

Tasyavabicia · 若者
レビュー数が足りません
19 Chs

8. Jadian?

"Kak, Lauren masuk dulu ya" pamit Lauren setelah ia turun dari motor Allan.

Allan mengangguk sembari tersenyum tipis, "Yaudah kakak langsung berangkat ya! Kamu jangan nakal di sekolah"

Mendengar hal itu Lauren mendengus kesal, "Lauren udah gede kak. Lauren gak bakal bikin ulah kok"

"Yaudah kakak pergi" pamit Allan yang langsung melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

Setelah Allan menghilang dari penglihatan Lauren, dengan segera Lauren memasuki area sekolah dengan senyumannya.

Tapi sedetik kemudian senyumnya memudar kala siswa siswi menatapnya dengan sinis. Ia hanya menghela nafasnya pelan dan berjalan seolah tak terjadi apapun.

Ia mendelik kesal dengan perkataan Daren kemarin. Katanya namanya akan bersih, tapi kenyataannya malah semakin kacau.

"Eh ada tukang caper nih. Gimana? Enak gak suka sama kak Daren?!" Sindir Sarah saat berpapasan dengan Lauren.

"Nama lo jadi trending di sekolah Lau! Selamat ya, bentar lagi kak Angel bakal bully lo habis habisan" ujar Sela yang berada di samping Sarah.

Sedangkan Lauren hanya menatap mereka dan kembali berjalan mengabaikan perkataan keduanya. Tapi ia kembali menghentikan langkahnya saat seorang kakak kelas menghampirinya.

"Lo yang namanya Lauren?" Tanya gadis itu yang membuat Lauren mengangguk.

"Kenalin gue Angel. Calon pacarnya Daren" ujar Angel dengan percaya diri.

"Terus?" Tanya Lauren menatap Angel dengan bingung.

"Jadi lo jangan pernah berfikir buat Daren suka sama lo" ujar Ana dari belakang.

"Dan lo juga bukan tipe Daren kali. Kumuh, jelek huh!" Ejek Bintang yang membuat kedua temannya tertawa puas.

Baru saja Lauren akan membalas, tiba tiba terdengan suara dari arah belakang.

"Setidaknya Lauren enggak kaya kalian yang alay, suka ngejer ngejer cowok, ngemis ngemis cinta huh" ejek balik Freya yang membuat Angel dan kedua temannya menatap Freya dengan tajam.

"Berani lo sama kakak kelas?!" Gertak Angel.

"Kita emang beda umur, tapi kita gak bakal takut sama kakak kelas yang enggak ada apa apanya" ujar Nayra dari belakang yang membuat ketiganya menatap ke arah Nayra dengan geram.

"Lo bisa kita laporin ke kepala sekolah" ancam Ana yang membuat mereka bertiga tertawa.

"Kakak kelas aduan Nay, Frey" ledek Bella sembari menatap ketiganya dengan remeh.

"Heh kurang ajar lo ya" kesal Bintang.

"Udah udah! Jangan malah berantem dong. Udah Nay kita pergi aja" ujar Lauren menengahi.

"Heh! Sok suci lo Lau, awas aja kalo gue liat lo masih deket deket sama Daren" ujar Angel dan pergi meninggalkan keempatnya.

Mendengar hal Itu baik Freya, Nayra maupun Bella merasa geram dan ingin mengejar Angel beserta kedua temannya sebelum Lauren menghadang mereka.

"Apasih Lau minggir deh" kesal Freya yang membuat Lauren menggeleng.

"Biarin aja, jangan emosi" peringat Lauren.

"Itu kakel udah kelewatan Lau. Kita gak bisa diem aja" kesal Bella.

"Kalo lo enggak mau balesin mereka biar kita aja yang bales Lau" timpal Nayra.

Mendengar hal itu Lauren menggeleng kuat, "Ada saatnya mereka minta maaf sama kita tanpa kita suruh"

"Sekarang kita ke kelas aja ya" bujuk Lauren yang membuat ketuganya mengangguk pasrah dan mengikuti Lauren dari belakang.

🌹🌹🌹

Tak terasa pelajaran sudah selesai kini bel istirahat berdengung di penjuru sekolah. Semua siswa siswi berhamburan pergi ke kantin tak terkecuali keempat sahabat yang kini tengah berjalan ke arah kantin dengan candaan mereka.

"Wooh panas nih, ada tukang caper" sindir seorang siswi sembari melewati keempatnya.

Mendengar hal itu Nayra hendak mengejar seorang siswi yang sudah agak jauh dari mereka sebelum Lauren mencekal tangan Nayra.

"Nay udah" gumam Lauren yang membuat Nayra menghela dan memilih untuk mengalah.

Keempatnya berjalan memasuki area kantin. Lauren sedikit melirik ke arah Daren yang tengah bercanda bersama keenam temannya.

Lauren mendengus kesal dan kembali meluruskan pandangannya. Dan duduk di kursi kantin di pojok bersama dengan ketiga temannya.

"Mau makan apa biar gue pesenin" ujar Lauren.

"Bakso tuh enak" celetuk Bella yang diangguki oleh Lauren.

"Sama jus mangga empat Lau" ujar Freya.

Lauren berbalik dan melangkah ke arah posko penjualan.

"Bang baksonya empat sama jus mangganya empat" ujar Lauren.

"Oke bentar ya neng" jawab penjual itu yang diangguki oleh Lauren.

Saat di tengah menunggunya sesuatu yang dingin membasahi seragamnya. Ia terkejut dan mendongak dengan manik yang tampak kesal.

Ia membersihkan seragamnya menggunakan tissue yang ada di dekatnya sembari melirik kesal ke arah Angel dan kedua temannya yang tengah tersenyum puas.

"GUYS LIAT DEH ADA TUKANG CAPER NIH. GAK MALU YA LO NUNJUKIN MUKA CAPER LO INI KE SEKOLAH" teriak Angel yang membuat Lauren menatapnya dengan kesal.

Sedangkan Daren yang juga mendengarnya pun langsung bangkit berdiri dan menghampiri keduanya. Dengan cepat ia menarik tangan Lauren dan menggenggamnya. Ia membawa Lauren ke tengah lapangan, ia mengeluarkan gelang dari saku celananya dan menatap Lauren dengan serius.

"Lo cukup ngomong iya atau lo bisa ngangguk" bisik Daren yang diangguki ragu oleh Lauren.

Daren menatap siswa siswi yang sudah berkerumun mengelilingi keduanya. Banyak tatapan bingung dan tak bersahabat yang di dapati oleh Daren.

"DENGER! KALIAN SEMUA ENGGAK BISA HAKIMIN LAUREN KAYAK GINI. YANG SUKA DIA ITU GUE BUKAN LAUREN, YANG NGEJER DIA ITU GUE BUKAN LAUREN. GUE ENGGAK MAU KALIAN NGOMONG SEENAKNYA SAMA LAUREN KARENA LAUREN BAKAL JADI CEWEK GUE" teriak Daren yang mampu membuat seluruh siswa yang mendengarnya terkejut dan berbisik bisik.

Tak hanya siswa siswi yang terkejut bahkan Lauren sendiri pun terkejut dengan pernyataan Daren. Ia menatap aneh Daren yang juga tengah menatapnya dengan serius.

"Jadi cewek gue ya Lau" ujar Daren yang membuat Lauren diam.

Lauren kembali teringat perkataan Daren yang menyuruhnya untuk mengatakan 'iya' pada pernyataan Daren. Ia menghela nafasnya pelan dan menatap Daren serius.

"Iya" jawab Lauren yang masih dapat di dengar oleh siswa siswi.

Mendengar hal itu siswa siswi menatap keduanya dengan tatapan terkejut. Banyak yang menatap Lauren dengan tatapan tak bersahabat.

Sedangkan Daren tersenyum tipis dan memakaikan gelang pada pergelangan tangan Lauren. Ia kembali menatap seluruh siswi.

"LAUREN CEWEK GUE, JADI KALO GUE DENGER ADA YANG NGOMONGIN LAUREN ABIS LO SAMA GUE. INI BERLAKU UNTUK COWOK MAUPUN CEWEK" teriak Daren dengan lantang dan menarik Lauren keluar dari kerumunan itu.

Di rasa cukup jauh, Lauren menepis pelan tangan Daren dan menatap Daren dengan kesal.

"Kakak apa apaan sih?! Kenapa kakak malah ngomong kayak gitu tadi?!" Kesal Lauren yang membuat Daren menatapnya datar.

"Gue udah bilang kalo gue bakal bikin nama lo bersih di sekolah ini" jelas Daren.

"Tapi enggak gini caranya kak" rengek Lauren yang membuat Daren bersedekap dada.

"Gue cuman bisa pake cara ini" ujar Daren dengan santai.

"Tau ah" kesal Lauren dan pergi meninggalkan Daren sendirian.

Sedangkan Daren yang melihatnya reaksi Lauren pun tersenyum miring.

"Gue enggak bakal lepasin lo segampang itu Lauren"