Sekarang ini, Dinda dan Nathan sedang duduk dengan patuh di ruang keluarga milik keluarga Nathan. Sementara Siska dan Alan berjalan mondar mandir di depan mereka sambil melipat kedua tangan mereka di dada. Sesekali, Nathan melirik Dinda yang tampak menundukkan wajahnya dalam-dalam.
"Kalian lebih baik menikah saja," kata Alan pada akhirnya.
Dinda langsung memekik, sementara Nathan tampak sumringah. Disuruh cepat-cepat menikah, adalah hal yang sangat menyenangkan bagi Nathan. Akan tetapi, berbanding terbalik dengan Dinda yang seolah takut jika harus menikah cepat-cepat. Bukan apa-apa, bukan pula kalau dia tidak mencintai Nathan atau sebagainya. Hanya saja dia merasa, ini bukanlah hal yang sederhana. Terlebih, menikah itu untuk selamanya. Bukan coba-coba kalau tidak cocok langsung pisah. Dinda tidak mau seperti itu. Terlebih, dia masih sangat kecil, dia masih SMA dan masa depannya masih sangat panjang.
"Mau!"
"Enggak!"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください